Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Bos Garuda Tarik Turis ke Indonesia

Kompas.com - 09/07/2020, 08:04 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah memutar otak untuk mendorong wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia menggunakan maskapai plat merah tersebut.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi untuk menerbangkan wisman ke Indonesia adalah banyaknya maskapai internasional yang melayani rute tujuan tanah air.

Untuk menyiasati hal tersebut, Garuda siap membuka rute baru dari berbagai negara dengan tujuan langsung ke Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Baca juga: Bos Garuda Yakin Sirkulasi Udara di Pesawat Cegah Penularan Covid-19

"Ini yang lagi kita upayakan untuk mencari jalan terutama dengan beberapa pihak untuk bisa terbang ke negara-negara Eropa, dan kita-kota di Amerika, langsung ke Denpasar. Karena targetnya sangat jelas, turis," tuturnya dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (8/7/2020).

Dengan adanya penerbangan langsung tujuan Bali, Irfan berharap dapat meningkatkan minat turis untuk datang ke Indonesia dengan menggunakan Garuda.

Pasalnya, wisman tidak perlu lagi buang-buang waktu untuk transit di berbagai negara lain.

"Kita berharap bahwa para wisatawan dari Eropa maupun Amerika tidak mampir-mampir di jalan, baik di Dubai, Doha, Singapura, atau Bangkok tapi langsung ke Denpasar," ujarnya.

Baca juga: Dirut Garuda Ungkap Ancaman Bangkrut Hantui Industri Penerbangan RI

Selain itu, Irfan menjelaskan, pihaknya juga melakukan penyesuaian terhadap jadwal keberangkatan dan kedatangan, khususnya di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Penyesuaian yang dilakukan ialah dengan mengubah jadwal keberangkatan dari Bandara Ngurah Rai menjadi malam hari. Sementara jadwal kedatangan menjadi siang hari.

Langkah tersebut dilakukan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada wisman yang mengunjungi Indonesia.

Irfan mengaku, dirinya kerap mendapat keluhan dari wisman yang baru bisa menginjakkan kakinya di Indonesia pada malam hari. Selain itu, mereka juga mengeluhkan jadwal keberangkatan yang biasanya terjadi pada siang hari.

"Jadi pada hari terakhir mereka di sini, they are not spending for the country. Kalau ini bisa kita ubah, dan ini ada beberapa flight yang kita upayakan untuk bisa diubah," ucap Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ubah Cara Kelola Uang: Ini 10 Prinsip Keuangan Robert Kiyosaki untuk Kelas Menengah
Ubah Cara Kelola Uang: Ini 10 Prinsip Keuangan Robert Kiyosaki untuk Kelas Menengah
Keuangan
BTPN Syariah Raup Laba Bersih Rp 644 Miliar Sepanjang Semester I 2025.
BTPN Syariah Raup Laba Bersih Rp 644 Miliar Sepanjang Semester I 2025.
Keuangan
Industri Media Indonesia Hadapi Era Ekosistem Multiplatform dan Disrupsi Digital
Industri Media Indonesia Hadapi Era Ekosistem Multiplatform dan Disrupsi Digital
Industri
Perusahaan Plastik Terbesar se-Asia Pasifik Segera Bangun Pabrik Rp 115 Miliar di Batang
Perusahaan Plastik Terbesar se-Asia Pasifik Segera Bangun Pabrik Rp 115 Miliar di Batang
Ekbis
Libur Nataru, Diskon Pesawat, Jalan Tol, dan Kereta Api Bakal Kembali Diberikan
Libur Nataru, Diskon Pesawat, Jalan Tol, dan Kereta Api Bakal Kembali Diberikan
Ekbis
Lewat Program Lisdes, PLN dan Kementerian ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik di Papua
Lewat Program Lisdes, PLN dan Kementerian ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik di Papua
Energi
Profil JTA Investree Doha, Perusahaan yang Tunjuk Buronan Adrian Gunadi Jadi CEO
Profil JTA Investree Doha, Perusahaan yang Tunjuk Buronan Adrian Gunadi Jadi CEO
Ekbis
Pemerintah Perlu Cermati Risiko Kredit Kopdes Merah Putih agar Tak Jadi Beban Keuangan
Pemerintah Perlu Cermati Risiko Kredit Kopdes Merah Putih agar Tak Jadi Beban Keuangan
Ekbis
Jual Bitcoin Terlalu Cepat, Tesla Rugi Potensi Cuan Rp 81 Triliun
Jual Bitcoin Terlalu Cepat, Tesla Rugi Potensi Cuan Rp 81 Triliun
Ekbis
Adrian Gunadi Jadi CEO di Qatar Meski Berstatus Buron Kasus Investree
Adrian Gunadi Jadi CEO di Qatar Meski Berstatus Buron Kasus Investree
Ekbis
Airlangga Sebut Konflik Thailand-Kamboja Belum Berdampak ke Perekonomian Indonesia
Airlangga Sebut Konflik Thailand-Kamboja Belum Berdampak ke Perekonomian Indonesia
Ekbis
HIPMI dan Pemprov Jakarta Godok Kolaboratif Fund, Legalitasnya Dikaji
HIPMI dan Pemprov Jakarta Godok Kolaboratif Fund, Legalitasnya Dikaji
Ekbis
Wamenaker: Ada Perusahaan yang Bakal Dicabut Izin Karena Langgar Aturan Penahanan Ijazah Karyawan
Wamenaker: Ada Perusahaan yang Bakal Dicabut Izin Karena Langgar Aturan Penahanan Ijazah Karyawan
Ekbis
East Ventures Sasar Investasi di Sektor Kesehatan, AI, Climate Tech, dan Consumer Tech
East Ventures Sasar Investasi di Sektor Kesehatan, AI, Climate Tech, dan Consumer Tech
Ekbis
Barang AS Bakal Bebas Bea Masuk, HIPMI Jaya Mulai Hitung Dampaknya
Barang AS Bakal Bebas Bea Masuk, HIPMI Jaya Mulai Hitung Dampaknya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau