Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Indonesia Punya Peluang Selamat dari Jurang Resesi

Kompas.com - 24/07/2020, 14:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah negara terancam resesi ekonomi akibat pagebluk Covid-19. Singapura dan Korea Selatan bahkan sudah resmi masuk jurang resesi baru-baru ini.

Indonesia kini terancam resesi karena pertumbuhan ekonominya diprediksi negatif pada kuartal II-2020. ke depan, pemerintah memperkirakan akan negatif sebesar 4,3 persen.

Jika kondisi pertumbuhan ekonomi yang negatif ini berlangsung ke kuartal III-2020, maka sudah dipastikan Indonesia masuk jurang resesi. Sebab, resesi terjadi jika sebuah negara ekonomi tumbuh negatif di dua kuartal berturut-turut.

Baca juga: Hindari Resesi, Chatib Basri Usul ke Pemerintah Perluas BLT

Kendati demikian, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, Indonesia masih punya peluang untuk tidak jatuh ke resesi. Ini terlihat dari penerimaan pajak yang mulai membaik di Juni 2020.

"Saat ini kita masih punya peluang untuk tidak masuk ke dalam resesi. Kalaupun resesi harapannya mungkin tidak terlalu dalam, berada di sekitar 0 persen atau mungkin sedikit di bawah 0 persen," ujarnya dalam webinar BKF Kemenkeu, Jumat (24/7/2020).

Ia menjelaskan, akumulasi penerimaan pajak sepanjang Januari-Mei 2020 pertumbuhannya minus 15 persen, namun ketika diakumulasikan hingga Juni 2020 menjadi minus 12 persen. Hal ini menandakan ekonomi mulai bergeliat di Juni 2020.

"Ini tanda-tanda pembalikan aktivitas ekonomi jadi mulai bergerak. Membuat kita sedikit lebih optimistis bahwa walaupun pertumbuhan ekonomi kuartal II akan negatif, untuk mengejar ke arah positif di kuartal III itu peluangnya makin besar, demikian juga untuk kuartal IV," jelas Febrio.

Ia mengatakan, penurunan penerimaan pajak paling dalam terjadi pada April 2020, dan mulai pulih di Juni 2020. Ditargetkan penerimaan pajak hingga akhir tahun ini hanya minus 10 persen.

Baca juga: BI: Tahun Ini, Hampir Semua Negara di Dunia Bisa Resesi

Menurutnya, data penerimaan pajak menjadi peringatan dini mengenai aktivitas ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Jadi, jika penerimaan pajak meningkat itu berarti perekonomian juga bergerak naik.

"Kalau kelihatan penerimaan perpajakannya tertekan berarti perekonomian lagi tertekan, kalau perpajakannya mulai rebound (bergerak naik) berarti itu menunjukkan perekonomiannya mulai rebound," ujarnya.

Untuk itu pemerintah saat ini terus mengusahakan agar ekonomi Indonesia terus bergerak naik sehingga tak perlu jatuh ke jurang resesi. Menurutnya, ekonomi Indonesia juga relatif lebih berdaya tahan (resilience) dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.

"Untuk menangani dampak ini (pandemi) stimulus harus terus dilakukan, Juni sudah ada perbaikan dan ini sedang kita dorong supaya ke depan kita bisa tumbuh solid di kuartal III, kita dorong semua sektor agar tidak negatif dan mudah-mudahan (pertumbuhannya) di atas 0 persen," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com