Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Pandemi, Astra International Pangkas Separuh Belanja Modal menjadi Rp 10 Triliun

Kompas.com - 25/08/2020, 19:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk (ASII) memangkas alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini ,seiring dengan turunnya kinerja perusahaan akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Head of Corporate Investor Relations Astra International, Tira Ardianti mengungkapkan, perseroan memotong separuh atau 50 persen anggaran capex tahun ini. Ia bilang, biasanya Astra mengalokasikan Rp 20 triliun-Rp 21 triliun tiap tahunnya.

"Jadi tahun ini (capex) kami potong separuhnya mungkin sekitar Rp 10 triliun," ujar Tira dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Gowes Kembali Populer, Apakah Astra Bakal Produksi Lagi Sepeda Federal?

Tira mengatakan, dari total belanja modal yang dialokasikan tahun ini, perseroan sudah menyerap sebesar 38 persen. Itu artinya sudah sekitar Rp 3,8 triliun belanja modal yang digunakan.

Ia menjelaskan, pemotongan belanja modal menjadi langkah yang harus diambil Astra untuk bisa bertahan di tengah pandemi. Mengingat permintaan menurun, seiring melemahnya ekonomi nasional dan global.

"Situasi pandemi tentunya membuat kami harus menjaga tingkat arus kas kam. Sehingga salah satunya mengelola biaya masuk, juga mengurangi belanja modal," kata Tira.

Untuk diketahui, kinerja keuangan Astra sepanjang semester I-2020 turut terpengaruh pandemi. Namun demikian masih mampu membukukan laba bersih yakni sebesar Rp 11,4 triliun.

Nilai itu naik 16 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, lantaran ditopang hasil penjualan saham Bank Permata. Tanpa penjualan tersebut, laba bersih Astra hanya Rp 5,5 triliun atau turun 44 persen dari semester I-2019.

Seiring dengan anjloknya laba tanpa penjualan saham Bank Permata, kinerja pendapatan perseroan juga turun 23 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Pendapatan Astra tercatat sebesar Rp 89,9 triliun.

Baca juga: Astra Financial Relaksasi Kredit Rp 21,9 Triliun, Terbanyak Sepeda Motor

Kinerja keuangan Astra tersebut utamanya dipengaruhi anjloknya penjualan mobil sebanyak 45 persen dan sepeda motor sebanyak 40 persen di semester I-2020.

Selain itu, turut dipengaruhi harga batu bara yang turun, sehingga menekan penjualan alat berat dan volume kontraktor penambangan. Namun, dari sektor agribisnis, masih mengalami kenaikan yang ditopang oleh pertumbuhan harga minyak kelapa sawit (CPO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Menteri Yusril: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kalah dari Singapura Karena Abaikan Kepastian Hukum
Menteri Yusril: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kalah dari Singapura Karena Abaikan Kepastian Hukum
Ekbis
Menurut Menteri Maman, ini Kriteria UMKM yang Bisa Kelola Tambang
Menurut Menteri Maman, ini Kriteria UMKM yang Bisa Kelola Tambang
Ekbis
Bahaya Data Garis Kemiskinan Tak Relevan, Jutaan Warga Miskin Tak Tersentuh Bansos
Bahaya Data Garis Kemiskinan Tak Relevan, Jutaan Warga Miskin Tak Tersentuh Bansos
Ekbis
BNI Dukung UMKM Naik Kelas dan Go Global
BNI Dukung UMKM Naik Kelas dan Go Global
Keuangan
Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan Melonjak, BPJS Watch Sebut 2 Faktor Ini Jadi Pemicu
Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan Melonjak, BPJS Watch Sebut 2 Faktor Ini Jadi Pemicu
Ekbis
Hipmi Dukung Bahlil Sigap Tangani Polemik Tambang di Raja Ampat
Hipmi Dukung Bahlil Sigap Tangani Polemik Tambang di Raja Ampat
Energi
UMKM Boleh Kelola Tambang, Bahlil: Tapi Jangan Sampai IUP-nya Digadaikan ...
UMKM Boleh Kelola Tambang, Bahlil: Tapi Jangan Sampai IUP-nya Digadaikan ...
Energi
BTPN Syariah Bakal Buyback Saham, Siapkan Dana Rp 927 Miliar
BTPN Syariah Bakal Buyback Saham, Siapkan Dana Rp 927 Miliar
Keuangan
Kepala BPJPH Tegaskan Jagung Hasil Rekayasa Genetik Halal
Kepala BPJPH Tegaskan Jagung Hasil Rekayasa Genetik Halal
Ekbis
Bahlil: UMKM Berhak Miliki Tambang, Jangan Hanya Jadi Warung Bakso ..
Bahlil: UMKM Berhak Miliki Tambang, Jangan Hanya Jadi Warung Bakso ..
Energi
Menteri Maman Sebut Izin Usaha Pertambangan UMKM Berbeda dengan Ormas
Menteri Maman Sebut Izin Usaha Pertambangan UMKM Berbeda dengan Ormas
Ekbis
Polemik Tambang di Raja Ampat, PT Gag Nikel: Kami Siap Patuhi Seluruh Mandat Pemerintah
Polemik Tambang di Raja Ampat, PT Gag Nikel: Kami Siap Patuhi Seluruh Mandat Pemerintah
Energi
UMKM Bakal Kelola Tambang, Menteri Maman: PP-nya Segera Rampung
UMKM Bakal Kelola Tambang, Menteri Maman: PP-nya Segera Rampung
Ekbis
Laba Bersih Erajaya (ERAA) Turun Kuartal I 2025, Imbas Larangan Penjualan iPhone 16
Laba Bersih Erajaya (ERAA) Turun Kuartal I 2025, Imbas Larangan Penjualan iPhone 16
Cuan
Sinar Terang Mandiri (MINE) Tak Bagi Dividen Meski Cetak Laba, Mengapa?
Sinar Terang Mandiri (MINE) Tak Bagi Dividen Meski Cetak Laba, Mengapa?
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau