Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

1 Tahun Kabinet Indonesia Maju, Pertanian Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi

Kompas.com - 26/10/2020, 19:51 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pertanian menjadi sektor penyumbang angka tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2020, yaitu sebesar 16,14 persen dalam satu tahun kinerja Kabinet Indonesia Maju.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pun mengatakan, momentum ini harus dijadikan pelecut untuk terus berakselerasi dan bekerja lebih keras dalam memajukan sektor pertanian.

"Kami tentunya tidak boleh puas dan ini harus menjadi tolak ukur bahwa dengan visi yang kuat dan misi yang kami kerjakan, pertanian bisa jauh lebih baik lagi dengan ada kebersamaan di dalamnya," tuturnya.

Dia mengatakan itu dalam acara Tasyakuran satu tahun Kementerian Pertanian Kabinet Indonesia Maju bersama anak yatim piatu di Auditorium Kementan, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Antisipasi Badai La Lina, Kementan Siapkan 7 Strategi

Selain menyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi, Kementan juga kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) empat kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Di sisi lain, Kementan terus mendorong kinerja ekspor melalui program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

Tercatat pada periode Januari-Agustus, ekspor pertanian sebesar 8,82 persen dengan nilai mencapai Rp 258 triliun. Bahkan di bulan September, ekspor pertanian naik 20,84 persen.

Memasuki tahun kedua Kabinet Indonesia Maju, Kementan akan terus berupaya meningkatkan sinergitas dan kinerja sektor pertanian untuk meningkatkan perekonomian nasional.

"Kami harus perkuat konsepsi dan pertajam program-program yang sudah berjalan," ujar Syahrul kepada jajarannya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Kegiatan RJIT Kementan Dongkrak Produktivitas Persawahan Bandung Barat

Pada kesempatan ini, menteri yang akrab disapa SYL ini mengapresiasi pula seluruh perangkat fungsional Kementan dan kebijakan negara dalam melaksanakan tugasnya selama satu tahun.

Menurutnya, keberhasilan yang dicapai selama ini tidak lepas dari peran eselon satu dan struktur berikutnya.

"Apa yang kami capai satu tahun ini adalah kerja keras kita semua. Saya tidak dapat berhasil tanpa bantuan dan kerja keras dari seluruh stakeholder yang ada," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
terima kasih pak tani..yang terus berjuang demi kelangsungan hidup..saya sangat bangga dengan kesabaran dan kegigihan anda..dikala gagal panen,susahnya mendapatkan pupuk,hancurnya harga jual.,tapi anda tak pernah berputus asa..inilah hasil dari tetes keringat dan perjuangan anda.semoga sukses amin


Terkini Lainnya
Eka Satria Jadi Ketum Baru APLSI, Sektor Listrik Swasta Didorong Pacu Swasembada Energi
Eka Satria Jadi Ketum Baru APLSI, Sektor Listrik Swasta Didorong Pacu Swasembada Energi
Energi
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba
Ekbis
Kasus Pengadaan EMU Kereta Cepat, KPPU Denda Dua Perusahaan Ini
Kasus Pengadaan EMU Kereta Cepat, KPPU Denda Dua Perusahaan Ini
Industri
Tender Kereta Cepat Diwarnai Persekongkolan, KPPU Jatuhkan Denda Rp 4 Miliar
Tender Kereta Cepat Diwarnai Persekongkolan, KPPU Jatuhkan Denda Rp 4 Miliar
Rilis
Cara Beli Tiket Kapal Cepat Banyuwangi–Bali (PP) via Aplikasi Resmi 2025
Cara Beli Tiket Kapal Cepat Banyuwangi–Bali (PP) via Aplikasi Resmi 2025
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 24 Juli 2025: Galeri24, UBS, Antam Kompak Melonjak hingga Rp 25.000
Harga Emas di Pegadaian 24 Juli 2025: Galeri24, UBS, Antam Kompak Melonjak hingga Rp 25.000
Cuan
Emiten Prajogo Pangestu Chandra Daya Investasi (CDIA) Masih Kena Suspensi
Emiten Prajogo Pangestu Chandra Daya Investasi (CDIA) Masih Kena Suspensi
Cuan
Distribusi Obat Kian Taktis, Medela Potentia (MDLA) Perluas Rantai Dingin Farmasi
Distribusi Obat Kian Taktis, Medela Potentia (MDLA) Perluas Rantai Dingin Farmasi
Ekbis
Ini 4 Jenis Pelanggaran Beras yang Ditindak Tegas Pemerintah
Ini 4 Jenis Pelanggaran Beras yang Ditindak Tegas Pemerintah
Ekbis
Nilai Tukar Menguat, Bank Patok Rupiah di Kisaran Rp 16.200-an Per Dollar AS
Nilai Tukar Menguat, Bank Patok Rupiah di Kisaran Rp 16.200-an Per Dollar AS
Keuangan
Kapal Cepat Banyuwangi-Bali (PP): Jadwal, Harga Tiket, dan Cara Belinya
Kapal Cepat Banyuwangi-Bali (PP): Jadwal, Harga Tiket, dan Cara Belinya
Ekbis
Kategori Penerima Bansos PKH dan BPNT 2025, Apakah Anda Termasuk?
Kategori Penerima Bansos PKH dan BPNT 2025, Apakah Anda Termasuk?
Ekbis
Pesan Prabowo ke Pengusaha: Cari Untung yang Benar, Jangan Botol Minyak Goreng Dikurangi 20 Persen...
Pesan Prabowo ke Pengusaha: Cari Untung yang Benar, Jangan Botol Minyak Goreng Dikurangi 20 Persen...
Ekbis
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan,  Rupiah Menguat
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Menguat
Cuan
Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 25.000, Simak Rincian Per 24 Juli 2025
Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 25.000, Simak Rincian Per 24 Juli 2025
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau