Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Strategi Mengatur Keuangan Hadapi Tantangan Ekonomi di Masa Pandemi

Kompas.com - 26/11/2020, 15:39 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian dunia. Banyak negara yang mengalami resesi, dari Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Australia, termasuk Indonesia.

Kondisi resesi ini tentu berdampak pada keuangan kita.  Perencana keuangan Prita Ghozie membeberkan beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan Anda agar tetap aman.

Pertama, amankan penghasilan.

Baca juga: Trump Peringatkan Semua Orang Tinggalkan Teheran, Punya Informasi Serangan Israel?

Seberapa pun sulitnya keadaan di pekerjaan Anda, Anda harus tetap mengamankan penghasilan Anda," ujarnya pada webinar #eAZyDiRumahAja yang diselenggarakan oleh Allianz Indonesia beberapa waktu lalu.

Jika Anda karyawan sebut dia, tunda dulu rencana resign atau pensiun dini. Sebab, dalam kondisi pandemi dan resesi, cashflow akan menyelamatkan kita di kondisi darurat, misalnya jatuh sakit.

Begitupun jika Anda menjadi seorang pekerja lepas dengan banyak klien atau pemberi kerja, berusahalah sekuat mungkin agar kontrak tetap berjalan. Dengan demikian, penghasilan Anda selama masa pandemi ini tetap aman.

"Anda juga bisa mulai mempertimbangkan alternatif penghasilan, contohnya berjualan online. Manfaatkan talenta yang Anda miliki saat ini untuk menghasilkan pendapatan," sebut dia.

Baca juga: 3 Prioritas Keuangan di Masa Resesi

Kedua,  amankan dana darurat.

Masa-masa pandemi dan resesi ekonomi adalah masa ketahanan dana darurat Anda diuji.

Oleh sebab itu, jika Anda disiplin menjaga porsi dana darurat, maka seberat apapun kondisi ekonomi yang Anda hadapi saat ini, Anda dan keluarga tetap dapat melanjutkan hidup tanpa berhutang.

Baca juga: Diserang Balik Iran Bertubi-tubi, Israel Tercengang Lihat Kemampuan Teheran 

Ketiga,  hindari pengeluaran besar.

Prita mengatakan, Anda harus menunda segala rencana yang membutuhkan pengeluaran besar, terlebih jika itu harus mengambil dana darurat Anda.

Tanyakan juga ke diri Anda sebelum belanja, keinginan atau kebutuhan dulu yang harus dipenuhi. Misalnya, jika Anda berencana membeli gadget puluhan juta rupiah dan berniat menggunakan dana darurat, ada baiknya rencana tersebut ditunda hingga Anda benar-benar punya dana yang cukup untuk keperluan tersebut, tanpa mengutak-atik dana darurat.

Baca juga: Tak Beri Syifa Hadju dan Tissa Biani Seragam di Pernikahan Al Ghazali, Maia Estianty: Pamali

"Sebaliknya, jika Anda memang punya rencana mendesak, contohnya menikah, dan Anda telah memiliki dana khusus untuk itu tanpa mengutak-atik dana darurat, maka Anda boleh saja tetap melangsungkan acara tersebut," terangnya.

Keempat, hindari utang.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Indonesia Impor Sapi Hidup Lewat Skema Investasi, Wamentan: Tak Pakai APBN
Indonesia Impor Sapi Hidup Lewat Skema Investasi, Wamentan: Tak Pakai APBN
Ekbis
Apa Itu 5C dalam Kredit? Calon Debitur Perlu Tahu
Apa Itu 5C dalam Kredit? Calon Debitur Perlu Tahu
Keuangan
Produk China Banjiri Indonesia, Industri Lokal Terancam
Produk China Banjiri Indonesia, Industri Lokal Terancam
Industri
RMKE Bakal Tebar Dividen Tunai Rp 15,31 Miliar
RMKE Bakal Tebar Dividen Tunai Rp 15,31 Miliar
Ekbis
Rel Kereta Api di Porong Sidoarjo Terdampak Banjir, KAI: Jalur Aman untuk Dilintasi
Rel Kereta Api di Porong Sidoarjo Terdampak Banjir, KAI: Jalur Aman untuk Dilintasi
Ekbis
Sidak Penahanan Ijazah, Wamenaker Marah Dengar Bos Hina Karyawan
Sidak Penahanan Ijazah, Wamenaker Marah Dengar Bos Hina Karyawan
Ekbis
Dana Darurat untuk Apa Saja? Ini Panduan Menggunakannya
Dana Darurat untuk Apa Saja? Ini Panduan Menggunakannya
Keuangan
Pertamina, PLN, BRI, Bank Mandiri Masuk Daftar 20 Perusahaan Terbesar Asia Tenggara 2025 Versi Fortune
Pertamina, PLN, BRI, Bank Mandiri Masuk Daftar 20 Perusahaan Terbesar Asia Tenggara 2025 Versi Fortune
Ekbis
Zurich Sebut Penerapan Skema Co-payment buat Premi Stabil dan Terjangkau
Zurich Sebut Penerapan Skema Co-payment buat Premi Stabil dan Terjangkau
Keuangan
Bioavtur dari Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat Bikin Harga Tiket Mahal?
Bioavtur dari Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat Bikin Harga Tiket Mahal?
Industri
Wajah Baru Livin’ by Mandiri, Desain Sederhana tetapi Komprehensif yang Tingkatkan Pengalaman Pengguna
Wajah Baru Livin’ by Mandiri, Desain Sederhana tetapi Komprehensif yang Tingkatkan Pengalaman Pengguna
Ekbis
Indonesia Pimpin Daftar Perusahaan Terbanyak di Fortune Southeast Asia 500
Indonesia Pimpin Daftar Perusahaan Terbanyak di Fortune Southeast Asia 500
Ekbis
Giant Sea Wall Pantura Tidak Semua dari Beton, AHY: Gunakan Mangrove Juga
Giant Sea Wall Pantura Tidak Semua dari Beton, AHY: Gunakan Mangrove Juga
Ekbis
Kenapa Pengajuan Kartu Kredit Ditolak? Ini 6 Alasannya
Kenapa Pengajuan Kartu Kredit Ditolak? Ini 6 Alasannya
Keuangan
Erick Thohir Tunjuk Wamentan Sudaryono Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
Erick Thohir Tunjuk Wamentan Sudaryono Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau