Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Manufaktur RI Mulai Bangkit dan Tumbuh Tertinggi Selama Pandemi

Kompas.com - 04/01/2021, 16:05 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri manufaktur di Indonesia mulai menunjukkan kemajuan positif.

Hal tersebut dibuktikan dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur pada Desember 2020 yang tercatat di level 51,3 atau naik dibanding capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6.

Peningkatan indeks ini didukung adanya pertumbuhan pesanan baru, yang mengacu ekspansi solid pada output.

Baca juga: Jika Vaksinasi Covid-19 Lancar, Industri Manufaktur Diproyeksi Tumbuh 3,95 Persen di 2021

Kenaikan ini merupakan tercepat kedua dalam sejarah survei selama hampir sepuluh bulan.

"Ini capaian yang luar biasa, saya berterima kasih kepada para pelaku industri yang tetap berusaha semaksimal mungkin mengoptimalkan sumber daya yang ada di tengah keterbatasan yang ada. Hal ini juga menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan Kementerian Perindustrian mampu mendorong hal ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan tertulis, Senin (4/1/2021).

Untuk tahun ini, pertumbuhan industri tersebut diperkirakan kembali ke jalur positif.

Seluruh subsektor manufaktur digadang-gadang kembali bergairah.

Baca juga: Kemenperin Bidik Investasi Industri Manufaktur Rp 323,5 Triliun pada 2021

"Dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi sudah bisa kembali pulih, kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh 3,95 persen," katanya.

Optimisme tersebut sejalan dengan investasi pada industri pengolahan nonmigas yang masih tumbuh positif.

Pasalnya, kendati pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) diproyeksikan terkontraksi 2,22 persen pada 2020, nilai investasinya justru meningkat dan berpotensi melonjak tahun ini.

Selain itu, dia menyebutkan tiga subsektor yang diproyeksi mampu mencatatkan akselerasi pertumbuhan ciamik pada 2021, yakni industri makanan, minuman, serta kertas dan barang dari kertas.

Industri minuman misalnya, dapat tumbuh 4,39 persen secara tahunan pada 2021.

Baca juga: Jumlah Tenaga Kerja Industri Manufaktur Turun 1,45 Juta Akibat Pandemi

Selain itu, Agus menyatakan, pihaknya akan memberikan perhatian khusus pada beberapa sektor manufaktur, seperti industri farmasi, produk obat, kimia, obat tradisional, bahan kimia, barang dari bahan kimia, logam dasar, dan makanan.

Menanggapi hasil PMI Manufaktur Indonesia pada Desember 2020, Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker mengatakan bahwa perusahaan Indonesia secara umum memiliki catatan akhir yang positif pada tahun 2020, dengan data PMI terbaru yang mengalami kenaikan dalam kurun dua bulan berturut-turut. 

Data tersebut juga menunjukkan peningkatan sedang pada kondisi bisnis, dan paling tinggi selama sepuluh bulan.

"Jalan masih panjang mengingat gangguan parah yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, tetapi produsen setidaknya yakin dengan prospek tahun 2021," ujar dia.

Baca juga: Kemenperin: Jelang Akhir Tahun Indeks Manufaktur Menunjukkan Level Ekspansif

Sementara Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani optimistis, momentum pemulihan ekonomi tahun 2021 akan semakin baik, tecermin dari beberapa indikator ekonomi yang sudah mulai menunjukkan pemulihan.

"Misalnya, PMI manufaktur telah kembali ke level ekspansif dan indeks keyakinan konsumen yang mulai mengalami peningkatan. Ini sangat menggembirakan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com