Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debut Perdana BSI di Bursa, Berikut Analisis Saham BRIS

Kompas.com - 04/02/2021, 11:55 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan kode saham BRIS baru saja memulai debut perdananya di Bursa Efek Indonesia (BRIS), Kamis (4/2/2021).

BRIS merupakan hasil merger dari tiga perusahaan perbankan syariah, Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah dan BNI Syariah.

Melansir RTI, di awal perdagangan BRIS sempat melaju di zona hijau hingga menembus level Rp 2.840 per lembar saham atau naik 90 poin dibanding pembukaan sebelumnya di level 2.750. Namun menjelang penutupan sesi I BRIS cenderung melaju datar dengan penurunan 1,09 persen di level 2.720.

Baca juga: Debut Perdana, BSI Masuk Top 10 Saham Syariah dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, secara teknikal saham BRIS saat ini sedang berada dalam kecenderungan downtrend atau bearish. Downtrend atau bearish yang dimaksud adalah suatu keadaan dimana pasar financial dengan kecenderung turun.

“BRIS konsolidasi di level 2.470 sampai dengan 2.900 pada jangka pendek, sedangkan untuk trend jangka menengah masih berada pada area downtrend,” kata Hendriko kepada Kompas.com.

Berbeda dengan, Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher yang menyebut secara teknikal saham BRIS cenderung berpotensi menguat dalam jangka pendek.

“Saya lihat dalam jangka pendek masih ada potensi penguatan, dengan target harga Rp 3.000 per saham,” jelas Dennis.

Baca juga: Cerita Erick Thohir Dibisiki Jokowi soal Bank Syariah Indonesia

Menjelang penutupan sesi I, total transaksi BRIS mencapai Rp 488,4 miliar dengan volume 175,6 juta saham. Adapun kapitalisasi market BRIS mencapai Rp 112,01 triliun. Asing mencatatkan aksi jual bersih sebanyak Rp 13,4 miliar saham di seluruh pasar.

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Imbas Tarif Trump, Produk Kosmetik AS Bakal Banjiri Pasar RI, Ini Respon Menteri UMKM
Imbas Tarif Trump, Produk Kosmetik AS Bakal Banjiri Pasar RI, Ini Respon Menteri UMKM
Ekbis
Harga Ethereum (ETH) Menguat, Ini Penyebabnya Menurut Indodax
Harga Ethereum (ETH) Menguat, Ini Penyebabnya Menurut Indodax
Cuan
APJII Minta Regulasi yang Tegas untuk OTT Asing, Ini Alasannya
APJII Minta Regulasi yang Tegas untuk OTT Asing, Ini Alasannya
Industri
Potensial, Investasi Properti Berbasis Koperasi Belum Optimal
Potensial, Investasi Properti Berbasis Koperasi Belum Optimal
Cuan
Mendag soal Fenomena “Rojali” : Kan Bebas Mau Beli Online atau Offline
Mendag soal Fenomena “Rojali” : Kan Bebas Mau Beli Online atau Offline
Ekbis
Program Penjaminan Polis Mulai 2028, LPS: Hanya Asuransi Komersial Berunsur Proteksi
Program Penjaminan Polis Mulai 2028, LPS: Hanya Asuransi Komersial Berunsur Proteksi
Keuangan
Khawatir Banjir Produk Impor Pasca Tarif Trump, Mendag: Tingkatkan Daya Saing
Khawatir Banjir Produk Impor Pasca Tarif Trump, Mendag: Tingkatkan Daya Saing
Ekbis
KKP Gandeng Kopdes Merah Putih untuk Serap Hasil Laut Nelayan
KKP Gandeng Kopdes Merah Putih untuk Serap Hasil Laut Nelayan
Ekbis
Menteri UMKM Bakal Panggil Marketplace, Susun Insentif Baru Buat Pedagang
Menteri UMKM Bakal Panggil Marketplace, Susun Insentif Baru Buat Pedagang
Ekbis
Likuiditas Perbankan Ketat, Hilirisasi Dinilai Jadi Solusi
Likuiditas Perbankan Ketat, Hilirisasi Dinilai Jadi Solusi
Ekbis
Warga Keluhkan Biaya Hidup, PM Malaysia Berikan Bantuan Tunai dan Turunkan Harga Bensin
Warga Keluhkan Biaya Hidup, PM Malaysia Berikan Bantuan Tunai dan Turunkan Harga Bensin
Ekbis
Danantara Garap 22 Program Kerja di Sisa 2025, Restrukturisasi hingga Pengembangan Bisnis BUMN
Danantara Garap 22 Program Kerja di Sisa 2025, Restrukturisasi hingga Pengembangan Bisnis BUMN
Ekbis
Pabrik Perakitan Ponsel Ilegal di Perumahan Cengkareng Ditutup, Rugikan Negara Rp 17,6 Miliar
Pabrik Perakitan Ponsel Ilegal di Perumahan Cengkareng Ditutup, Rugikan Negara Rp 17,6 Miliar
Ekbis
Target Transaksi Inabuyer 2025 Naik Dua Kali Lipat, Motor Listrik Sudah Dipesan Kemenhan
Target Transaksi Inabuyer 2025 Naik Dua Kali Lipat, Motor Listrik Sudah Dipesan Kemenhan
Ekbis
Investor Caplok 6,58 Persen, Saham Bank Amar (AMAR) Tembus ARA
Investor Caplok 6,58 Persen, Saham Bank Amar (AMAR) Tembus ARA
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau