Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidik DPK Tumbuh Double Digit, BTN Ekspansi ke Yogyakarta

Kompas.com - 08/02/2021, 20:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh double digit sepanjang tahun ini.

Untuk mencapai target tersebut, bank melakukan ekspansi ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengincar sektor real estate dan pendidikan.

Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, sektor real estate dan pendidikan terbukti tetap bertahan di tengah pandemi dengan mencatatkan pertumbuhan positif.

Baca juga: Ada Bantuan Rp 40 Juta dari Pemerintah untuk Pengajuan KPR BTN, Simak Syaratnya

“Selama ini, bisnis kami berfokus pada sektor pendidikan dan properti di Yogyakarta. Perseroan akan terus merancang berbagai program dalam meningkatkan ekspansi bisnis di perumahan dan pendidikan di kota pelajar ini,” kata Nixon dalam siaran pers, Senin (8/2/2021).

Untuk meningkatkan laju pertumbuhan bisnis, BTN sudah menawarkan layanan perbankan kepada civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Selain tabungan, beberapa layanan perbankan yang ditawarkan adalah akses kredit/pinjaman, baik berupa KPR maupun kredit kavling.

Perseroan pun mengedukasi mahasiswa dan masyarakat Yogyakarta tentang sektor properti untuk menumbuhkan pengembang baru.

Untuk memastikan misi tersebut berjalan, Bank BTN memiliki Housing Finance Center (HFC) untuk meriset harga jual properti maupun melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi dalam pemberian seminar dan pelatihan.

Baca juga: BTN Diharapkan Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional

"Kami harap kelak makin banyak lulusan UGM yang dapat menjadi tulang punggung sektor properti dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkas Nixon.

Tercatat hingga saat ini, Bank BTN telah memiliki 6 Kantor Cabang Pembantu dan 5 Kantor Kas di wilayah Kota Pelajar tersebut.

Dengan itu, BTN mampu mencatatkan pertumbuhan DPK mencapai sekitar 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sekitar Rp1,1 triliun per Desember 2019 menjadi sekitar Rp 1,26 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan DPK tersebut ditopang kenaikan penghimpunan giro yang mencapai sekitar 24,3 persen yoy per Desember 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Sinar Terang Mandiri (MINE) Tak Bagi Dividen Meski Cetak Laba, Mengapa?
Sinar Terang Mandiri (MINE) Tak Bagi Dividen Meski Cetak Laba, Mengapa?
Ekbis
Apa Itu BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025? Simak Pengertian, Syarat, dan Cara Mengeceknya
Apa Itu BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025? Simak Pengertian, Syarat, dan Cara Mengeceknya
Ekbis
Idul Adha 1446 Hijriah, Askrindo Bagi Hewan Kurban ke Berbagai Wilayah
Idul Adha 1446 Hijriah, Askrindo Bagi Hewan Kurban ke Berbagai Wilayah
Ekbis
Momen Zulhas Bela Bahlil soal Tambang Raja Ampat: Bukan Beliau yang Keluarkan Izin...
Momen Zulhas Bela Bahlil soal Tambang Raja Ampat: Bukan Beliau yang Keluarkan Izin...
Energi
Dorong Animasi Lokal, Menteri Ekraf Buka Peluang Kerja Sama dengan Industri Keuangan
Dorong Animasi Lokal, Menteri Ekraf Buka Peluang Kerja Sama dengan Industri Keuangan
Ekbis
Untung Rugi Danantara Masuk ke GOTO di Tengah Kabar Merger dengan Grab
Untung Rugi Danantara Masuk ke GOTO di Tengah Kabar Merger dengan Grab
Ekbis
Rupiah Selasa Sore Ditutup Menguat
Rupiah Selasa Sore Ditutup Menguat
Keuangan
Izin Tambang di Raja Ampat Tak Dicabut, PT Gag Nikel Punya Siapa?
Izin Tambang di Raja Ampat Tak Dicabut, PT Gag Nikel Punya Siapa?
Ekbis
DPR Sebut Penghentian Sementara Aktivitas PT Gag Nikel Sudah Tepat, Mengapa?
DPR Sebut Penghentian Sementara Aktivitas PT Gag Nikel Sudah Tepat, Mengapa?
Energi
Kenapa IUP Nikel PT Gag di Raja Ampat Tidak Dicabut? Ini Kata Bahlil
Kenapa IUP Nikel PT Gag di Raja Ampat Tidak Dicabut? Ini Kata Bahlil
Energi
Bukukan Laba Bersih 2024, Erajaya akan Bagikan Dividen Rp 299,88 Miliar ke Pemegang Saham
Bukukan Laba Bersih 2024, Erajaya akan Bagikan Dividen Rp 299,88 Miliar ke Pemegang Saham
Cuan
Tips Memulai Bisnis dengan Modal Kurang dari Rp 1 Juta
Tips Memulai Bisnis dengan Modal Kurang dari Rp 1 Juta
Smartpreneur
Krisis Beras di Jepang Berpotensi Kerek Harga Beras RI, Begini Hitungannya
Krisis Beras di Jepang Berpotensi Kerek Harga Beras RI, Begini Hitungannya
Ekbis
IUP 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Dicabut Karena Langgar Lingkungan, Begini Penjelasannya ...
IUP 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Dicabut Karena Langgar Lingkungan, Begini Penjelasannya ...
Ekbis
IHSG Melonjak 100 Poin ke Level 7.230,74, Saham GOTO hingga BMRI Jadi Penopang
IHSG Melonjak 100 Poin ke Level 7.230,74, Saham GOTO hingga BMRI Jadi Penopang
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau