Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi April Rendah, Lonjakan Barang Impor Dinilai Tak Berpengaruh Banyak

Kompas.com - 04/05/2021, 12:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga komoditas pada bulan April mengalami Inflasi yang terjaga rendah sebesar 0,13 persen secara bulanan (month to month/mtm).

Inflasi pada April 2021 ini mengerek inflasi secara tahunan (year on year/yoy) 1,42 persen dan inflasi sepanjang tahun 2021 (year to date/ytd) sebesar 0,58 persen.

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengatakan, tingkat inflasi pada bulan April 2021 masih rendah meskipun harga komoditas global melonjak.

Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Perhitungannya

Sebab tampaknya, inflasi pada barang-barang impor memiliki sensitivitas yang sangat rendah terhadap IHK utama. Sementara konsumsi masyarakat bergantung pada komoditas lokal.

"Konsumsi rumah tangga Indonesia sebagian besar bergantung pada komoditas yang dapat diproduksi secara lokal seperti cabai, bawang merah, ikan, ayam, minyak goreng," kata Satria dalam laporannya, Selasa (4/4/2021).

Tingkat inflasi yang rendah juga terlihat pada inflasi inti, yakni di kisaran 0,37 persen (mtm) dan 1,18 persen (yoy).

Kenaikan pada inflasi inti sebagian besar didorong oleh harga emas, karena masyarakat membeli perhiasan emas menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Jika tidak termasuk emas, inflasi inti bisa lebih rendah," sebut Satria.

Lebih lanjut dia menilai, inflasi pada April 2021 juga menunjukkan tidak ada sinyal masyarakat melakukan mudik besar-besaran selama pandemi Covid-19.

Sebab, inflasi transportasi terpantau turun dengan kontraksi -0,25 persen (mtm) dan 1,01 persen (yoy), meskipun ada penyesuaian harga bahan bakar non-subsidi oleh perusahaan minyak swasta seperti Shell dan Vivo di Jabodetabek.

"Jika demikian (ada mudik besar-besaran), permintaan seharusnya meningkat, dan menaikkan tarif transportasi," sebutnya. 

Baca juga: Mengenal Inflasi Gaya Hidup dan Kiat Mengatasinya

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Penerimaan Negara Mei 2025 Rp 995,3 Triliun, Turun Dibanding Tahun Lalu
Penerimaan Negara Mei 2025 Rp 995,3 Triliun, Turun Dibanding Tahun Lalu
Ekbis
Pengamat: Perang Israel-Iran Bisa Picu Harga BBM Naik
Pengamat: Perang Israel-Iran Bisa Picu Harga BBM Naik
Energi
Sri Mulyani: Bangun Infrastruktur Butuh Rp 10.151 T, BUMN dan Swasta Harus Digandeng
Sri Mulyani: Bangun Infrastruktur Butuh Rp 10.151 T, BUMN dan Swasta Harus Digandeng
Keuangan
Soal Rumah Subsidi 18 Meter, Pekerja Milenial: Lebih Cocok untuk yang Single...
Soal Rumah Subsidi 18 Meter, Pekerja Milenial: Lebih Cocok untuk yang Single...
Ekbis
Sri Mulyani: Perang Iran-Israel dan Perang Dagang, Kombinasi yang Harus Diwaspadai
Sri Mulyani: Perang Iran-Israel dan Perang Dagang, Kombinasi yang Harus Diwaspadai
Ekbis
Grab Sudah Buka 4,6 Juta Lapangan Pekerjaan di Indonesia
Grab Sudah Buka 4,6 Juta Lapangan Pekerjaan di Indonesia
Ekbis
Ciputra Development (CTRA) Kaji Kemungkinan Garap Rumah Subsidi 18 Meter Persegi
Ciputra Development (CTRA) Kaji Kemungkinan Garap Rumah Subsidi 18 Meter Persegi
Ekbis
Tarif Tol Pandaan-Malang Naik Mulai Malam Ini, Simak Rinciannya
Tarif Tol Pandaan-Malang Naik Mulai Malam Ini, Simak Rinciannya
Belanja
Bagaimana Cara Mengatasi Sifat Boros? Lakukan 10 Hal Ini
Bagaimana Cara Mengatasi Sifat Boros? Lakukan 10 Hal Ini
Keuangan
APBN Mei 2025 Defisit Rp 21 Triliun, Imbas Belanja Negara Lebih Cepat dari Pemasukan
APBN Mei 2025 Defisit Rp 21 Triliun, Imbas Belanja Negara Lebih Cepat dari Pemasukan
Keuangan
BEI Catat Nilai Transaksi Repo SPPA Capai Rp 100,85 Triliun
BEI Catat Nilai Transaksi Repo SPPA Capai Rp 100,85 Triliun
Cuan
Jabat Komut Pupuk Indonesia, Sudaryono: Pupuk Subsidi Harus Sampai ke Petani
Jabat Komut Pupuk Indonesia, Sudaryono: Pupuk Subsidi Harus Sampai ke Petani
Ekbis
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Barang Impor Ilegal, Potensi Rugikan Negara Triliunan Rupiah
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Barang Impor Ilegal, Potensi Rugikan Negara Triliunan Rupiah
Rilis
IHSG Ditutup Naik 0,54 Persen, Kurs Rupiah Lesu di Pasar Spot
IHSG Ditutup Naik 0,54 Persen, Kurs Rupiah Lesu di Pasar Spot
Cuan
Survei: Bank Sentral Kini Lebih Pilih Cadangan Emas ketimbang Dollar AS
Survei: Bank Sentral Kini Lebih Pilih Cadangan Emas ketimbang Dollar AS
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau