Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Perempuan Hingga Nasib Pelaut Jadi Sorotan Forum APHoMSA ke-21

Kompas.com - 18/05/2021, 19:48 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah isu strategis jadi sorotan dalam pertemuan Asia Pacific Heads of Maritime Safety Agencies (APHoMSA) ke-21 yang digelar secara virtual pada tanggal 18 – 20 Mei 2021.

Pertemuan yang digelar selama 3 hari ini membahas isu-isu strategis bidang maritim di antaranya peran perempuan di dunia maritim, keselamatan pelayaran serta kesejahteraan pelaut, perlindungan lingkungan maritim, penanganan musibah di laut, dan kerjasama regional.

Pada kesempatan tersebut, Indonesia berkesempatan untuk menyampaikan isu seputar keselamatan pelayaran dalam hal ini terkait Port State Control Inspection dan peran perempuan di dunia maritim yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo.

Baca juga: Petugas Pengawasan Kapal Asing di Indonesia Dapat Pengakuan Dunia

"Indonesia selalu siap dan mendukung program APHoMSA untuk mencapai visi utamanya yaitu menciptakan lingkungan maritim yang aman, terjamin dan bersih di kawasan Asia-Pasifik," kata Agus, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa (18/5/2021).

Agus menyampaikan, Ditjen Perhubungan Laut memiliki kewajiban untuk menjamin kapal-kapal berbendera Indonesia telah memenuhi persyaratan konvensi internasional serta meminimalisir kemungkinan kapal berbendera Indonesia di-detain atau ditahan di luar negeri.

Dalam pelaksanaanya, Agus menjelaskan terdapat beberapa kendala bagi Port State Control Officer (PSCO) Indonesia yakni begitu luasnya wilayah Indonesia.

Baca juga: Penumpang Kapal Turun Drastis, Bagaimana Nasib Tol Laut Jokowi?

Betapa tidak, Indonesia memiliki 636 pelabuhan dengan 141 pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan internasional, namun di sisi lain jumlah PSCO masih kurang hanya 52 personel di seluruh Indonesia.

"Indonesia akan melatih dan mencetak lebih banyak PSCO untuk melaksanakan pemeriksaan kapal di pelabuhan-pelabuhan vital di Indonesia," jelasnya.

Sebagai informasi, acara yang diikuti oleh 26 negara ini dibuka oleh CEO of Australia Maritime Safety Authority (AMSA), Mick Kinley selaku tuan rumah dan turut dihadiri Secretary General of IMO, Kitack Lim.

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air KPLP, Een Nuraini Saidah menyampaikan peranan perempuan di dunia maritim Indonesia.

Baca juga: Pemudik Motor Terobos Penyekatan, Kemenhub: Belum Tentu Lolos Pulang Kampung

Selama ini, perempuan pada sektor ini sudah memiliki wadah yang tergabung dalam Women In Maritime (WIMA) yang merupakan salah satu organisasi di bawah naungan International Maritime Organization (IMO).

"WIMA Indonesia didirikan pada tahun 2015, terdiri dari para perempuan yang berprofesi di bidang kelautan, pejabat pemerintah, praktisi perkapalan, pengacara maritim, surveyor kelautan, pengusaha kelautan, dan akademisi,” jelasnya.

“WIMA Indonesia memiliki tujuan untuk lebih meningkatkan peran perempuan di bidang maritim untuk membangun kembali dan meningkatkan budaya maritim di Indonesia," kata Een.

Baca juga: Trump Desak Iran Menyerah, Teheran Langsung Kirim Rudal Hipersonik ke Israel

Sementara itu, Ketua Umum WIMA Indonesia Dr. Chandra Motik menambahkan, isu peran perempuan di dunia maritim disorot dalam rangka menciptakan kesetaraan gender dan pendidikan perempuan yang berkaitan dengan akses terhadap sumber daya ekonomi.

Selain itu, sorotan lainnya adalah terkait kesempatan yang sama di dunia kerja dan untuk keterwakilan serta peran perempuan dalam membangun perdamaian dan rehabilitasi.

“WIMA Indonesia telah melakukan banyak kegiatan mulai dari penanaman pohon mangrove untuk menjaga kelestarian lingkungan maritim hingga melakukan banyak kegiatan pelatihan, khususnya terhadap istri para pelaut," ujarnya.

Baca juga: Larangan Mudik Berakhir, Pemesanan Tiket Online Kapal Pelni Buka Lagi

Forum APHoMSA merupakan pertemuan regional yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1996, yang membahas tentang isu-isu terkait perlindungan lingkungan maritim, keselamatan dan keamanan pelayaran termasuk kesejahteraan pelaut, kerjasama regional, dan isu-isu maritim terkait lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Erick Thohir dan Danantara Rombak Direksi Pupuk Indonesia, Berikut Susunan Terbarunya
Erick Thohir dan Danantara Rombak Direksi Pupuk Indonesia, Berikut Susunan Terbarunya
Cuan
IHSG Turun 0,67 Persen, Kurs Rupiah Lanjutkan Tren Melemah
IHSG Turun 0,67 Persen, Kurs Rupiah Lanjutkan Tren Melemah
Ekbis
Ini Alasan KKP Sebut Ekosistem Perairan Raja Ampat Tak Terdampak Tambang Nikel
Ini Alasan KKP Sebut Ekosistem Perairan Raja Ampat Tak Terdampak Tambang Nikel
Ekbis
BI Rate Sudah Turun Sejak Mei 2025, Bos BI Minta Perbankan Segera Turunkan Bunga Kredit
BI Rate Sudah Turun Sejak Mei 2025, Bos BI Minta Perbankan Segera Turunkan Bunga Kredit
Ekbis
Tim KKP Menyelam di Raja Ampat, Pastikan Tambang Nikel Tak Ganggu Ekosistem Laut
Tim KKP Menyelam di Raja Ampat, Pastikan Tambang Nikel Tak Ganggu Ekosistem Laut
Ekbis
Erupsi Gunung Lewotobi, 3 Bandara Ini Harus Ditutup
Erupsi Gunung Lewotobi, 3 Bandara Ini Harus Ditutup
Ekbis
KKP Sebut Laut Raja Ampat Tak Terdampak Tambang: Ikan Masih Banyak...
KKP Sebut Laut Raja Ampat Tak Terdampak Tambang: Ikan Masih Banyak...
Energi
PLN Gelar RUPS di Kantor Erick Thohir Sore Ini, Bakal Rombak Direksi?
PLN Gelar RUPS di Kantor Erick Thohir Sore Ini, Bakal Rombak Direksi?
Ekbis
GOTO Kantongi Restu Alihkan 32,18 Miliar Saham Tresuri untuk Program MESOP
GOTO Kantongi Restu Alihkan 32,18 Miliar Saham Tresuri untuk Program MESOP
Cuan
Daftar 7 Instansi Sekolah Kedinasan 2025 dan Kuotanya, Dibuka 29 Juni
Daftar 7 Instansi Sekolah Kedinasan 2025 dan Kuotanya, Dibuka 29 Juni
Ekbis
Indonesia Disarankan Terapkan Flat Tax, Sri Mulyani Yakin Banyak yang Tidak Setuju
Indonesia Disarankan Terapkan Flat Tax, Sri Mulyani Yakin Banyak yang Tidak Setuju
Ekbis
Lahan Tambang Batu Bara di Indonesia Bisa Hasilkan 59,45 GW Listrik Surya
Lahan Tambang Batu Bara di Indonesia Bisa Hasilkan 59,45 GW Listrik Surya
Ekbis
Profil Immanuel Ebenezer, Wamenaker yang Ditunjuk Jadi Komisaris Pupuk Indonesia
Profil Immanuel Ebenezer, Wamenaker yang Ditunjuk Jadi Komisaris Pupuk Indonesia
Ekbis
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,50 Persen
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,50 Persen
Ekbis
Trimegah Bangun Persada (NCKL) Bagi Dividen Rp 1,91 Triliun
Trimegah Bangun Persada (NCKL) Bagi Dividen Rp 1,91 Triliun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau