Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Ini Jenis Reksa Dana Favorit Pilihan Investor Indonesia

Kompas.com - 28/06/2021, 11:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ada banyak jenis reksa dana di Indonesia, selain jenis reksa dana konvensional seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham yang kita kenal selama ini.

Terdapat juga jenis lain seperti reksa dana terproteksi, reksa dana syariah, reksa dana efek global, reksa dana indeks, hingga yang lebih advance seperti ETF (Exchange Traded Fund), reksa dana berbasis sukuk hingga jenis produk pengelolaan investasi lainnya.

Dari sekian banyak jenis reksa dana yang ada, manakah yang kira-kira menjadi favorit investor Indonesia ?

Baca juga: Jika GoTo Melantai di Bursa, Ini Dampaknya bagi Reksa Dana

Secara umum investor reksa dana terdiri dari 2 kategori besar yaitu orang perorangan dan institusi.

Untuk institusi dibagi lagi menjadi banyak kelompok seperti Perseroan Terbatas, Bank, Asuransi, Koperasi, Yayasan, Dana Pensiun, BUMN, dan bentuk hukum lainnya.

Meski demikian, data reksa dana yang ditampilkan di publik tidak membagi berdasarkan kategori tersebut, hanya total saja. Sehingga belum bisa diketahui mana yang diminati investor institusi dan mana yang diminati perorangan.

Secara industri, dana kelolaan yang lebih dominan adalah dari investor institusi. Akan tetap investor perorangan juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Secara umum, perkiraan dana investor perorangan adalah antara 20–40 persen dari total dana kelolaan reksa dana.

Setiap bulannya, Otoritas Jasa Keuangan melalui situs www.reksadana.ojk.go.id menyediakan data perkembangan industri reksa dana dan pembagian per jenisnya.

Untuk data pada bulan Mei 2021 adalah sebagai berikut:

 

Sumber : www.reksadana.ojk.go.id, diolah Mei 2021

Berdasarkan grafik di atas, dari yang terbesar ke paling kecil adalah sebagai berikut:
1. Reksa Dana Pendapatan Tetap 26,81 persen
2. Reksa Dana Saham 23,34 persen
3. Reksa Dana Pasar Uang 18,7 persen
4. Reksa Dana Terproteksi 18,39 persen
5. Reksa Dana Campuran 4,84 persen
6. Reksa Dana Syariah Efek Global 2,99 persen
7. Exchanged Traded Fund (ETF) 2,77 persen
8. Reksa Dana Indeks 1,74 persen
9. Reksa Dana berbasis Sukuk 0,42 persen

Baca juga: Reksa Dana adalah Investasi Minim Modal, Simak Untung Ruginya

Dari data yang ada, dapat dikatakan bahwa reksa dana favorit pilihan investor Indonesia adalah jenis reksa dana pendapatan tetap, diikuti dengan saham, pasar uang dan terproteksi. Jenis reksa dana lainnya memiliki pangsa pasar kurang dari 5 persen.

Berdasarkan profil risikonya, reksa dana pendapatan tetap, pasar uang, terproteksi, dan sukuk termasuk dalam kategori konservatif karena menggunakan obligasi dan deposito sebagai aset dasarnya. Total dari seluruh kategori di atas adalah 64,32 persen

Sementara reksa dana saham, syariah efek global, ETF dan reksa dana indeks termasuk kategori agresif karena menggunakan saham sebagai aset dasar utamanya.

Halaman:
Berikan Opinimu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
DJP Ancam Tindakan Hukum bagi 200 Penunggak Pajak Bandel
DJP Ancam Tindakan Hukum bagi 200 Penunggak Pajak Bandel
Ekbis
Dirjen Pajak Ancam Tindak 200 Penunggak Pajak Senilai Rp 60 Triliun yang Tak Kooperatif
Dirjen Pajak Ancam Tindak 200 Penunggak Pajak Senilai Rp 60 Triliun yang Tak Kooperatif
Ekbis
Produksi Beras Diproyeksi Tembus 34 Juta Ton, Mentan Yakin RI Swasembada Tahun Ini
Produksi Beras Diproyeksi Tembus 34 Juta Ton, Mentan Yakin RI Swasembada Tahun Ini
Ekbis
B50 Diterapkan Semester II-2026, Bahlil Sebut RI Bakal Berhenti Impor Solar
B50 Diterapkan Semester II-2026, Bahlil Sebut RI Bakal Berhenti Impor Solar
Ekbis
Tiba-tiba Ditanya Rencana Jadi Cawapres, Menkeu Purbaya: Baru Sebulan Kerja, Gila Lu...
Tiba-tiba Ditanya Rencana Jadi Cawapres, Menkeu Purbaya: Baru Sebulan Kerja, Gila Lu...
Keuangan
Mentan Programkan Hilirisasi Kelapa, Tak Ada Lagi Ekspor Gelondongan
Mentan Programkan Hilirisasi Kelapa, Tak Ada Lagi Ekspor Gelondongan
Ekbis
Si Sampah Kini Jadi Berkah, Ibu-ibu Desa Mundu pun Sumringah
Si Sampah Kini Jadi Berkah, Ibu-ibu Desa Mundu pun Sumringah
Ekbis
Harga Global Turun, Ekspor Biji Kakao Indonesia Melemah
Harga Global Turun, Ekspor Biji Kakao Indonesia Melemah
Ekbis
NPL KPR Bengkak Usai Peralihan ke Bunga Floating, Ini Kata Perbankan
NPL KPR Bengkak Usai Peralihan ke Bunga Floating, Ini Kata Perbankan
Keuangan
Laba BRI Insurance Tembus Rp 467 Miliar, Segmen Mikro dan UMKM Jadi Motor Utama
Laba BRI Insurance Tembus Rp 467 Miliar, Segmen Mikro dan UMKM Jadi Motor Utama
Ekbis
Pengamat Sebut PP 39 Tahun 2025 Prioritaskan Kebutuhan Minerba Dalam Negeri
Pengamat Sebut PP 39 Tahun 2025 Prioritaskan Kebutuhan Minerba Dalam Negeri
Energi
Krakatau Steel Ajukan Dukungan Dana 500 Juta Dollar AS dari Danantara
Krakatau Steel Ajukan Dukungan Dana 500 Juta Dollar AS dari Danantara
Ekbis
Pertanian Tumbuh 10,52 Persen, tapi Masih Bertumpu pada Kebijakan Jangka Pendek
Pertanian Tumbuh 10,52 Persen, tapi Masih Bertumpu pada Kebijakan Jangka Pendek
Ekbis
Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng ULM Berdayakan Masyarakat
Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng ULM Berdayakan Masyarakat
Industri
Sumur Masyarakat Diangkat Jadi Andalan Baru Produksi Migas Nasional
Sumur Masyarakat Diangkat Jadi Andalan Baru Produksi Migas Nasional
Energi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AS 7 Hari Shutdown, 3.000 Penerbangan Amerika Kacau karena Kurang Staf
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Continue with Google Continue with Google
atau