Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadapi Tantangan di Masa Pandemi, Menaker Ida Imbau Industri Kreatif Upayakan 3 Hal Ini

Kompas.com - 23/07/2021, 11:15 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengimbau kepada industri kreatif agar terus mengupayakan tiga hal dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

Pertama, sebut dia, memanfaatkan teknologi dan informasi. Pelaku industri kreatif dituntut adaptif dalam mengembangkan dan menyalurkan karya-karyanya melalui pemanfaatan teknologi dan informasi.

"Sikap adaptif terhadap perubahan dengan memanfaatkan teknologi dan informasi akan memegang peranan penting bagi masa depan industri kreatif," ucap Ida, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (23/7/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber pada acara podcast yang diadakan oleh lembaga pelatihan di industri kreatif Vokraf secara virtual, Kamis (22/7/2021).

Baca juga: Sapri Pantun Meninggal Dunia, Sandiaga Uno: Saya Tahu Betul Perjuangannya di Industri Kreatif

Upaya kedua, kata Ida industri kreatif harus berkolaborasi. Menurut Ida, kolaborasi merupakan salah satu cara paling populer untuk saat ini.

Dalam skema kolaborasi, antarpelaku industri kreatif dapat berbagi ide dan sumber daya yang dimiliki guna memperkuat karya kreativitas masing-masing.

Terakhir, imbuh Ida, pelaku industri kreatif harus mampu meningkatkan kompetensi dan memanfaatkan fleksibilitas. Sebab, sifat kreatif dan inovatif akan muncul jika memiliki kompetensi dan keterampilan.

"Oleh karenanya, kompetensi dan keterampilan pelaku industri kreatif harus terus diasah," ujarnya.

Baca juga: Jalani Vaksinasi Covid-19 Perdana, Vino G. Bastian: Biar Industri Kreatif Bangkit Lagi

Dalam kesempatan tersebut, Ida menegaskan bahwa pandemi Covid-19 memberikan pukulan bagi perekonomian dan dunia ketenagakerjaan Indonesia, termasuk sektor industri kreatif.

Kendati demikian, ia meyakini, industri kreatif akan mampu menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dengan cara-cara yang kreatif.

"Bukan industri kreatif namanya kalau tidak bisa menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dengan cara-cara yang kreatif," ujar Ida.

Lebih lanjut ia mengatakan, industri kreatif memiliki masa depan yang sangat cerah. Pasalnya, kreativitas menjadi salah satu skill yang paling dibutuhkan pada pekerjaan masa depan.

Baca juga: Kemenparekraf Kucurkan Dana Hibah Rp 3,7 Triliun untuk Industri Kreatif dan Pariwisata

Menurut Ida, hal itu dapat diketahui dari kajian berbagai lembaga dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Dalam kajian tersebut telah diperkirakan bahwa di era revolusi industri 4.0 akan banyak tumbuh pekerjaan-pekerjaan dan skill baru. Utamanya berkaitan dengan teknologi informasi dan industri kreatif.

Baca juga: Sambut Revolusi 4.O, AMSI Gelar Konferensi Digital dan Rakernas

"Jadi saya yakin ketika perekonomian semakin pulih dari pandemi, sektor ekonomi kreatif akan kembali booming dan tumbuh dengan pesat di masa yang akan datang," imbuh Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Siapa Pemilik Wilmar Group yang Duitnya Disita Kejagung Rp 11 Triliun?
Siapa Pemilik Wilmar Group yang Duitnya Disita Kejagung Rp 11 Triliun?
Ekbis
Kemenkeu Kini Salurkan Langsung Tunjangan Guru ASND, Realisasi Per Juni Tembus Rp 16 Triliun
Kemenkeu Kini Salurkan Langsung Tunjangan Guru ASND, Realisasi Per Juni Tembus Rp 16 Triliun
Ekbis
Profil Grup Wilmar, Raksasa Sawit RI tapi Kantor Pusatnya di Singapura
Profil Grup Wilmar, Raksasa Sawit RI tapi Kantor Pusatnya di Singapura
Ekbis
Perusahaan Trump Klaim Ponsel T1 Buatan AS, Ahli: Tidak Mungkin...
Perusahaan Trump Klaim Ponsel T1 Buatan AS, Ahli: Tidak Mungkin...
Industri
PLN Raup Laba Bersih Rp 17,76 Triliun Sepanjang 2024
PLN Raup Laba Bersih Rp 17,76 Triliun Sepanjang 2024
Energi
Sarana Mitra Luas (SMIL) Bagi Dividen 40 Persen dari Laba Bersih
Sarana Mitra Luas (SMIL) Bagi Dividen 40 Persen dari Laba Bersih
Cuan
Kementerian ESDM: Pulau Jawa Tak Lagi Surplus Listrik
Kementerian ESDM: Pulau Jawa Tak Lagi Surplus Listrik
Ekbis
PLN Tambah Posisi Direktur Teknologi, Berikut Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru
PLN Tambah Posisi Direktur Teknologi, Berikut Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru
Ekbis
Suntikan Modal BUMN dari Danantara, Dony Tepis Adanya Potensi 'Kongkalikong'
Suntikan Modal BUMN dari Danantara, Dony Tepis Adanya Potensi "Kongkalikong"
Ekbis
Daftar Lengkap 25 Wakil Menteri yang Rangkap Jabatan Komisaris BUMN
Daftar Lengkap 25 Wakil Menteri yang Rangkap Jabatan Komisaris BUMN
Ekbis
RUPS PLN: Darmawan Prasodjo Tetap Dirut, Wamensesneg Bambang Eko Suhariyanto Jadi Komisaris
RUPS PLN: Darmawan Prasodjo Tetap Dirut, Wamensesneg Bambang Eko Suhariyanto Jadi Komisaris
Energi
BI Borong Surat Berharga Negara Sebesar Rp 124,33 Triliun hingga Pertengahan Juni 2025
BI Borong Surat Berharga Negara Sebesar Rp 124,33 Triliun hingga Pertengahan Juni 2025
Ekbis
Sudah Tiga Tahun IPO, Gojek Tokopedia (GOTO) Belum Bagi Dividen
Sudah Tiga Tahun IPO, Gojek Tokopedia (GOTO) Belum Bagi Dividen
Ekbis
Emiten Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN) Bagi Dividen 31,75 Juta Dollar AS
Emiten Prajogo Pangestu, Barito Renewables Energy (BREN) Bagi Dividen 31,75 Juta Dollar AS
Cuan
Raup Puluhan Juta dari LazAffiliate, Hasan Sukses Berdayakan Anak Muda Lewat Konten Digital
Raup Puluhan Juta dari LazAffiliate, Hasan Sukses Berdayakan Anak Muda Lewat Konten Digital
Smartpreneur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau