Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ESDM: Nuklir Opsi Energi yang Potensial bagi Indonesia

Kompas.com - 11/09/2021, 09:13 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, nuklir akan menjadi salah satu opsi energi yang potensial bagi Indonesia.

Pemanfaatan energi nuklir akan berdampak positif terhadap perkembangan industri dalam negeri.

"Kita memiliki cukup banyak bahan bakunya, energi ini juga akan menjadi murah, sehingga secara keseluruhan dampak ekonomi terhadap industri kita akan cukup baik," kata Ridwan dalam sebuah webinar, Jumat (10/9/2021) malam, dikutip dari Antara.

Baca juga: Bisakah RI Manfaatkan Nuklir untuk Energi Terbarukan?

Berdasarkan data Badan Tenaga Nuklir Nasional, bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium yang dimiliki Indonesia mencapai 81.090 ton dan thorium 140.411 ton.

Bahan baku energi nuklir itu tersebar di tiga pulau besar, yakni Sumatera dengan potensi 31.567 ton uranium dan 126.821 ton torium, Kalimantan sebesar 45.731 ton uranium dan 7.028 ton torium, dan Sulawesi mencapai 3.793 ton uranium dan 6.562 ton torium.

Menurut Ridwan, di masa depan energi nuklir berpotensi menggantikan energi berbasis fosil yang saat ini terus dikampanyekan untuk terus dikurangi pemakaiannya pada pembangkit listrik.

Pemerintah mendorong sektor pertambangan mineral dan batu bara untuk tidak menjual barang mentah, tetapi mengolahnya agar menjadi yang memiliki nilai tambah yang dapat dimanfaatkan bagi industri dalam negeri.

"Ketika kita bicara mineral untuk energi saya kira ini sebuah topik hangat karena cukup relevan ketika kita membicarakan energi berbasis nuklir atau radioaktif karena ini akan menjadi potensi pengganti energi berbasis batu bara atau energi berbasis fosil," ucap Ridwan.

Baca juga: Bill Gates dan Warren Buffett Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pemerintah sendiri menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) akan dilakukan setelah 2025.

Peta jalan pembangunan PLTN sudah masuk dalam strategi besar energi nasional. Rencananya, pemerintah akan membangun pembangkit energi nuklir dalam skala kecil mulai dari 100 megawatt hingga 200 megawatt.

Di antara semua pulau di Indonesia, Kalimantan merupakan pulau yang paling cocok untuk dibangun pembangkit energi nuklir karena tidak memiliki garis patahan langsung dan tidak ada gunung berapi aktif, sehingga Kalimantan memiliki risiko gempa bumi dan tsunami paling kecil dibandingkan daerah lain.

Baca juga: Pertamina: Kalau Memungkinkan, Kita Bisa Masuk ke Energi Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Profil JTA Investree Doha, Perusahaan yang Tunjuk Buronan Adrian Gunadi Jadi CEO
Profil JTA Investree Doha, Perusahaan yang Tunjuk Buronan Adrian Gunadi Jadi CEO
Ekbis
Pemerintah Perlu Cermati Risiko Kredit Kopdes Merah Putih agar Tak Jadi Beban Keuangan
Pemerintah Perlu Cermati Risiko Kredit Kopdes Merah Putih agar Tak Jadi Beban Keuangan
Ekbis
Jual Bitcoin Terlalu Cepat, Tesla Rugi Potensi Cuan Rp 81 Triliun
Jual Bitcoin Terlalu Cepat, Tesla Rugi Potensi Cuan Rp 81 Triliun
Ekbis
Adrian Gunadi Jadi CEO di Qatar Meski Berstatus Buron Kasus Investree
Adrian Gunadi Jadi CEO di Qatar Meski Berstatus Buron Kasus Investree
Ekbis
Airlangga Sebut Konflik Thailand-Kamboja Belum Berdampak ke Perekonomian Indonesia
Airlangga Sebut Konflik Thailand-Kamboja Belum Berdampak ke Perekonomian Indonesia
Ekbis
HIPMI dan Pemprov Jakarta Godok Kolaboratif Fund, Legalitasnya Dikaji
HIPMI dan Pemprov Jakarta Godok Kolaboratif Fund, Legalitasnya Dikaji
Ekbis
Wamenaker: Ada Perusahaan yang Bakal Dicabut Izin Karena Langgar Aturan Penahanan Ijazah Karyawan
Wamenaker: Ada Perusahaan yang Bakal Dicabut Izin Karena Langgar Aturan Penahanan Ijazah Karyawan
Ekbis
East Ventures Sasar Investasi di Sektor Kesehatan, AI, Climate Tech, dan Consumer Tech
East Ventures Sasar Investasi di Sektor Kesehatan, AI, Climate Tech, dan Consumer Tech
Ekbis
Barang AS Bakal Bebas Bea Masuk, HIPMI Jaya Mulai Hitung Dampaknya
Barang AS Bakal Bebas Bea Masuk, HIPMI Jaya Mulai Hitung Dampaknya
Ekbis
Impor Baja Murah Tekan Industri Lokal, Legalitas Produk Vietnam dan China Dipertanyakan
Impor Baja Murah Tekan Industri Lokal, Legalitas Produk Vietnam dan China Dipertanyakan
Ekbis
Pemerintah Perpanjang Diskon PPN Rumah 100 Persen hingga Akhir 2025
Pemerintah Perpanjang Diskon PPN Rumah 100 Persen hingga Akhir 2025
Ekbis
Pengeluaran Rp 609.160 per Bulan Jadi Batas Seseorang Disebut Miskin
Pengeluaran Rp 609.160 per Bulan Jadi Batas Seseorang Disebut Miskin
Ekbis
Intel Umumkan PHK Karyawan, Bakal Sisakan 75.000 Pegawai Pada 2025
Intel Umumkan PHK Karyawan, Bakal Sisakan 75.000 Pegawai Pada 2025
Ekbis
Ini Alasan BPS Belum Adopsi Garis Kemiskinan dari Bank Dunia Terbaru
Ini Alasan BPS Belum Adopsi Garis Kemiskinan dari Bank Dunia Terbaru
Ekbis
IHSG Ditutup Menguat di Level 7.543, Kurs Rupiah Melemah
IHSG Ditutup Menguat di Level 7.543, Kurs Rupiah Melemah
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rusia Pamer Kapal Nuklir Baru di Tengah Buntunya Negosiasi Perang Ukraina
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau