Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Investasi Asuransi Syariah Terus Membaik

Kompas.com - 21/09/2021, 14:15 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil investasi industri asuransi syariah terus menunjukan tren perbaikan pada kuartal II-2021. Meskipun hasil investasi asuransi syariah masih minus Rp 342 miliar hingga akhir Juni 2021, realisasi ini tumbuh 85,45 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Realisasi tersebut selaras dengan terus menyusutnya hasil investasi negatif asuransi jiwa syariah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hasil investasi asuransi jiwa syariah hingga Juni 2021 sebesar minus Rp 471 miliar, atau tumbuh 81,27 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar minus Rp 2,5 triliun.

Sementara itu, hasil investasi asuransi umum syariah dan reasuransi syariah justru mengalami penurunan secara tahunan. Pada kuartal II-2021, hasil investasi asuransi umum syariah sebesar Rp 85 miliar, turun 26,7 persen secara tahunan dan hasil investasi reasuransi syariah sebesar Rp 43 miliar turun 4,9 persens secara tahunan.

Baca juga: Pemerintah Sita Harta Obligor BLBI Kaharudin Ongko Rp 110 Miliar

Adapun total investasi asuransi syariah pada kuartal II-2021 sebesar Rp 35,05 triliun, tumbuh 2,34 persen secara tahunan dari Rp 34,25 triliun. Pasar modal masih menjadi instrumen utama investasi industri.

Ketua Bidang Riset dan Inovasi Asuransi Jiwa Syariah Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ronny Ahmad Iskandar mengatakan, penempatan di pasar modal mencapai 82,48 persen total investasi, diikuti perbankan sebesar 17,12 persen, dan lain-lain sebesar 0,4 persen.

"Pada triwulan II-2021 investasi asuransi syariah didominasi oleh pasar modal dengan porsi 82,4 persen," kata dia, dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/9/2021).

Jika dilihat lebih rinci, komposisi investasi asuransi syariah masih didominasi oleh saham syariah sebesar Rp 12,1 triliun atau 32,69 persen, diikuti reksa dana syariah sebesar Rp 7,8 triliun, surat berharga syariah negara Rp 7,5 triliun, deposito Rp 6,1 triliun, sukuk Rp 2,4 triliun, dan lain-lain Rp 147 miliar.

"Jadi kalau kita lihat bahwa dari komposisi investasi ini, jadi analisa persentase yang ada terlihat bahwa perusahaan asuransi syariah masih melakukan investasi di sektor saham syariah," ucap Ronny.

Baca juga: Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Sudah Lebih Tinggi Dibandingkan Sebelum Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ubah Cara Kelola Uang: Ini 10 Prinsip Keuangan Robert Kiyosaki untuk Kelas Menengah
Ubah Cara Kelola Uang: Ini 10 Prinsip Keuangan Robert Kiyosaki untuk Kelas Menengah
Keuangan
BTPN Syariah Raup Laba Bersih Rp 644 Miliar Sepanjang Semester I 2025.
BTPN Syariah Raup Laba Bersih Rp 644 Miliar Sepanjang Semester I 2025.
Keuangan
Industri Media Indonesia Hadapi Era Ekosistem Multiplatform dan Disrupsi Digital
Industri Media Indonesia Hadapi Era Ekosistem Multiplatform dan Disrupsi Digital
Industri
Perusahaan Plastik Terbesar se-Asia Pasifik Segera Bangun Pabrik Rp 115 Miliar di Batang
Perusahaan Plastik Terbesar se-Asia Pasifik Segera Bangun Pabrik Rp 115 Miliar di Batang
Ekbis
Libur Nataru, Diskon Pesawat, Jalan Tol, dan Kereta Api Bakal Kembali Diberikan
Libur Nataru, Diskon Pesawat, Jalan Tol, dan Kereta Api Bakal Kembali Diberikan
Ekbis
Lewat Program Lisdes, PLN dan Kementerian ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik di Papua
Lewat Program Lisdes, PLN dan Kementerian ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik di Papua
Energi
Profil JTA Investree Doha, Perusahaan yang Tunjuk Buronan Adrian Gunadi Jadi CEO
Profil JTA Investree Doha, Perusahaan yang Tunjuk Buronan Adrian Gunadi Jadi CEO
Ekbis
Pemerintah Perlu Cermati Risiko Kredit Kopdes Merah Putih agar Tak Jadi Beban Keuangan
Pemerintah Perlu Cermati Risiko Kredit Kopdes Merah Putih agar Tak Jadi Beban Keuangan
Ekbis
Jual Bitcoin Terlalu Cepat, Tesla Rugi Potensi Cuan Rp 81 Triliun
Jual Bitcoin Terlalu Cepat, Tesla Rugi Potensi Cuan Rp 81 Triliun
Ekbis
Adrian Gunadi Jadi CEO di Qatar Meski Berstatus Buron Kasus Investree
Adrian Gunadi Jadi CEO di Qatar Meski Berstatus Buron Kasus Investree
Ekbis
Airlangga Sebut Konflik Thailand-Kamboja Belum Berdampak ke Perekonomian Indonesia
Airlangga Sebut Konflik Thailand-Kamboja Belum Berdampak ke Perekonomian Indonesia
Ekbis
HIPMI dan Pemprov Jakarta Godok Kolaboratif Fund, Legalitasnya Dikaji
HIPMI dan Pemprov Jakarta Godok Kolaboratif Fund, Legalitasnya Dikaji
Ekbis
Wamenaker: Ada Perusahaan yang Bakal Dicabut Izin Karena Langgar Aturan Penahanan Ijazah Karyawan
Wamenaker: Ada Perusahaan yang Bakal Dicabut Izin Karena Langgar Aturan Penahanan Ijazah Karyawan
Ekbis
East Ventures Sasar Investasi di Sektor Kesehatan, AI, Climate Tech, dan Consumer Tech
East Ventures Sasar Investasi di Sektor Kesehatan, AI, Climate Tech, dan Consumer Tech
Ekbis
Barang AS Bakal Bebas Bea Masuk, HIPMI Jaya Mulai Hitung Dampaknya
Barang AS Bakal Bebas Bea Masuk, HIPMI Jaya Mulai Hitung Dampaknya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau