Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ditutup Naik 0,81 Persen, Beli Bersih Asing Capai Rp 1,7 Triliun

Kompas.com - 29/09/2021, 15:42 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (29/9/2021). Berbeda dengan rupiah di akhir perdagangan pasar spot yang melemah.

Melansir data RTI, IHSG ditutup pada level 6.162,55 atau naik 49,44 poin (0,81 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level 6.113,11. Aksi beli bersih asing Rp 1,7 triliun di seluruh pasar.

Sebanyak 262 saham melaju di zona hijau dan 270 saham di zona merah. Sedangkan 125 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 13,9 triliun dengan volume 27,31 miliar saham.

Baca juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Asing catatkan aksi beli bersih tertinggi pada saham Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 290,7 miliar. BBCA ditutup menguat 0,9 persen di level Rp 32.900 per saham, dengan volume transaksi 14,8 juta saham dan total transaksi Rp 486,3 miliar.

Menyusul, saham United Tractors (UNTR) yang juga mencatatkan net buy tertinggi setelah BBCA sebesar Rp 108,5 miliar. Sepanjang hari ini UNTR mencatat total transaksi sebesar Rp 293,5 miliar dengan volume 11,8 juta saham. UNTR sore ini melesat 6,25 persen di level Rp 25.500 per saham.

Saham Astra International (ASII) juga mencatatkan net buy tertinggi setelah BBCA dan UNTR, senilai Rp 87,9 miliar. ASII sore ini meroket 4,9 persen di level Rp 5.325 per saham dengan total transaksi sebesar Rp 226,1 miliar dengan volume 43 juta saham.

Saham Aneka Tambang (ANTM) dan Indo Tambangraya Megah (ITMG) sore ini masih mencatatkan aksi jual bersih tertinggi masing-masing Rp 67,6 miliar dan Rp 28,7 miliar. ANTM ditutup menguat 1,76 persen di level Rp 2.310 per saham, sementara ITMG terkoreksi 0,8 persen di level Rp 19.525 per saham.

Adapun top gainer hari ini, antara lain saham Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) yang meroket 15,25 persen di level 8.125 per saham. Kemudian, saham Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) yang melesat 13,8 persen di level 7.625 per saham. Semen Indonesia (SMGR) yang naik 7,9 persen di level Rp 8.475 per saham.

Sedangkan top losers di antaranya, saham Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) yang jatuh 6,8 persen di level Rp 2.190 per saham. Selanjutnya, saham Bukalapak (BUKA) juga terperosok 5,5 persen di level Rp 850 per saham. Kemudian, saham Merdeka Copper Gold (MDKA) yang terkoreksi 2,32 persen di level Rp 2.530 per saham.

Indeks Asia sore ini mixed, dengan penurunan indeks Nikkei 2,23 persen, dan Shanghai Komposit 1,83 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 0,67 persen, dan Strait Times naik 0,04 persen.

Bursa saham Eropa sore ini hijau, dengan kenaikan indeks FTSE 0,73 persen dan Xetra Dax 0,77 persen.

Sementara itu, rupiah di pasar spot hari ini berakhir di zona merah,

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah pada level Rp 14.294 per dollar AS atau turun 22 poin (0,15 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.273 per dollar AS.

Baca juga: Trimegah Sekuritas Optimistis IHSG Sentuh 6.800 di Akhir Tahun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Klinik Pertamina IHC Kenalkan OTAQKU, Layanan Asesmen SDM Berbasis AI
Klinik Pertamina IHC Kenalkan OTAQKU, Layanan Asesmen SDM Berbasis AI
Ekbis
Harga Perak Tembus Rekor, Prediksi Robert Kiyosaki Jadi Kenyataan?
Harga Perak Tembus Rekor, Prediksi Robert Kiyosaki Jadi Kenyataan?
Ekbis
Pertamina Kenalkan Inovasi Sistem Perizinan Real-Time di Esri User Conference 2025
Pertamina Kenalkan Inovasi Sistem Perizinan Real-Time di Esri User Conference 2025
Energi
Survei: Kecepatan dan Ketepatan Pengiriman Jadi Faktor Kunci E-commerce
Survei: Kecepatan dan Ketepatan Pengiriman Jadi Faktor Kunci E-commerce
Belanja
Jika Jadi Mahasiswa Lagi, CEO Nvidia Pilih Ilmu Fisika, Bukan Pemrograman
Jika Jadi Mahasiswa Lagi, CEO Nvidia Pilih Ilmu Fisika, Bukan Pemrograman
Ekbis
Kinerja Keuangan Taspen Life Positif Sepanjang 2024
Kinerja Keuangan Taspen Life Positif Sepanjang 2024
Keuangan
Cara Cek Penerima PIP 2025 dan Info Kontak Resmi Jika Dana Belum Cair
Cara Cek Penerima PIP 2025 dan Info Kontak Resmi Jika Dana Belum Cair
Ekbis
Vale Indonesia (INCO) Masih Jajaki Partner Baru untuk Proyek Smelter di Sorowako
Vale Indonesia (INCO) Masih Jajaki Partner Baru untuk Proyek Smelter di Sorowako
Ekbis
Garuda Belum Teken MoU Pembelian 50 Pesawat Boeing dari AS
Garuda Belum Teken MoU Pembelian 50 Pesawat Boeing dari AS
Ekbis
KAI Serap 12,38 Juta Masukkan Pelanggan untuk Tingkatkan Layanan
KAI Serap 12,38 Juta Masukkan Pelanggan untuk Tingkatkan Layanan
Rilis
Impor Migas dari AS Capai Rp 243 Triliun, Bahlil: Harus Untungkan RI
Impor Migas dari AS Capai Rp 243 Triliun, Bahlil: Harus Untungkan RI
Ekbis
Pengusaha Minta Pemerintah Cermati Perkembangan Tarif Trump untuk Negara Kompetitor Ekspor
Pengusaha Minta Pemerintah Cermati Perkembangan Tarif Trump untuk Negara Kompetitor Ekspor
Ekbis
RI Impor Minyak Mentah, Bensin, dan LPG dari AS, Kemenko: Kita Tidak Dipaksa Beli, Ada Hitungannya
RI Impor Minyak Mentah, Bensin, dan LPG dari AS, Kemenko: Kita Tidak Dipaksa Beli, Ada Hitungannya
Ekbis
UMKM Fesyen Lokal Terapkan Produksi Ramah Lingkungan dan Minimalkan Limbah Tekstil
UMKM Fesyen Lokal Terapkan Produksi Ramah Lingkungan dan Minimalkan Limbah Tekstil
Smartpreneur
Indonesia Ekspor 10.000 Ton Baja Lapis ke AS di Tengah Perang Tarif Impor
Indonesia Ekspor 10.000 Ton Baja Lapis ke AS di Tengah Perang Tarif Impor
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau