Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kantongi Rp 8 Triliun dari Lelang SUN

Kompas.com - 12/10/2021, 19:01 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada, Selasa (12/10/2021).

Pada lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk mengalami sedikit penurunan dibanding lelang SUN terakhir. Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 50,14 triliun.

Di lelang sebelumnya, pada Selasa (28/9/2021), penawaran yang masuk mencapai Rp 58,82 triliun dengan total serapan mencapai Rp 12 triliun, atau sesuai dengan target indikatif yang ditetapkan.

Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 8 triliun pada lelang kali ini. Jumlah ini sesuai dengan target pemerintah, yang menargetkan serapan Rp 8 triliun-Rp 12 triliun.

Dalam lelang SUN kali ini, seri FR0090 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2027 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 13,72 triliun.

Baca juga: Pemerintah Susun Peta Jalan Industri Halal Indonesia

Akan tetapi, seri tenor panjang FR0092 menjadi seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang SUN kali ini, dengan total serapan Rp 2,65 triliun.

Berikut besaran rincian serapan masing-masing seri sekaligus besaran yield rata-rata tertimbangnya:

1. SPN03220112 yang jatuh tempo pada 12 Januari 2022. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 6,24 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 2,74 persen.

Baca juga: Gaya Pidato Gibran di Hadapan TNI-Polri Peserta Pendidikan Lemhannas

2. SPN12221013 yang jatuh tempo pada 13 Oktober 2022. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 8,61 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 2,97 persen.

3. FR0090 yang jatuh tempo pada 15 April 2027. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 13,72 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,05 persen.

4. FR0091 yang jatuh tempo pada 15 April 2032. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 7,35 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 750 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,21 persen.

Baca juga: Kopral Bagyo, Tentara Terkuat Itu Kini Telah Berpulang...

5. Seri FR0088 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,61 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,34 persen.

6. Seri FR0092 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 10,09 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,65 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,90 persen.

7. Seri FR0089 yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 1,50 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 600 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,86 persen. (Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi)

Baca juga: Luhut Sebut Nilai Pasar Industri Game Indonesia Capai Rp 24,4 Triliun

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pemerintah serap Rp 8 triliun dalam lelang SUN hari ini, Selasa (12/10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Cara Cek PIP 2025 dan Info Kontak Resmi Jika Dana Belum Cair
Cara Cek PIP 2025 dan Info Kontak Resmi Jika Dana Belum Cair
Ekbis
IHSG Sepekan dalam Tren Menguat, Apa Saja Penopangnya?
IHSG Sepekan dalam Tren Menguat, Apa Saja Penopangnya?
Cuan
Jadi Dirut Bulog, Ahmad Rizal Ajukan Pensiun Dini dari TNI
Jadi Dirut Bulog, Ahmad Rizal Ajukan Pensiun Dini dari TNI
Ekbis
Bagaimana Nasib Investasi Apple Usai RI Dapat Diskon Tarif Trump ? ini Kata BKPM
Bagaimana Nasib Investasi Apple Usai RI Dapat Diskon Tarif Trump ? ini Kata BKPM
Ekbis
IHSG Sempat Sentuh Level 7.400 di Sesi Pertama, Investor Perlu Waspada Hal Ini
IHSG Sempat Sentuh Level 7.400 di Sesi Pertama, Investor Perlu Waspada Hal Ini
Cuan
Bangun Institusi Kuat, Danantara Ingin Dana Negara Dikelola Transparan
Bangun Institusi Kuat, Danantara Ingin Dana Negara Dikelola Transparan
Ekbis
Produsen Diusut gara-gara Beras Oplosan, Harga Beras Premium Turun Rp 1.000 per 5 Kg
Produsen Diusut gara-gara Beras Oplosan, Harga Beras Premium Turun Rp 1.000 per 5 Kg
Ekbis
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM
Ekbis
Rokok Ilegal Dominasi Peredaran Barang Ilegal, Bea Cukai Dorong Pendekatan Sosio-Kultural di Jatim
Rokok Ilegal Dominasi Peredaran Barang Ilegal, Bea Cukai Dorong Pendekatan Sosio-Kultural di Jatim
Ekbis
Menakar Untung Rugi Kesepakatan Tarif Trump Terbaru
Menakar Untung Rugi Kesepakatan Tarif Trump Terbaru
Ekbis
Banjir Impor Baja dari Vietnam dan China, Keadilan Regulasi Dibutuhkan
Banjir Impor Baja dari Vietnam dan China, Keadilan Regulasi Dibutuhkan
Industri
Ada Tarif Trump 19 Persen, Mentan Amran: Petani RI Tetap Terlindungi
Ada Tarif Trump 19 Persen, Mentan Amran: Petani RI Tetap Terlindungi
Ekbis
2,7 Juta UMKM Dijamin Jamkrindo hingga Semester I 2025
2,7 Juta UMKM Dijamin Jamkrindo hingga Semester I 2025
Keuangan
Penerbitan NIB Meningkat Drastis di Kuartal II 2025, Mayoritas Untuk Usaha Mikro
Penerbitan NIB Meningkat Drastis di Kuartal II 2025, Mayoritas Untuk Usaha Mikro
Ekbis
Kemenhub Sebut Indonesia Airlines Masih Belum Bisa Terbang, Ini Sebabnya
Kemenhub Sebut Indonesia Airlines Masih Belum Bisa Terbang, Ini Sebabnya
Industri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau