Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Buka Suara soal Rencana Holding Baterai Caplok Perusahaan Mobil Listrik Jerman

Kompas.com - 23/11/2021, 18:34 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka suara soal rencana holding industri baterai, Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam membeli perusahaan mobil listrik di Jerman.

Ahok mengungkapkan, rencana ini sebelumnya memang pernah dipaparkan oleh Pertamina Power Indonesia (PPI) ke jajaran Dewan Komisaris PT Pertamina.

"Narasinya apa? (kenapa) mesti beli mobil listrik di Jerman? (katanya) supaya bisa masuk pasar Amerika, China, itu yang saya bilang hati-hati," kata Ahok dikutip dari Video Wawancara di Kanal Youtube-nya, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Jadi Penyumbang Emisi, RI Bakal Pakai Mobil Listrik Saat KTT G20

Ahok melanjutkan, dalam pengambilan keputusan, pejabat tidak boleh memberikan future valuasi tanpa dasar yang kuat.

Apalagi di saat bersamaan, Ahok mengungkapkan ada kendaraan listrik garapan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang dibanderol dengan harga termurah Rp 20 juta. Jumlah ini dinilai berbeda drastis dengan angka akuisisi perusahaan asal Jerman yang kabarnya mencapai 170 juta dollar AS.

Ahok melanjutkan, jika rencana akuisisi bertujuan untuk memperluas kemungkinan masuk ke pasar Amerika dan China, maka akan ada tantangan yang besar.

Baca juga: Dedi Mulyadi Mantap Tolak KJA, Susi Pudjiastuti: Hatur Nuhun Pak Gubernur

Di Amerika Serikat sendiri sudah ada Tesla, sementara untuk pasar China juga sudah ada pemain utama seperti Wuling yang bisa menawarkan kendaraan listrik dengan harga murah.

Menurutnya, jika memang ingin memproduksi kendaraan listrik maka ada opsi lain yang bisa ditempuh ketimbang mengakuisisi perusahaan di Jerman.

"Kita sudah punya aki, kita lebih baik ngembangin anak-anak ITS. Kalau anda masih kurang ngerti, kenapa gak ajak Wuling atau misalnya perusahaan China. Gue mau kembangin mobil pakai merek gue boleh gak? boleh dong," ujar Ahok.

Ahok mengungkapkan, langkah serupa sebelumnya sudah pernah ditempuh Indonesia lewat pengembangan kendaraan seperti Bimantara dan Timor.

Baca juga: Lebih Murah Dibandingkan Mobil Bensin, PLN: Dengan Biaya Rp 10.000, Mobil Listrik Bisa Tempuh Jarak 72 Km

Ahok menambahkan, langkah pemerintah sejatinya sudah tepat untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik apalagi dengan sumber daya nikel yang dimiliki.

Untuk itu, pengembangan kendaraan listrik sebaiknya difokuskan dengan menggandeng mitra yang ada. Selain itu, baterai dinilai berperan cukup besar dalam industri kendaraan listrik secara keseluruhan.

Bahkan, menurut Ahok, ada opsi untuk bisa menawarkan saham pada IBC untuk calon mitra dengan syarat mitra tersebut memberikan bantuan untuk pengembangan kendaraan listrik dalam negeri.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ahok buka suara soal niatan holding baterai akuisisi perusahaan mobil listrik Jerman

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
gak usah takut. siapa yg kenal samsung ketika buat hp pertama kali? kok sekarang menang mereka?


Terkini Lainnya
Wall Street Menguat, Investor Berharap Suku Bunga The Fed Segera Turun
Wall Street Menguat, Investor Berharap Suku Bunga The Fed Segera Turun
Cuan
Besok, Prabowo Sampaikan Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2026, Apa Saja Isinya?
Besok, Prabowo Sampaikan Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2026, Apa Saja Isinya?
Ekbis
Cara Cek Penerima BPNT Agustus 2025, Jadwal Pencairan Tahap 3
Cara Cek Penerima BPNT Agustus 2025, Jadwal Pencairan Tahap 3
Ekbis
Rahasia Orang Kaya Mengelola Uang: Diversifikasi hingga Pendapatan Pasif
Rahasia Orang Kaya Mengelola Uang: Diversifikasi hingga Pendapatan Pasif
Keuangan
Cara Cek Penerima Bansos PKH Agustus 2025 Tahap 3, Kapan Cair?
Cara Cek Penerima Bansos PKH Agustus 2025 Tahap 3, Kapan Cair?
Ekbis
Jadwal KA BIAS Agustus 2025: Solo–Madiun PP, Harga Tiket Mulai Rp 7.000
Jadwal KA BIAS Agustus 2025: Solo–Madiun PP, Harga Tiket Mulai Rp 7.000
Ekbis
Program 3 Juta Rumah Tak Tercapai di 2025, Fahri Hamzah: Anggaran Belum Mencukupi
Program 3 Juta Rumah Tak Tercapai di 2025, Fahri Hamzah: Anggaran Belum Mencukupi
Ekbis
Promo Merdeka KAI: Ada Diskon Tiket Kereta 20 Persen, Cek Syaratnya
Promo Merdeka KAI: Ada Diskon Tiket Kereta 20 Persen, Cek Syaratnya
Ekbis
Ekonomi Tumbuh 5 Persen, tapi Gaji Naik Kurang dari 2 Persen
Ekonomi Tumbuh 5 Persen, tapi Gaji Naik Kurang dari 2 Persen
Ekbis
Desak Suku Bunga Turun, Trump Ancam Gugat Ketua The Fed
Desak Suku Bunga Turun, Trump Ancam Gugat Ketua The Fed
Keuangan
[POPULER MONEY] Danantara Jadi Juru Selamat BUMN | Profil Wakil Dirut KAI Dody Budiawan
[POPULER MONEY] Danantara Jadi Juru Selamat BUMN | Profil Wakil Dirut KAI Dody Budiawan
Ekbis
Bantu Negosiasi Tarif, Luhut Bakal Temui Mendag AS
Bantu Negosiasi Tarif, Luhut Bakal Temui Mendag AS
Ekbis
Harga Bitcoin Sentuh 122.000 Dollar AS, Ethereum Intip Rekor Tertinggi
Harga Bitcoin Sentuh 122.000 Dollar AS, Ethereum Intip Rekor Tertinggi
Cuan
Pendapatan Naik, Rugi GoTo Turun 74 Persen Jadi Rp 742 Miliar di Semester I-2025
Pendapatan Naik, Rugi GoTo Turun 74 Persen Jadi Rp 742 Miliar di Semester I-2025
Cuan
Bantah Perombakan Direksi KAI Buntut Kecelakaan Kereta, Menhub: Hak dan Kewenangan Danantara
Bantah Perombakan Direksi KAI Buntut Kecelakaan Kereta, Menhub: Hak dan Kewenangan Danantara
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau