Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Tak Patuh Terapkan PeduliLindungi, Ini Kata Matahari Department Store

Kompas.com - 11/02/2022, 16:04 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu mal milik PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dinilai tidak patuh menerapkan aplikasi PeduliLindungi.

Hal ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui rilis laporan traffic penggunaan PeduliLindungi di sejumlah fasilitas publik, seperti mal, restoran, dan hotel berdasarkan penggunaan aplikasi selama periode 23 Januari hingga 6 Februari 2022.

Dalam laporan tersebut, dikatakan bahwa Matahari Department Store di Pekalongan tidak menjalankan aturan yang ditetapkan pemerintah tersebut.

Baca juga: Luhut Minta Masyarakat Jangan Masuk ke Mal dan Restoran yang Tidak Menerapkan PeduliLindungi

Selain Matahari Department Store di Pekalongan, beberapa mal lain yang dinilai tak patuh, antara lain Ramayana Cimone Tangerang, Bata CBD Ciledug Tangerang, Daya Grand Squere Makassar, Artha Sedana Negara Jembrana, Ramayana Bungur Asih Sidoarjo, Cileungsi Trande Center Bogor, Plaza Festival Jakarta Selatan, dan Transmart Kiara Condong Bandung.

Terkait hal tersebut pihak manajemen LPPF melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (11/2/2022) menjelaskan, apa yang disampaikan oleh Kemenkes tersebut tidak tepat. Manajemen LPPF menilai, seharusnya hal tersebut ditujukan ke mal atau plaza yang bersangkutan, dan bukan ditujukan kepada gerai Matahari.

“Sehubungan dengan pengumuman Kementerian Kesehatan menyebut salah satu pusat perbelanjaan yang tidak patuh adalah Matahari, padahal seharusnya Plaza Pekalongan, mal tempat gerai kami berada,” tulis manajemen LPPF.

Baca juga: Mal, Resto, Tempat Wisata Tak Terapkan PeduliLindungi Akan Dicabut Izin Usahanya

Manajemen LPPF mengungkapkan, aplikasi PeduliLindungi berada di pintu masuk mal. Sementara Matahari merupakan gerai yang berada dalam mal.

“Aplikasi PeduliLindungi terletak di pintu masuk mal, bukan di gerai kami, sehingga penamaan lokasi tidak akurat. Matahari selalu mengutamakan keselamatan dan pelayanan melalui 'Shop Safe-5 Star Pledge'.Komitmen tersebut dimulai dari memberikan prioritas kasir untuk keluarga dan lansia, hingga prioritas antrian terdepan untuk tenaga medis,” jelas manajemen.

Dalam situasi pandemi ini, Matahari Departement Store juga menyiapkan pakaian bayi di posisi yang mudah ditemukan, dan menciptakan sistem jalur yang lebih aman untuk mobilitas pelanggan. Selain itu, seluruh karyawan Matahari sudah 100 persen divaksinasi dan saat ini sedang dalam proses mendapatkan booster 100 persen.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, laporan penggunaan PeduliLindungi di sejumlah fasilitas pubpik, seperti mal, restoran, dan hotel disusun berdasarkan pemantauan yang dihimpun dari aktivitas penggunaan aplikasi tersebut di sejumlah fasilitas publik di Indonesia.

"Laporan ini berdasarkan data monitoring yang dihimpun Kemenkes dari aktivitas penggunaan aplikasi PeduliLindungi di mal, hotel, restoran dan tempat wisata," ujar Nadia.

Baca juga: Sandiaga Uno ‘Paksa’ Pengunjung Restoran Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 Juni 2025: Antam, UBS, Galeri 24 Kompak Stabil
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 Juni 2025: Antam, UBS, Galeri 24 Kompak Stabil
Ekbis
Harga Tiket Dipangkas 50 Persen, Penumpang Kapal PELNI Melonjak hingga 120 Persen
Harga Tiket Dipangkas 50 Persen, Penumpang Kapal PELNI Melonjak hingga 120 Persen
Ekbis
Gara-gara Ini, Gudang Garam Setop Beli Tembakau Petani Temanggung
Gara-gara Ini, Gudang Garam Setop Beli Tembakau Petani Temanggung
Ekbis
Pertamina-Airbus Kembangkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah
Pertamina-Airbus Kembangkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah
Ekbis
IHSG Awal Pekan Diproyeksikan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
IHSG Awal Pekan Diproyeksikan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
Ekbis
Jelang Tahun Ajaran Baru, Permintaan Gadai Naik Tajam
Jelang Tahun Ajaran Baru, Permintaan Gadai Naik Tajam
Ekbis
Wall Street Rontok Akhir Pekan Lalu Usai Rangkaian Serangan Israel ke Iran
Wall Street Rontok Akhir Pekan Lalu Usai Rangkaian Serangan Israel ke Iran
Ekbis
Disney dan Universal Gugat Midjourney karena Gambar Karakter
Disney dan Universal Gugat Midjourney karena Gambar Karakter
Ekbis
Pasar Saham Asia-Pasifik Diperkirakan Dibuka Melemah Imbas Ketegangan Israel-Iran
Pasar Saham Asia-Pasifik Diperkirakan Dibuka Melemah Imbas Ketegangan Israel-Iran
Ekbis
Pemerintah Klaim Genjot Produksi Susu Sapi Lokal, tapi Impor Tak Dibatasi
Pemerintah Klaim Genjot Produksi Susu Sapi Lokal, tapi Impor Tak Dibatasi
Ekbis
Jakarta Siap Bangun Giant Sea Wall 19 Km, Anggarannya Rp 5 Triliun Per Tahun
Jakarta Siap Bangun Giant Sea Wall 19 Km, Anggarannya Rp 5 Triliun Per Tahun
Ekbis
Tanggul Laut 20 Km Disiapkan, Demak hingga Jepara Jadi Prioritas
Tanggul Laut 20 Km Disiapkan, Demak hingga Jepara Jadi Prioritas
Ekbis
Luhut Sebut Putra Mahkota UEA Sempat Ingin Bangun Resort di Pulau Kecil Aceh Singkil
Luhut Sebut Putra Mahkota UEA Sempat Ingin Bangun Resort di Pulau Kecil Aceh Singkil
Ekbis
Impor Sapi Hidup Tak Lagi Dibatasi, Zulhas: Sekarang Dibuka Lebar
Impor Sapi Hidup Tak Lagi Dibatasi, Zulhas: Sekarang Dibuka Lebar
Ekbis
Syarat Buka Rekening BRI Simpedes dan Setoran Awalnya di 2025
Syarat Buka Rekening BRI Simpedes dan Setoran Awalnya di 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau