Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Perjalanan Tak Perlu PCR-Antigen Lagi, Bisnis Tes Covid-19 Bakal Redup?

Kompas.com - 10/03/2022, 18:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis tes Covid-19 diprediksi mulai meredup seiring dengan diberlakukannya ketentuan perjalanan domestik terbaru pada 8 Maret lalu.

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan, akan ada penurunan tajam omzet usaha kesehatan di bagian laboratorium tes Covid-19, terutama bagi yang hanya mengandalkan pendapatan dari tes Covid-19.

"Bahkan diprediksi tidak sedikit yang gulung tikar karena sepinya masyarakat yang mengikuti tes Covid-19," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Syarat Perjalanan Domestik Lengkap untuk Darat, Udara, dan Laut

Menurut dia, pengusaha yang bergerak di bidang pengadaan tes Covid-19 sebenarnya sudah memprediksi hal ini. Sebab, pengusaha memahami betul pandemi Covid-19 tidak akan berlangsung selamanya.

"Pelaku usaha memahami masa tes Covid-19 akan sunset (redup) ketika pemerintah mencabut berbagai kewajiban untuk tes penumpang perjalanan sekaligus ketika tingkat vaksinasi makin meningkat," ucapnya.

Oleh karenanya, beberapa pengusaha yang memahami hal ini telah mengantisipasi sejak lama dengan meraup untung yang cukup besar saat pandemi Covid-19 berada di puncak.

Selain itu, mereka juga memperkuat strategi usaha dengan melakukan kerja sama dengan berbagai institusi yang masih berpotensi membutuhkan tes Covid-19 secara rutin.

"Sebagian pelaku usaha lab bisa bertahan dengan strategi kerjasama antara lab dengan institusi misalnya perusahaan yang karyawannya butuh tes secara rutin atau kerjasama dengan institusi pemerintah dan BUMN. Kalau lab hanya andalkan tes Covid-19 maka dipastikan akan merugi," jelasnya.

Namun, bagi pengusaha yang baru masuk di bisnis tes Covid-19 ini banyak yang kecewa dengan syarat perjalanan domestik baru ini. Sebab, mereka menyangka bisnis ini akan terus berlangsung.

"Bagi pemain baru di bidang lab tes tentu banyak yang kecewa juga karena salah prediksi. Sementara stok alat tes masih banyak," tutur dia.

Baca juga: Syarat Perjalanan Kini Tanpa PCR-Antigen, YLKI: Ada atau Tidak Aturannya, Pemudik Tetap Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com