Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Krakatau Steel Ungkap Utang Perusahaan Capai Rp 27 Triliun

Kompas.com - 11/04/2022, 17:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Silmy Karim mengungkapkan perusahaan masih memiliki utang sebesar 1,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 27,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.350 per dollar AS). Utang ini berasal dari berbagai bank, baik pelat merah maupun swasta.

"Komponen utang kami saat ini sekitar 1,9 miliar dollar AS, di mana yang utamanya adalah di Himbara dan juga ada 4 bank lain. Himbara itu ada di 60 persen, sisanya di bank asing dan bank swasta nasional,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (11/4/2022).

Ia mengatakan, besaran utang tersebut tidak ideal bagi keuangan perusahaan. Menurut Silmy, seharusnya besaran utang Krakatau Steel bisa ditekan ke kisaran 1 miliar dollar AS.

Baca juga: Syarat dan Tahapan Rekrutmen PPPK Tenaga Kesehatan pada 2022

Dia mengungkapkan, sejalan dengan roadmap yang direncanakan, posisi utang perusahaan akan menjadi sekitar 1,1-1,2 miliar dollar AS di akhir 2022, berkurang dari posisi awal di 2018 yang sebesar 2,3 miliar dollar AS.

"Idealnya Krakatau Steel itu utang di kisaran 1 miliar dollar AS. Sehingga kalau kami bisa melewati tahun ini dengan baik itu sudah mendekati ideal," kata dia.

Silmy menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah transformasi perusahaan sehingga bisa menekan jumlah utang. Ia mengatakan, Krakatau Steel sudah memiliki roadmap hingga 2025 untuk menyehatkan keuangan perusahaan.

Baca juga: Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 258 Miliar di Kuartal I-2022

Secara rinci, pada 2019-2020 perusahaan fokus melakukan restrukturisasi utang, perbaikan di sisi operasional, serta melakukan digitalisasi internal guna mengubah pola kultur kerja dan operasi yang lebih efisien.

Selain itu, Krakatau Steel fokus membentuk subholding company di 2021-2022. Ada dua subholding yang terbentuk, salah satunya berfokus pada baja konstruksi dan satu lagi berfokus pada investasi-investasi yang mendukung industri baja nasional.

Kemudian di 2023-2025 mendatang, Krakatau Steel akan memperluas dan memperkuat posisi perusahaan di pasar. Ini termasuk dengan proyek peningkatan kapasitas produksi 10 Juta ton baja klaster Cilegon (rolling mill) untuk mendukung industri baja nasional.

"Ini di dalamnya kami juga memanfaatkan kapabilitas digital dan lain-lain. Sehingga ini membuat Krakatau Steel yang sebelumnya 8 tahun mengalami kerugian, saat ini menjadi dua tahun berturut-turut mengalami keuntungan," tutup Silmy.

Sebagai informasi, Krakatau Steel mencatatkan laba bersih 18 juta dollar AS atau sekitar Rp 258 miliar sepanjang kuartal I-2022 dengan penjualan mencapai 647 juta dollar AS atau sekitar Rp 10 triliun. Namun, kinerja hingga 31 Maret 2022 ini belum diaudit.

Baca juga: Jelang Lebaran, Penjualan Eceran Ritel Tumbuh Melambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Andai Punya 1 Lot Saham Astra, Berapa Dividen yang Didapat Setahun?
Andai Punya 1 Lot Saham Astra, Berapa Dividen yang Didapat Setahun?
Cuan
Literasi Keuangan Syariah Masih Rendah, Bank dan Asuransi Turun Tangan Gelar Bancassurance Week 2025
Literasi Keuangan Syariah Masih Rendah, Bank dan Asuransi Turun Tangan Gelar Bancassurance Week 2025
Ekbis
Daftar Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, BP AKR per 2 Juli 2025
Daftar Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, BP AKR per 2 Juli 2025
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai April 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai April 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
Dukung Koperasi Desa Merah Putih, Kimia Farma Buka 93 Klinik dan Apotek
Dukung Koperasi Desa Merah Putih, Kimia Farma Buka 93 Klinik dan Apotek
Ekbis
Bank Digital Belum Kompak Turunkan Bunga Deposito Usai BI Rate Dipangkas
Bank Digital Belum Kompak Turunkan Bunga Deposito Usai BI Rate Dipangkas
Ekbis
Prabowo Ungkap Beras Oplosan Rugikan Negara Rp 100 Triliun, Dinikmati 4 sampai 5 Pengusaha
Prabowo Ungkap Beras Oplosan Rugikan Negara Rp 100 Triliun, Dinikmati 4 sampai 5 Pengusaha
Ekbis
Teknologi Bikin Tambak Rakyat Bangkit, Panen Udang Meningkat
Teknologi Bikin Tambak Rakyat Bangkit, Panen Udang Meningkat
Ekbis
Kopdes Merah Putih Resmi Meluncur, Cegah Rentenir hingga Serap Gabah Petani
Kopdes Merah Putih Resmi Meluncur, Cegah Rentenir hingga Serap Gabah Petani
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 22 Juli 2025: Galeri24, UBS, Antam Kompak Stabil
Harga Emas di Pegadaian 22 Juli 2025: Galeri24, UBS, Antam Kompak Stabil
Ekbis
Rupiah Menguat, Simak Harga Jual Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia
Rupiah Menguat, Simak Harga Jual Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia
Ekbis
Mulai 1 Agustus 2025, KA Pasundan Pakai Kereta Ekonomi New Generation
Mulai 1 Agustus 2025, KA Pasundan Pakai Kereta Ekonomi New Generation
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini 19 Juli 2025 Melonjak Rp 19.000 Per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini 19 Juli 2025 Melonjak Rp 19.000 Per Gram
Ekbis
Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi dalam 5 Pekan, Didukung Pelemahan Dollar dan Obligasi AS
Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi dalam 5 Pekan, Didukung Pelemahan Dollar dan Obligasi AS
Ekbis
IHSG Tembus 7.400 di Awal Sesi, Nilai Tukar Rupiah Menguat
IHSG Tembus 7.400 di Awal Sesi, Nilai Tukar Rupiah Menguat
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau