Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

W20 di Manokwari: Perempuan Pedesaan dan Penyandang Disabilitas Hadapi Tantangan Paling Besar

Kompas.com - 11/06/2022, 11:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

MANOKWARI, KOMPAS.com - Pertemuan Women20 (W20) di Manokwari, Papua Barat, pada 8-9 Juni 2022 menyoroti upaya mendorong perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas agar mereka bisa berpartisipasi dalam perekonomian.

Dalam acara tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  I Gusti Bintang Puspayoga membeberkan bahwa wanita merupakan sebagian besar orang miskin di dunia lantaran umumnya menghadapi diskriminasi, stigmatisasi, subordinasi, marginalisasi, dan bahkan kekerasan.

Masalah-masalah ini telah menyebabkan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat yang tidak setara atas sumber daya bagi perempuan, yang menyebabkan potensi yang mereka miliki kurang dimanfaatkan.

Bintang menambahkan, saat ini tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan Indonesia hanya 53,34 persen. Perempuan juga terkonsentrasi di sektor informal, yaitu 63,8 persen.

Baca juga: W20 di Manokwari Fokus Bahas Perempuan Pedesaan dan Difabel

Bintang menambahkan, situasi bagi perempuan yang terpinggirkan, terutama perempuan penyandang disabilitas dan mereka yang tinggal di daerah pedesaan, jauh lebih buruk.

Mereka menghadapi tantangan yang cukup banyak, seperti kurangnya layanan dan infrastruktur yang buruk di daerah pedesaan telah membuat akses ke informasi, pendidikan, perawatan kesehatan, dan pekerjaan formal.

"Perempuan penyandang disabilitas menghadapi stigmatisasi dan diskriminasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan tanpa disabilitas. Mereka sering dipandang tidak berdaya, meskipun, sebaliknya, memiliki kekuatan dan potensi yang berharga seperti orang lain," kata Bintang, dalam keterangan pers W20 di Manokwari, Jumat (10/6/2022). 

Baca juga: Di Hadapan Delegasi W20, Kapolda Papua Barat Mengaku Memperhatikan Kesetaraan Gender

Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri, serta pemerintah daerah bekerja sama mengembangkan program “Perempuan dan Desa Ramah Anak/Kelurahan”. 

Program ini untuk mengarusutamakan hak-hak perempuan dan anak-anak dari tingkat akar rumput. Melalui program ini, juga dipromosikan kewirausahaan bagi perempuan lokal dan perempuan lokal penyandang disabilitas.

Hingga saat ini, total ada 142 Desa Ramah Perempuan dan Anak di 71 Kabupaten dan 33 Provinsi di Indonesia. Selain itu, 80 Desa/Kelurahan juga telah menginisiasi sendiri program ini.

"Kami juga berharap dari pertemuan ini dapat menghasilkan rekomendasi yang kuat dan dapat ditindaklanjuti yang dapat dikemukakan dalam agenda pengarusutamaan G20," pungkas Bintang. 

Baca juga: UMKM Bisa Dapat Modal Rp 300 Juta lewat W20 Sispreneur, Ini Cara Daftarnya

Kesimpulan pertemuan W20 di Manokwari

Chair W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi menyampaikan, W20 memiliki komitmen untuk menjadikan topik perempuan pedesaan dan perempuan disabilitas sebagai topik yang sangat krusial untuk dibahas.

Hal itu demi memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif demi membangun ketahanan baik untuk Indonesia dan untuk negara G20 lainnya. "Kami berkomitmen untuk mendorong topik rekomendasi ini ke deklarasi pemimpin G20," kata Uli.

Dalam penyampaian kesimpulan pertemuan W20 Presidensi Indonesia yang keempat ini, Co-Chair W20 Indonesia Dian Siswarini, mengatakan, ada banyak tantangan yang dihadapi perempuan yang menghambat mereka untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian. 

Baca juga: Klarifikasi Royalti, Keluarga WR Soepratman Tegaskan Hak Cipta "Indonesia Raya" Sudah Diserahkan ke Pemerintah

"Terutama, mereka yang memiliki disabilitas dan di daerah pedesaan di bawah pandemi Covid-19, dan hambatan bagi mereka untuk memasuki pasar tenaga kerja," kata Dian Siswarini. 

Untuk itu, para pemimpin G20 harus segera mengambil tindakan sebagai berikut.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
DPR Usul Gerbong Merokok, Kemenhub dan KAI Tegas Menolak
DPR Usul Gerbong Merokok, Kemenhub dan KAI Tegas Menolak
Ekbis
Pengusaha Kawasan Industri Minta BKPM Lebih Gesit Urus Izin dan Insentif
Pengusaha Kawasan Industri Minta BKPM Lebih Gesit Urus Izin dan Insentif
Industri
Bank Mandiri Bakal Terbitkan Obligasi di Kuartal IV, Manajemen: Lihat Kondisi Pasar
Bank Mandiri Bakal Terbitkan Obligasi di Kuartal IV, Manajemen: Lihat Kondisi Pasar
Keuangan
BI Borong SBN Rp 186 Triliun hingga 19 Agustus 2025
BI Borong SBN Rp 186 Triliun hingga 19 Agustus 2025
Ekbis
Bank Jakarta Dorong Transaksi Nontunai di Pasar Tradisional
Bank Jakarta Dorong Transaksi Nontunai di Pasar Tradisional
Keuangan
Langkah Sinar Mas di 2025, dari Inovasi Bisnis, Aksi Sosial hingga Bela Negara
Langkah Sinar Mas di 2025, dari Inovasi Bisnis, Aksi Sosial hingga Bela Negara
Ekbis
Bom Waktu Utang Kereta Cepat 'Whoosh', Jumlahnya Tembus Rp 116 Triliun, Bikin KAI Keteteran
Bom Waktu Utang Kereta Cepat "Whoosh", Jumlahnya Tembus Rp 116 Triliun, Bikin KAI Keteteran
Ekbis
Dana Kelolaan Reksa Dana Pasar Uang Syariah BRI-MI Tembus Rp 1 Triliun
Dana Kelolaan Reksa Dana Pasar Uang Syariah BRI-MI Tembus Rp 1 Triliun
Syariah
Soal Penghapusan Tantiem Komisaris BUMN, Bos BRI: Tugasnya Pemegang Saham
Soal Penghapusan Tantiem Komisaris BUMN, Bos BRI: Tugasnya Pemegang Saham
Ekbis
Bos Bulog Ungkap Kondisi Stok Beras 2025: 33,9 Juta Ton Tersebar di Indonesia
Bos Bulog Ungkap Kondisi Stok Beras 2025: 33,9 Juta Ton Tersebar di Indonesia
Ekbis
Strategi PHE Dongkrak Lifting Migas di Tengah Transisi Energi
Strategi PHE Dongkrak Lifting Migas di Tengah Transisi Energi
Energi
Menpan RB Ungkap Tekanan Netizen soal CPNS, Ekonomi Jadi Kunci
Menpan RB Ungkap Tekanan Netizen soal CPNS, Ekonomi Jadi Kunci
Ekbis
Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer, Wamenaker yang Terjaring OTT KPK
Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer, Wamenaker yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Bocoran Hasil Spin Off BTN Syariah: Diberi Nama Bank Syariah Nasional
Bocoran Hasil Spin Off BTN Syariah: Diberi Nama Bank Syariah Nasional
Syariah
Cerita Menaker Soal Patung 'Rompi Oranye' di Kantor Kemenaker untuk Cegah Perilaku Korupsi
Cerita Menaker Soal Patung "Rompi Oranye" di Kantor Kemenaker untuk Cegah Perilaku Korupsi
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau