Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Energi Terbarukan Jadi Isu Prioritas Presidensi G20 Indonesia

Kompas.com - 01/09/2022, 23:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan energi terbarukan jasi salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia.

Hal itu disampaikan Luhut saat meresmikan secara langsung Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di kawasan pabrik Danone-AQUA Mambal, Kabupaten Badung, Bali.

Peluncuran PLTS Atap yang dibangun atas kerja sama dengan Berkeley Energy Commercial Industry (BECIS) ini sekaligus memperkuat komitmen Indonesia terhadap fokus Presidensi G20 tentang pemanfaatan energi terbarukan.

"Salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 ini adalah bagaimana mencapai karbon netral dan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan untuk mengatasi perubahan iklim. Kami mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan pelaku industri seperti Danone-AQUA dengan peresmian PLTS Atap pada hari ini," kata Luhut melalui siaran persnya, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Cara Cek Penerima Subsidi Gaji Rp 600.000, Cair September 2022

Hal ini menunjukkan komitmen yang besar dari perusahaan sebagai salah satu pemangku kepentingan, karena telah mendukung fokus pemerintah dalam penggunaan energi terbarukan dan berinovasi dalam upayanya menjalankan roda bisnis yang berkelanjutan.

Pemasangan PLTS Atap merupakan komitmen Danone-AQUA dalam memitigasi perubahan iklim dengan mengurangi jejak karbonnya.

PLTS Atap di pabrik Mambal merupakan PLTS Atap yang diinisiasi oleh industri di Bali. Dengan kapasitas sistem sebesar 704 kilowatts peak (kWp) dapat menghasilkan listrik sebesar 1050 megawatt hour (MWh) per tahun serta mengurangi sebesar 882 ton karbondioksida per tahun.

Dalam pertemuan itu, CEO Danone Indonesia Connie Ang menuturkan, perubahan iklim merupakan tantangan yang kian mengemuka dan efeknya sangat dirasakan saat ini. Mengatasi dampak perubahan iklim adalah bagian dari upaya perusahaan untuk terwujudnya bumi dan masyarakat yang lebih sehat.

Danone kata dia, berkomitmen turut memitigasi perubahan iklim dengan ambisi penggunaan energi listrik terbarukan hingga 100 persen pada 2030 dan mencapai karbon netral pada tahun 2050.

Baca juga: Luhut: Jika Indonesia Sukses Realisasi Digitalisasi, Kontribusi Ekonomi Digital Jadi Rp 2,2 Triliun pada 2025

"Penggunaan PLTS Atap di pabrik-pabrik kami, dan salah satunya di Pabrik Mambal ini merupakan pilar penting dalam strategi keberlanjutan bisnis dan kami mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor industri untuk berperan serta mendukung upaya pemerintah dalam transisi penggunaan energi terbarukan ini," Connie Ang.

Sebelumnya pemasangan sudah dilakukan di fasilitas pabrik Danone-AQUA di Ciherang, Banyuwangi, Klaten, dan Mekarsari. Selain menggunakan PLTS Atap, Pabrik Danone-AQUA Mambal juga telah memiliki Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN sebesar 800 MWh dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mempercepat pencapaian target bauran energi baru terbarukan di Indonesia sebesar 23 persen pada 2025.

Dalam rencana strategis perusahaan, PLTS Atap di seluruh pabrik Danone-AQUA akan mencapai total kapasitas lebih dari 15 MWp pada 2025 yang mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 21 GWh. Sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 16.633 ton CO2 per tahun. Saat ini total penggunaan PLTS Atap di lima pabrik Danone-AQUA di Indonesia telah mencapai kapasitas 6,9 MWp.

Selain memitigasi perubahan iklim yang tertuang dalam konsep sirkularitas karbon, Danone-AQUA juga menerapkan sirkularitas kemasan dalam inisiatif pengelolaan sampah kemasan plastik, yang saat ini diimplementasikan melalui program Bijak Berplastik, serta konsep sirkularitas air.

Baca juga: 27 Provinsi Ini Inflasinya Masih Tinggi, Airlangga Minta Diturunkan di Bawah 5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
#jernihberkomentar, sewajarnya untukmengurangi beban negara dan masyrakat dengan energi terbarukan biaya akan menjadi murah diliat biaya produksi energi, sumber energi di beri alam tanpa harus membeli tinggal pasang alat tidak ada maklar bahan baku energi, coba hitung biaya produksi energi fosil....


Terkini Lainnya
Penerbitan NIB Meningkat Drastis di Kuartal II 2025, Mayoritas Untuk Usaha Mikro
Penerbitan NIB Meningkat Drastis di Kuartal II 2025, Mayoritas Untuk Usaha Mikro
Ekbis
Kemenhub Sebut Indonesia Airlines Masih Belum Bisa Terbang, Ini Sebabnya
Kemenhub Sebut Indonesia Airlines Masih Belum Bisa Terbang, Ini Sebabnya
Industri
MRT Fase 2A: Mesin Bor Unik Siap Tembus Tanah dan Beton Jakarta
MRT Fase 2A: Mesin Bor Unik Siap Tembus Tanah dan Beton Jakarta
Industri
Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Cek Lokasi dan Syaratnya
Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Cek Lokasi dan Syaratnya
Ekbis
Menteri P2MI Desak Calo PMI Ilegal Dihukum Berat, Sebut Modus Pakai Visa Turis
Menteri P2MI Desak Calo PMI Ilegal Dihukum Berat, Sebut Modus Pakai Visa Turis
Ekbis
Jamin 1,3 Juta Ton Beras SPHP Tak Dioplos, Mentan: Ini Pelat Merah Semua, Mana Berani...
Jamin 1,3 Juta Ton Beras SPHP Tak Dioplos, Mentan: Ini Pelat Merah Semua, Mana Berani...
Ekbis
Kurs Menguat, Simak Harga Jual Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia Jumat 18 Juli 2025
Kurs Menguat, Simak Harga Jual Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia Jumat 18 Juli 2025
Keuangan
Harga Emas di Pegadaian 18 Juli 2025: Galeri24 Turun Rp Naik 9.000, UBS Turun Rp 5.000
Harga Emas di Pegadaian 18 Juli 2025: Galeri24 Turun Rp Naik 9.000, UBS Turun Rp 5.000
Cuan
Jamur Tiram Jadi Ladang Cuan, Ibu-Ibu Sangatta Naik Kelas
Jamur Tiram Jadi Ladang Cuan, Ibu-Ibu Sangatta Naik Kelas
Smartpreneur
Momentum Ekspor Terbuka Usai Tarif Trump Turun, Ekonom Prasasti Minta RI Tak Lengah
Momentum Ekspor Terbuka Usai Tarif Trump Turun, Ekonom Prasasti Minta RI Tak Lengah
Ekbis
Suspensi CDIA Dibuka, Saham Prajogo Pangestu Ini Langsung ARA Lagi
Suspensi CDIA Dibuka, Saham Prajogo Pangestu Ini Langsung ARA Lagi
Cuan
Harga Emas Antam Hari Ini 18 Juli 2025 Turun Rp 2.000 Per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini 18 Juli 2025 Turun Rp 2.000 Per Gram
Belanja
IHSG Naik ke Level 7.300-an, Nilai Tukar Rupiah Menguat
IHSG Naik ke Level 7.300-an, Nilai Tukar Rupiah Menguat
Cuan
Harga Emas Dunia Melemah Tipis, Tertekan Penguatan Dollar AS dan Data Ekonomi yang Solid
Harga Emas Dunia Melemah Tipis, Tertekan Penguatan Dollar AS dan Data Ekonomi yang Solid
Belanja
Thailand Tawarkan Tarif Nol Persen untuk 90 Persen Barang dari AS
Thailand Tawarkan Tarif Nol Persen untuk 90 Persen Barang dari AS
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau