Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barry Callebaut Optimistis Cetak Pertumbuhan Positif untuk Bisnis Kakao dan Cokelat di Indonesia

Kompas.com - 15/09/2022, 21:30 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Barry Callebaut Group, produsen produk kakao dan cokelat optimistis mencetak pertumbuhan positif untuk bisnis kakao dan cokelat di Indonesia.

Hal ini tidak terlepas dari kondisi industri yang dinyakini akan semakin membaik pascapandemi.

Faktanya, konsumsi cokelat tahunan di Indonesia saat ini hanya sekitar 0,3 kilogram per kapita. Namun, pasar cokelat di Indonesia masih mempunyai banyak potensi.

Barry Callebaut Group, berdasarkan Euro monitor juga mencatatkan, nilai penjualan ritel coklat di Indonesia naik 2 persen pada 2022 menjadi Rp 13,4 triliun dan penjualan ritel ditargetkan naik 6 persen CAGR mencapai Rp 18,2 triliun pada 2027.

“Kami yakin pasar kakao dan cokelat di Indonesia akan terus tumbuh. Permintaan pelanggan akan produk kakao dan cokelat kami berangsur-angsur kembali ke masa sebelum pandemi, dan optimisme konsumen yang meningkat terhadap ekonomi menjadi pertanda baik bagi produsen makanan seperti kami,” ujar Managing Director Barry Callebaut Ciptadi Sukono di sela-sela kunjungan Media ke Pabrik Kakao dan Cokelat milik perusahaan di Bandung, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Bangkit Setelah Kena PHK, Pasutri Ini Bagikan Tips Bisnis Pulsa dan Paket Data

Lebih lanjut Ciptadi mengatakan, sejak 2012, Barry Callebaut telah menginvestasikan lebih dari 50 juta dollar AS dan saat ini memiliki lebih dari 700 karyawan di seluruh Indonesia.

Ciptadi juga mengatakan, Barry Callebaut mengoperasikan pabrik pengolahan kakao di Bandung dan saat ini merupakan salah satu produsen terbesar (berdasarkan volume) produk kakao seperti cocoa powder, cocoa butter & cocoa liquor di Indonesia.

Barry Callebaut juga memiliki pusat aplikasi kakao di Bandung yang dilengkapi dengan peralatan canggih, dapur demo, dan lini produksi skala kecil.

Berbagai fasilitas tersebut membantu meningkatkan kesempatan kerja sama antara Barry Callebaut dengan para pelanggan dari kalangan industri.

Baca juga: Kisah Sukses Owner Pecel Lele Sambal Rampai, Pantang Menyerah meski Diterjang Pandemi

Pabrik produksi coklat

Selain kegiatan bisnis kakao, Barry Callebaut juga memiliki dua pabrik produksi cokelat di kawasan industri Gresik dan Rancaekek Sumedang.

Barry Callebaut memproduksi cokelat untuk perusahaan konfeksioneri (produsen camilan manis) dan produsen makanan lainnya yang menggunakan cokelat sebagai salah satu bahan baku produksinya.

Perusahaan juga menjadi mitra outsourcing bagi banyak produsen makanan Indonesia dengan kebutuhan produk cokelat yang jumlahnya terus bertumbuh.

"Salah satu mitra outsourcing produsen makanan adalah GarudaFood dan masih banyak lainnya. Kita akan terus berekspansi dengan menyasar berbagai segmented pasar untuk memberikan beragam produk cokelat sebagai pilihan bahan baku untuk berbagai produk," pungkasnya.

Baca juga: Kisah Pedagang Pasar Nekat Jualan Sayur Online, Sisca: Dulu Orderan Sebulan Hanya 3, Kini Omzet Rp 3 Juta Per Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Dampak AS Serang Iran, Analis Keuangan: Harga Energi di Asia Naik, Pasokan Terganggu, Inflasi Mengancam
Dampak AS Serang Iran, Analis Keuangan: Harga Energi di Asia Naik, Pasokan Terganggu, Inflasi Mengancam
Ekbis
Momen Olahraga Jadi Cara Sompo Insurance Perkuat Hubungan Bisnis dengan Mitra Strategis Bank hingga Platform Digital
Momen Olahraga Jadi Cara Sompo Insurance Perkuat Hubungan Bisnis dengan Mitra Strategis Bank hingga Platform Digital
Keuangan
Aksi AS Serang Iran Bakal Picu Ketidakpastian dan Stres di Pasar Saham Global
Aksi AS Serang Iran Bakal Picu Ketidakpastian dan Stres di Pasar Saham Global
Ekbis
Ray Dalio Wanti-wanti Bahaya Obligasi di Tengah Utang AS Rp 594 Kuadriliun
Ray Dalio Wanti-wanti Bahaya Obligasi di Tengah Utang AS Rp 594 Kuadriliun
Keuangan
Cek di bsu.kemnaker.go.id 2025, Kemnaker Pastikan BSU Segera Cair, Pekerja Diminta Bersabar
Cek di bsu.kemnaker.go.id 2025, Kemnaker Pastikan BSU Segera Cair, Pekerja Diminta Bersabar
Ekbis
PRJ Sampai Tanggal Berapa di 2025? Simak Info Lengkapnya
PRJ Sampai Tanggal Berapa di 2025? Simak Info Lengkapnya
Ekbis
Harga Emas Dunia Diramal Tembus 4.000 Dollar AS, Defisit Anggaran AS Jadi Pemicu Utama
Harga Emas Dunia Diramal Tembus 4.000 Dollar AS, Defisit Anggaran AS Jadi Pemicu Utama
Belanja
Bank Jakarta Targetkan IPO Awal 2026, Incar Dana Segar Rp 3 Triliun untuk Naik Kelas
Bank Jakarta Targetkan IPO Awal 2026, Incar Dana Segar Rp 3 Triliun untuk Naik Kelas
Ekbis
Mendorong Talenta AI, Indonesia Siap Jadi Poros Pengembangan Vokasional
Mendorong Talenta AI, Indonesia Siap Jadi Poros Pengembangan Vokasional
Ekbis
PRJ Sampai Kapan di 2025?
PRJ Sampai Kapan di 2025?
Belanja
Kala Saham Gudang Garam (GGRM) Tak Lagi Perkasa di Bursa...
Kala Saham Gudang Garam (GGRM) Tak Lagi Perkasa di Bursa...
Cuan
BSU 2025 Belum Cair? Ini Penjelasan Kemnaker soal Proses Finalisasi
BSU 2025 Belum Cair? Ini Penjelasan Kemnaker soal Proses Finalisasi
Ekbis
Tiket Whoosh Diskon hingga 20 Persen Selama Libur Sekolah, Cek Syaratnya
Tiket Whoosh Diskon hingga 20 Persen Selama Libur Sekolah, Cek Syaratnya
Ekbis
Kecelakaan Fatal Ungkap Masalah Internal Air India, 3 Pejabat Kunci Dicopot
Kecelakaan Fatal Ungkap Masalah Internal Air India, 3 Pejabat Kunci Dicopot
Ekbis
Wamentan Sudaryono Bongkar Strategi Bulog Ubah Sejarah Ketahanan Pangan RI
Wamentan Sudaryono Bongkar Strategi Bulog Ubah Sejarah Ketahanan Pangan RI
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau