Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Ancaman Resesi China, Harga Minyak Dunia Flat

Kompas.com - 18/10/2022, 07:28 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia pada perdagangan awal pekan cenderung bergerak datar pada Senin (17/10/2022) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Pergerakan harga minyak mentah dunia masih dibayangi oleh potensi resesi di China.

Dikutip dari CNBC, harga minyak berjangka Brent naik 14 sen atau 0,15 persen menjadi 91,75 dollar AS per barrel, atau setelah anjlok pekan lalu 6,4 persen. Sementara itu, West Texas Intermediate cenderung datar dengan penurunan tipis 0,06 persen atau 5 sen menjadi 85,56 dollar AS per barrel setelah penurunan 7,6 persen pekan lalu.

Vandana Hari, analis energi di Vanda Insights, mengatakan, China menerapkan kebijakan moneter yang longgar, di tengah kekhawatiran inflasi yang tinggi serta biaya energi, yang dinilai bisa menyeret ekonomi global ke dalam jurang resesi.

Baca juga: Pemerintah Lanjutkan Uji Mutu BBM untuk Jawab Isu Pertalite Lebih Boros, Apa Hasilnya?

“Penurunan harga minyak dunia 3-4 persen pada penutupan hari Jumat pekan lalu mendorong banyak investor masuk. Tapi, momentum tersebut cukup lemah dan volume perdagangannya juga tipis,” kata Vandana.

Sementara itu, Bank sentral China menggulirkan pinjaman fasilitas pinjaman jangka menengah dan mempertahankan suku bunganya di level 2,75 persen. Administrasi Energi Nasional menyebutkan, Beijing juga tengah meningkatkan kapasitas pasokan energi domestik dan meningkatkan pengendalian risiko pada komoditas utama, termasuk batu bara, minyak, gas, dan listrik.

Data perdagangan dan ekonomi China, termasuk PDB kuartal ketiga dan data aktivitas September, akan dirilis pada 18 Oktober. Diperkirakan pertumbuhan PDB kuartal ketiga akan rebound dari kuartal sebelumnya. Namun, ancaman di tahun 2022 sebagai kinerja terburuk China dalam hampir setengah abad masih membayangi.

Sementara itu, dollar AS masih bergerak cukup kuat, dan The Fed masih merencanakan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk membantu menahan kenaikan harga.

“Inflasi telah menjadi 'merusak' dan sulit untuk ditahan, menjamin kelanjutan kenaikan suku bunga yang lebih besar,” kata Presiden The Fed St. Louis James Bullard.

Pejabat Dana Moneter Internasional (IMF) Gita Gopinath mengatakan, inflasi di Amerika Serikat tetap tinggi dan pertumbuhan di negara-negara Uni Eropa diperkirakan akan melemah menjadi 0,5 persen.

Di sisi lain, pasokan minyak kemungkinan akan tetap ketat setelah negara pengekspor minyak atau OPEC+ memutuskan untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barrel per hari yang dinilai menyulut konflik antara Arab Saudi dan AS.

Baca juga: Dibayangi Kekhawatiran Resesi, Harga Minyak Dunia Sepekan Turun Lebih dari 6 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Alasan Erick Thohir Usul Tambah Anggaran Kementerian BUMN Jadi Rp 604 Miliar di 2026
Alasan Erick Thohir Usul Tambah Anggaran Kementerian BUMN Jadi Rp 604 Miliar di 2026
Ekbis
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dikaji Ulang, Pemerintah Cari Skema Tanpa APBN
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dikaji Ulang, Pemerintah Cari Skema Tanpa APBN
Ekbis
Daftar Wakil Menteri yang Jadi Komisaris BUMN, Termasuk Taufik Hidayat
Daftar Wakil Menteri yang Jadi Komisaris BUMN, Termasuk Taufik Hidayat
Ekbis
Anak Usaha Krakatau Steel (KRAS) Perluas Gudang Australia di Cilegon
Anak Usaha Krakatau Steel (KRAS) Perluas Gudang Australia di Cilegon
Ekbis
RI-AS Sepakat Intensifkan Negosiasi Tarif Trump 32 Persen
RI-AS Sepakat Intensifkan Negosiasi Tarif Trump 32 Persen
Ekbis
Hermanto Tanoto Bakal Kembali Antar Perusahaan ke Lantai Bursa, Ini Bocorannya
Hermanto Tanoto Bakal Kembali Antar Perusahaan ke Lantai Bursa, Ini Bocorannya
Cuan
Pintu Laut Enggano Terbuka Lagi, Logistik dan BBM Tak Lagi Tersendat
Pintu Laut Enggano Terbuka Lagi, Logistik dan BBM Tak Lagi Tersendat
Ekbis
Strategi dan Tips Beli Saham Murah agar Cuan
Strategi dan Tips Beli Saham Murah agar Cuan
Cuan
Wamenkop Khawatir Kopdes Merah Putih Untung, Warga Desa Tetap Miskin
Wamenkop Khawatir Kopdes Merah Putih Untung, Warga Desa Tetap Miskin
Ekbis
Keuntungan dan Risiko Beli Saham Murah, Pemula Harus Tahu
Keuntungan dan Risiko Beli Saham Murah, Pemula Harus Tahu
Cuan
Mengenal Pemilik Aquviva, Air Mineral Baru yang Ramaikan Pasar AMDK
Mengenal Pemilik Aquviva, Air Mineral Baru yang Ramaikan Pasar AMDK
Ekbis
Dukung Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi, PGN Tingkatkan Konektivitas dan Keandalan Pasokan
Dukung Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi, PGN Tingkatkan Konektivitas dan Keandalan Pasokan
Energi
Diantika Biotekindo (CHEK) Resmi Listing di Bursa, Saham Langsung Naik 34,38 Persen
Diantika Biotekindo (CHEK) Resmi Listing di Bursa, Saham Langsung Naik 34,38 Persen
Cuan
Ingin Kerja Sama Ekonomi dengan Amerika Selatan, Prabowo Minta Bantuan Presiden Brasil
Ingin Kerja Sama Ekonomi dengan Amerika Selatan, Prabowo Minta Bantuan Presiden Brasil
Ekbis
Usai Melantai di Bursa, Saham Prima Multi Usaha Indonesia (PMUI) Cetak ARB
Usai Melantai di Bursa, Saham Prima Multi Usaha Indonesia (PMUI) Cetak ARB
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau