Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Tekankan Pentingnya Literasi untuk Atasi Masalah di Sektor Jasa Keuangan

Kompas.com - 18/10/2022, 19:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Analis Eksekutif Senior Strategic Committee OJK Sekar Putih Djarot mengungkapkan pentingya literasi untuk atasi masalah-masalah di sektor jasa keuangan. Adapun masalah yang saat ini tengah marak di sektor jasa keuangan, seperti penipuan berkedok investasi.

Sekar mengatakan, dari hasil survei keuangan nasional oleh OJK, ditemukan bahwa terdapat gap yang cukup lebar antara literasi dan inklusi keuangan. Indeks inklusi keuangan mencapai sekitar 76 persen, sementara indeks literasi keuangan mencapai sekitar 38 persen.

“Gap yang masih lebar itu bisa berpotensi menimbulkan masalah di sektor jasa keuangan, seperti pemasaran dan penggunaan produk keuangan yang tidak sesuai, pengelolaannya, sampai banyaknya masyarakat yang terjerumus pada peniupuan berkedok invstasi,” kata Sekar, secara virtual, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: OJK Mau Memperpanjang Restrukturisasi Kredit Covid-19 untuk Kelompok Tertentu, Apa Saja?

Sekar mengungkapkan, pandemi Covid-19 mendorong tumbuhnya sektor fiansnial, dan OJK selaku regulator mendukung dan mendorong transisi digital di sektor keuangan melalui regulasi dan pemantauan.

Di sisi lain, jasa keuangan sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk transaksi yang cepat, efisien, dan aman. Dengan begitu sektor finansial menjadi relevan untuk meningkatkan literasi. Sehingga, perlindungan konsumen, dalam hal produk dan layanan keuangan digital sangat penting.

“Dalam inovasi di sektor jasa keuangan penting dilakukan secara inovatif, bertanggung jawab, dan berdasarkan aspek perlindungan konsumen. Oleh karena itu, literasi keuangan menjadi sangat penting bagi masyarakat untuk memahami produk dan layanan keuangan, agar dapat membuat keputusan keuangan yang tepat,” jelasnya.

Baca juga: BI dan OJK Dorong Digitalisasi BPR dengan QRIS

Menurut Sekar, upaya peningkatan literasi keuangan harus seiring sejalan dengan upaya peningkatan inklusi keuangan. Karena, dua hal ini erat kaitannya tidak hanya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tapi juga ekonomi nasional.

“Peningkatan literasi keuangan juga harus diimbangi dengan literasi digital yang memadai, seiring bertumbuhnya tingkat penggunaan produk layanan digital. Dalam melakukan transaksi keuangan digital, faktor keamanan menjadi sangat penting,” lanjut dia.

Sekar menyoroti, beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh konsumen, yang mana ini termasuk dalam faktor keamanan di sektor ajsa keuangan. Seperti, perlingungan data pribadi konsumen, mencakup menjaga dan merahasiakan NIK, tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor kartu kredit, hingga kode OTP.

Baca juga: OJK Sebut Belum Ada Bank Digital di Indonesia, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
IHSG Malah Menguat Setelah Pengumuman Tarif Trump Kedua, Kok Bisa?
IHSG Malah Menguat Setelah Pengumuman Tarif Trump Kedua, Kok Bisa?
Cuan
Dongkrak Ekonomi Rp 3.050 Triliun, BTN Perkuat Peran di Sektor Perumahan
Dongkrak Ekonomi Rp 3.050 Triliun, BTN Perkuat Peran di Sektor Perumahan
Keuangan
Erick Thohir Upayakan Perum Bisa Setor Dividen hingga Rp 300 Miliar
Erick Thohir Upayakan Perum Bisa Setor Dividen hingga Rp 300 Miliar
Ekbis
Akan Impor Minyak dari AS, ESDM Sudah Komunikasi dengan ExxonMobil dan Chevron
Akan Impor Minyak dari AS, ESDM Sudah Komunikasi dengan ExxonMobil dan Chevron
Energi
Menhub Dukung Garuda Indonesia Tambah Pesawat
Menhub Dukung Garuda Indonesia Tambah Pesawat
Ekbis
Dollar AS Terpuruk, Catat Kinerja Semester Terburuk Sejak Era Nixon
Dollar AS Terpuruk, Catat Kinerja Semester Terburuk Sejak Era Nixon
Keuangan
Bank Mandiri Salurkan BSU untuk 2,89 Juta Pekerja, Total Nilai Rp 1,73 T
Bank Mandiri Salurkan BSU untuk 2,89 Juta Pekerja, Total Nilai Rp 1,73 T
Keuangan
Prudential Rilis PRUSmart Plan, Asuransi Jiwa dengan Manfaat Tunai Pasti Tanpa Pemeriksaan Medis
Prudential Rilis PRUSmart Plan, Asuransi Jiwa dengan Manfaat Tunai Pasti Tanpa Pemeriksaan Medis
Keuangan
Berpotensi Melonjak, IPO CDIA Dinilai Jadi Sentimen Positif Bagi Saham Terafiliasi Prajogo Pangestu
Berpotensi Melonjak, IPO CDIA Dinilai Jadi Sentimen Positif Bagi Saham Terafiliasi Prajogo Pangestu
Cuan
Target CDIA, Perusahaan Prajogo Pangestu Usai IPO di BEI
Target CDIA, Perusahaan Prajogo Pangestu Usai IPO di BEI
Cuan
Brand Lokal Didorong Terapkan Mindful Production, Jawab Tren Konsumen Peduli Lingkungan
Brand Lokal Didorong Terapkan Mindful Production, Jawab Tren Konsumen Peduli Lingkungan
Smartpreneur
Tarif Trump 32 Persen, Bos OJK Sebut Pasar Keuangan RI Masih Mencermati
Tarif Trump 32 Persen, Bos OJK Sebut Pasar Keuangan RI Masih Mencermati
Keuangan
AIA Dorong Generasi Emas lewat Kompetisi Sekolah Sehat
AIA Dorong Generasi Emas lewat Kompetisi Sekolah Sehat
Keuangan
Menhub Minta Tambahan Anggaran Rp 13,25 Triliun untuk 2026
Menhub Minta Tambahan Anggaran Rp 13,25 Triliun untuk 2026
Ekbis
Erick Thohir Tunjuk Mayjen Ahmad Rizal Jadi Dirut Bulog
Erick Thohir Tunjuk Mayjen Ahmad Rizal Jadi Dirut Bulog
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau