Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Stok Beras Nasional Masih Banyak, Ketum Perpadi: Akhir 2022 Kurang Lebih Mencapai 8 Juta Ton

Kompas.com - 29/10/2022, 09:36 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Anissa Dea Widiarini

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Umum (Ketum) Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, stok beras nasional dalam kondisi aman.
Menurutnya, stok beras nasional pada akhir tahun mencapai sekitar delapan juta ton dan terbagi menjadi dua data.

Pertama, kata Sutarto, lima juta ton beras tersebar di lapangan atau masyarakat dan lima persen lainnya ada di gudang-gudang badan urusan logistik (Bulog). Kedua, sisanya telah berada di toko-toko beras yang siap dijual.

“Melihat dengan stok yang ada, saya yakin Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Ada lima persen di Bulog dan lima juta ton di masyarakat. Akhir 2022 kurang lebih (stok beras) mencapai delapan juta ton,” ungkap Sutarto dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/10/2022).

Baca juga: Di Tengah Cuaca Ekstrem, Kementan Dorong Petani di Gianyar Manfaatkan Asuransi

Sutarto menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat kondisi beras nasional menjadi terganggu, di antaranya akibat dari cuaca ekstrem atau hujan lebat yang terjadi di sejumlah daerah sentra beras. Hal ini berpengaruh kepada petani yang ikut terkena dampak.

Tak hanya itu, kata Sutarto, faktor kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga berpengaruh kepada kondisi petani beras dan stok beras nasional.

“Maka dari itu, kami akan selalu mendorong agar produksi nasional terus meningkat. Selain itu, pemerintah juga diharapkan terus menyampaikan kondisi (stok) beras kita agar masyarakat tidak panik,” kata Sutarto.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, luas panen padi mencapai 10,61 juta hektare (ha). Data tersebut mengalami peningkatan sebanyak 194.710 ha atau 1,87 persen jika dibandingkan dengan luas panen pada 2021 yang hanya sekitar 10,41 ha.

Baca juga: Peroleh Bantuan RJIT dari Kementan, Produktivitas Pertanian Poktan di Kolaka Timur Meningkat

Pada 2022 produksi padi mencapai 55,67 juta ton gabah kering giling (GKG) atau meningkat sebesar 1,25 juta ton. Angka ini setara dengan 2,30 persen jika dibandingkan produksi padi pada 2021 yang hanya 54,42 GKG.

Sementara produksi beras untuk konsumsi penduduk pada 2022 mencapai 32,07 juta ton atau mengalami peningkatan sebanyak 718.030 ton atau 2,29 persen jika dibandingkan produksi beras pada 2021 yang hanya 31,36 juta ton.

Adapun pada 2022, produksi beras nasional mengalami surplus sebesar 1,88 juta ton atau lebih besar daripada surplus pada 2021 yang mencapai 1,31 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
KAI Logistik Kirim 270 Gerbong Datar, Dongkrak Kapasitas Angkutan Barang di Sumatera
KAI Logistik Kirim 270 Gerbong Datar, Dongkrak Kapasitas Angkutan Barang di Sumatera
Ekbis
Siapa Pemilik Fairmont, Hotel Mewah Tempat Rapat Anggota DPR RI?
Siapa Pemilik Fairmont, Hotel Mewah Tempat Rapat Anggota DPR RI?
Ekbis
Kopdes Merah Putih Jadi PSN di 2026, Budi Arie: Semuanya Akan Terkopdes-kopdes
Kopdes Merah Putih Jadi PSN di 2026, Budi Arie: Semuanya Akan Terkopdes-kopdes
Ekbis
Indeks Kepercayaan Industri Juli Naik, Produksi Masih Tertahan
Indeks Kepercayaan Industri Juli Naik, Produksi Masih Tertahan
Ekbis
Gaduh Rekening Dormant: Momentum Revolusi Literasi Keuangan
Gaduh Rekening Dormant: Momentum Revolusi Literasi Keuangan
Ekbis
Bank Woori Saudara Catat Laba Berjalan Rp 82,67 Miliar
Bank Woori Saudara Catat Laba Berjalan Rp 82,67 Miliar
Keuangan
Nasabah Kaget Rekening Dibekukan PPATK, Dana Rp 2 Juta Tak Bisa Diakses dan Sulit Reaktivasi
Nasabah Kaget Rekening Dibekukan PPATK, Dana Rp 2 Juta Tak Bisa Diakses dan Sulit Reaktivasi
Ekbis
Hadirkan Perpustakaan Ramah Anak LG Loves Children di Bali, LG Dukung Literasi dan Edukasi Lingkungan Sejak Dini
Hadirkan Perpustakaan Ramah Anak LG Loves Children di Bali, LG Dukung Literasi dan Edukasi Lingkungan Sejak Dini
BrandzView
PPATK Buka 28 Juta Rekening Dormant Usai Dibekukan, Nasabah Harus Apa?
PPATK Buka 28 Juta Rekening Dormant Usai Dibekukan, Nasabah Harus Apa?
Ekbis
Kinerja Unilever Indonesia Membaik, Laba Naik Dibanding Semester Lalu
Kinerja Unilever Indonesia Membaik, Laba Naik Dibanding Semester Lalu
Ekbis
Anwar Ibrahim Telepon Trump, Malaysia Bakal Dapat Tarif 15 Persen?
Anwar Ibrahim Telepon Trump, Malaysia Bakal Dapat Tarif 15 Persen?
Ekbis
Laba Merosot, Unilever Yakin Prospek Cerah Lewat Buyback
Laba Merosot, Unilever Yakin Prospek Cerah Lewat Buyback
Ekbis
Rekening Kena Diblokir? PPATK: Masyarakat Bisa Datang ke Bank
Rekening Kena Diblokir? PPATK: Masyarakat Bisa Datang ke Bank
Ekbis
Bea Cukai Tegal Gagalkan Upaya Peredaran Rokok Ilegal Senilai Rp 196 Juta
Bea Cukai Tegal Gagalkan Upaya Peredaran Rokok Ilegal Senilai Rp 196 Juta
Rilis
Kata PPATK, Begini Cara Buka Rekening Dormant yang Diblokir
Kata PPATK, Begini Cara Buka Rekening Dormant yang Diblokir
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau