JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif akan memastikan kesiapan pabrik pengolahan untuk mendorong hilirisasi bauksit.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, akan menyetop ekspor bijih bauksit yang akan dilakukan mulai Juni 2023. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi dalam negeri.
"Kemarin kunjungan ke lapangan, masih bertantakan itu (pabriknya)," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: Daftar Daerah Penghasil Bauksit di Indonesia Terbesar
Arifin mengatakan, kondisi smelter bauksit saat ini di Indonesia belum sesuai dengan standar, dan tidak sesuai dengan laporan yang disampaikan ke Kementerian ESDM.
"Ya, enggak sesuai dengan kemajuan (yang dilaporkan sebelumnya), seperti pembangunannya," kata dia.
Arifin mengungkapkan, pihaknya saat ini akan melakukan evaluasi terkait dengan kesiapan smelter bauksit untuk mendukung rencana hilirisasi tahun ini.
Dia menambahkan, industri bauksit harus memiliki nilai tambah melalui pembukaan lapangan pekerjaan hingga keuntungan bagi negara.
Baca juga: Hasil Tambang Bauksit Dapat Dimanfaatkan untuk Pembuatan?
"Kita harus bisa bikin nilai tambah bauksit, itu kan bahannya strategis. Bukan seperti aluminium yang banyak dipakai," ujarnya.
Pemerintah ingin agar bauksit bisa diolah hingga bahan baku jadi seperti nikel dan tembaga. Hal ini diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Jadi bauksit juga harus kita oleh sampai dengan ke hilirnya. Kalau bisa diturunin lagi, sampai keujung, untuk tambah lapangan pekerjaan baru," kata dia.
Baca juga: Mengenal Logam Bauksit yang Mau Dilarang Jokowi Diekspor Mentah
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!News
Tren
News
Money
News
Edukasi
News
Hype
Money
Regional
News
News