Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Infrastruktur Kendaraan Listrik Bertambah Sepanjang 2022, Emisi CO2 Ditekan hingga 13,8 Juta Ton

Kompas.com - 01/02/2023, 11:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Subsektor Ketenagalistrikan sepanjang 2022 menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terbukti dari pertumbuhan jumlah infrastruktur kendaraan listrik, dan penurunan emisi CO2.

Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana mengatakan, dari jumlah infrastruktur kendaraan listrik (electric vehicle charging stations dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) mencapai 1.415 unit dari target 693 unit. Selain itu, penurunan emisi CO2 tercapai 13,8 juta ton CO2 dari target 5,36 juta ton CO2.

Adapun penyebab infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang bertambah sepanjang tahun 2022, akibat adanya presidensi G20. Sementara penurunan emisi CO2 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong penurunan emisi dari sisi pembangkit.

Baca juga: Membaca Arah Kebijakan Kendaraan Listrik

"Capaian (emisi pembangkit) ini akan digabungkan menjadi total penurunan emisi dari sektor energi,” kata Dadan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/1/2023).

Dadan memaparkan, capaian dari subsektor ketenagalistrikan lainnya di tahun 2022 mencakup penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 5.338 MW, jaringan transmisi 3.591 kms, jaringan distribusi 11.537 kms, gardu induk 6.010 MVA, dan gardu distribusi 1.098 MVA.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Terkait subsidi listrik, Dadan menyampaikan Pemerintah tetap memberikan subsidi kepada masyarakat yang tidak mampu. Target subsidi listrik 68.894,40 GWh, sedangkan yang tercapai adalah 63.174 GWh.

"Pemerintah tetap berikan subsidi. Pada subsidi listrik, makin kecil capaian dari target artinya makin baik, artinya kita bisa mengontrol. Pemerintah bisa memastikan siapa saja yang layak dapat subsidi dan yang tidak berhak juga tidak dapat," ungkap Dadan.

Baca juga: Fatamorgana Subsidi Kendaraan Listrik

Selanjutnya, realisasi investasi ketenagalistrikan hingga Desember 2022 mencapai 5,75 miliar dollar AS, atau lebih besar dari target bulanan dan tahunan yaitu 5 miliar dollar AS.

Adapun rasio elektrifikasi Indonesia tahun 2022 telah mencapai 99,63 persen (prognosis), sementara rasio desa berlistrik telah mencapai 99,79 persen (prognosis).

"Angka ini berkejaran dengan pembangunan rumah yang baru dan juga sisa-sisa yang secara teknis sulit. Umumnya ini berada wilayah-wilayah remote, daerah tertinggal, pulau-pulau kecil, di pegunungan. Kita ada beberapa program untuk memastikan bahwa seluruh rumah di Indonesia harus bisa mendapatkan akses listrik," ujar Dadan.

Salah satu upaya peningkatan rasio elektrifikasi di tahun 2022 adalah melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk melistriki rumah tangga tidak mampu belum berlistrik. Dadan mengatakan, per 31 Desember 2022, capaian Program BPBL sebanyak 80.183 rumah tangga dari target 80.000 rumah tangga atau 100,2 persen.

Baca juga: Negara Mau Subsidi Kendaraan Listrik, Sri Mulyani Siap Lapor DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Preorder Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 di Blibli, Bisa Dapat Cashback Rp 3 Juta
Preorder Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 di Blibli, Bisa Dapat Cashback Rp 3 Juta
Belanja
Penjelasan KISI Sekuritas Soal IPO Prima Multi Usaha Indonesia (PMUI) yang Hampir Batal
Penjelasan KISI Sekuritas Soal IPO Prima Multi Usaha Indonesia (PMUI) yang Hampir Batal
Keuangan
Kementerian dan Lembaga Ramai-ramai Minta Tambahan Anggaran, Kemenkeu: Kita Lihat Dulu
Kementerian dan Lembaga Ramai-ramai Minta Tambahan Anggaran, Kemenkeu: Kita Lihat Dulu
Ekbis
Ini Alasan RI Sulit Bangun Pabrik di AS, Sekalipun Diminta Trump Buntut Tarif 32 Persen
Ini Alasan RI Sulit Bangun Pabrik di AS, Sekalipun Diminta Trump Buntut Tarif 32 Persen
Ekbis
Cerita Busra dan Asa Morowali di Balik Industri Nikel IMIP
Cerita Busra dan Asa Morowali di Balik Industri Nikel IMIP
Industri
Bitcoin Naik Tajam, Analis Prediksi Tembus 150.000 Dolar Sebelum 2026
Bitcoin Naik Tajam, Analis Prediksi Tembus 150.000 Dolar Sebelum 2026
Ekbis
Cerita Sri Mulyani Sering Dimarahi Guru yang Belum Terima Gaji...
Cerita Sri Mulyani Sering Dimarahi Guru yang Belum Terima Gaji...
Ekbis
Jatim Peringkat Ketiga Nasional Penyehatan Bank oleh LPS, Tata Kelola Lemah Jadi Sorotan
Jatim Peringkat Ketiga Nasional Penyehatan Bank oleh LPS, Tata Kelola Lemah Jadi Sorotan
Keuangan
Soal Gugatan PKPU, Sari Kreasi Boga (RAFI) Jajaki Kesepakatan Perdamaian
Soal Gugatan PKPU, Sari Kreasi Boga (RAFI) Jajaki Kesepakatan Perdamaian
Ekbis
Jasa Marga Beri Diskon 20 Persen di Tol Trans Sumatera
Jasa Marga Beri Diskon 20 Persen di Tol Trans Sumatera
Ekbis
Trump Ancam Tarif 50 Persen, Brasil Siap Terapkan Hal Sama
Trump Ancam Tarif 50 Persen, Brasil Siap Terapkan Hal Sama
Ekbis
Harga Kopi dan Burger di AS Terancam Naik Gara-gara Tarif Trump untuk Brasil
Harga Kopi dan Burger di AS Terancam Naik Gara-gara Tarif Trump untuk Brasil
Ekbis
Sri Mulyani Sudah Transfer Rp 400,6 Triliun ke Daerah, Termasuk Buat Gaji ASN
Sri Mulyani Sudah Transfer Rp 400,6 Triliun ke Daerah, Termasuk Buat Gaji ASN
Ekbis
Angkut 1,1 Juta Penumpang per Hari, Commuter Line Jadi Moda Transportasi Paling Ramah Lingkungan
Angkut 1,1 Juta Penumpang per Hari, Commuter Line Jadi Moda Transportasi Paling Ramah Lingkungan
Ekbis
Karyawan Terkena PHK Bisa Dapat BSU Rp 600.000, Ini Syarat dan Cara Ceknya
Karyawan Terkena PHK Bisa Dapat BSU Rp 600.000, Ini Syarat dan Cara Ceknya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau