Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Teten: Produksi Minyak Makan Merah Masih Terkendala Pembiayaan

Kompas.com - 14/02/2023, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan, produksi minyak makan merah belum dapat terlaksana.

Adapun, kendala produksi minyak makan merah adalah terkait dengan pembiayaan yang belum terpenuhi.

Hal tersebut disampaikan MenkopUKM dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Atasi Masalah Minyak Goreng, Menteri Teten: Minyak Makan Merah Bisa Jadi Solusi

"Ini terkendala, harusnya bulan Januari ini sudah berproduksi, tetapi karena kendala pembiayaan masih perlu satu regulasi," kata dia.

Ia menambahkan, progres untuk regulasi minyak makan merah ini juga tengah dijalankan.

Lebih lanjut, Teten menyampaikan, program minyak makan merah ini menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp 70 triliun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri meminta KemenkopUKM untuk melakukan uji coba terlebih dahulu terhadap produk minyak makan merah ini.

Hal ini untuk membuktikan apakah produk minyak makan merah nantinya dapat diserap oleh masyarakat.

Baca juga: Regulasi Penyalurannya Belum Ada, Jadi Alasan Produksi Minyak Makan Merah Tertunda

"Ternyata Malaysia pun sudah minta. Sudah banyak permintaan," ungkap dia.

Adapun, Teten mengakui masih terkendala terkait aturan penyaluran dana BPDPKS kepada koperasi petani sawit.

"Pak Presiden sudah perintahkan, saya dibuatkan Perpres saja, jadi nanti maudi Maluku dan Kalimantan bisa. Ini akan mengubah struktur industri," ujar dia.

Sebelumnya, Teten melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik minyak makan merah, sekaligus meresmikan pabrik CPO Koperasi Sawit Makmur bekerja sama dengan PT BGMPA di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa (31/1/2023)

"Hilirasasi kelapa sawit yang dilakukan oleh Koperasi Sawit Makmur, mudah-mudahan bisa menjadi role model bagi koperasi petani sawit di Kalimantan. Tidak boleh gagal, karena pemerintah akan menghentikan program ini jika gagal. Ini akan menjadi fondasi dan tonggak kebangkitan petani di tanah air," ujar dia.

Teten Masduki menjelaskan, pihaknya telah diutus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dapat lebih menyejahterakan petani sawit di Indonesia.

Presiden Jokowi ingin petani sawit yang menguasai 41,42 persen kebun sawit di Indonesia tidak menjual TBS (Tandan Buah Segar) ke industri.

Baca juga: Benarkah Minyak Makan Merah Lebih Sehat Dibanding Minyak Goreng Biasa?

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
DPR Tegaskan Pembukaan Blokir Rekening oleh PPATK Gratis, Tidak Ada Biaya Sepeser pun
DPR Tegaskan Pembukaan Blokir Rekening oleh PPATK Gratis, Tidak Ada Biaya Sepeser pun
Ekbis
Mau Konsolidasi BUMN, Danantara Heran Jumlahnya Terus Bertambah
Mau Konsolidasi BUMN, Danantara Heran Jumlahnya Terus Bertambah
Ekbis
Marak Backdoor Listing, Dirut BEI: Jangan Selalu Dipandang Negatif
Marak Backdoor Listing, Dirut BEI: Jangan Selalu Dipandang Negatif
Ekbis
Indonesia-Peru CEPA Rampung dalam 14 Bulan, Prabowo: Biasanya Makan Waktu Bertahun-tahun
Indonesia-Peru CEPA Rampung dalam 14 Bulan, Prabowo: Biasanya Makan Waktu Bertahun-tahun
Ekbis
Jurus BI Gaet Pasar Dunia untuk Produk UMKM Indonesia
Jurus BI Gaet Pasar Dunia untuk Produk UMKM Indonesia
Ekbis
Sosok Crazy Rich Pemilik Bali United, Punya Bisnis LPG hingga Ban
Sosok Crazy Rich Pemilik Bali United, Punya Bisnis LPG hingga Ban
Ekbis
RI-Peru Teken Perjanjian Ekonomi Komprehensif, Ini Manfaatnya
RI-Peru Teken Perjanjian Ekonomi Komprehensif, Ini Manfaatnya
Ekbis
PLN Jalankan Transisi Energi Sambil Jaga Kesehatan Keuangan
PLN Jalankan Transisi Energi Sambil Jaga Kesehatan Keuangan
Energi
Dirut BEI: Transaksi Saham Per Hari Capai Rp 13,6 Triliun, Peringkat ke-2 di ASEAN
Dirut BEI: Transaksi Saham Per Hari Capai Rp 13,6 Triliun, Peringkat ke-2 di ASEAN
Ekbis
POLY Tutup Pabrik Tekstil di Karawang, Terdampak Kebijakan Impor dan Tarif AS
POLY Tutup Pabrik Tekstil di Karawang, Terdampak Kebijakan Impor dan Tarif AS
Industri
'Market Cap' Pasar Modal RI Tembus Rp 13.555 Triliun, Target Masuk 10 Besar Dunia
"Market Cap" Pasar Modal RI Tembus Rp 13.555 Triliun, Target Masuk 10 Besar Dunia
Cuan
Profil Ricky Perdana Gozali, Deputi Gubernur BI yang Dilantik Hari Ini
Profil Ricky Perdana Gozali, Deputi Gubernur BI yang Dilantik Hari Ini
Karier
Siapa Pendiri Mixue, Jaringan Restoran Cepat Saji Terbesar Dunia?
Siapa Pendiri Mixue, Jaringan Restoran Cepat Saji Terbesar Dunia?
Karier
Transaksi Bursa Karbon RI Baru Rp77,95 Miliar, OJK Optimistis Tren Terus Meningkat
Transaksi Bursa Karbon RI Baru Rp77,95 Miliar, OJK Optimistis Tren Terus Meningkat
Keuangan
Ricky Perdana Gozali Resmi Jabat Deputi Gubernur BI, Ini 5 Hal Seputar Pelantikannya Hari Ini
Ricky Perdana Gozali Resmi Jabat Deputi Gubernur BI, Ini 5 Hal Seputar Pelantikannya Hari Ini
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau