Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Akui Tidak Mudah Rumuskan Program Kartu Prakerja Saat Pandemi

Kompas.com - 01/03/2023, 22:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Wakil Ketua Komisi Cipta Kerja Moeldoko mengatakan, kunci perubahan pelayanan publik ada dua, yakni melalui peningkatan platform digital dan mengubah mental model lama.

Dengan digital, semua proses pelayanan bisa berlangsung secara cepat dan transparan. Selain itu, perubahan juga harus dilakukan dengan menggempur budaya kerja lama diganti model-model baru. Hal itu dia kemukakan saat berdiskusi dengan pimpinan dan staf Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, pada Selasa (28/2/2023).

Menurut Moeldoko, mendesain program Kartu Prakerja ini tidak mudah, terutama merumuskan antara bentuk ideal versus realita di lapangan. Apalagi kemudian datang Covid-19, membuat perencanaan itu mengalami banyak perubahan.

"Kartu Prakerja lalu berubah jadi semi bansos dari 2020 hingga 2022. Di sinilah hebatnya PMO Kartu Prakerja yang bisa menjabarkan keinginan Presiden Jokowi dalam skenario bansos. Dan kini sudah masuk kembali ke skema normal sesuai visi awalnya," ujar Moeldoko dikutip dari keterangan tertulis Prakerja.

Baca juga: Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 48

Menurut Moeldoko, ibarat perang, rencana besar bisa berubah di tengah jalan. Bukan karena peran intelijen tidak kuat, tapi musuh bergerak cepat.

"Pada keadaan seperti ini diperlukan ‘kirpat’ atau berpikir cepat kemampuan untuk membuat perkiraan cepat dari sisi komandan. Harus berhitung dengan risiko," ujar mantan Panglima TNI periode 2013-2015 ini.

Situasi Covid-19 itu kemudian memunculkan skenario-skenario baru yang ternyata dapat dilewati program Prakerja dengan baik.

Terutama terkait perubahan dan penggunaan teknologi digital dalam pelaksanaannya, serta, mengubah mental lama menjadi pola kerja baru di program yang berada di bawah Kementerian Koordinator bidang Perekonomian ini.

Baca juga: Kartu Prakerja Diperkenalkan Lagi di Forum PBB, Disebut Berdampak Positif untuk Kesejahteraan

Terbukti, survei Poltracking menyatakan Prakerja sebagai program pemerintah nomor empat yang paling dirasa manfaatnya oleh masyarakat.

Tiga program lain yang ada di urutan teratas yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan pembangunan jalan tol. "Masuknya Prakerja di urutan keempat adalah inovasi paten, mengingat usia program ini yang masih baru," ucap Moeldoko.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari berharap dukungan Moeldoko agar Prakerja bisa menjadi trendsetter bagi program pemerintah berskala besar dari kementerian dan lembaga lain.

"Misalnya, dalam mendesain situs program. Prakerja menunjukkan bahwa bukan hal tabu menampilkan website yang user friendly dan penggunaan bahasa yang juga sederhana bagi penggunanya sehingga mudah dipahami oleh peserta," kata Denni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
100 Karyawan Hotel di Bali Kena PHK, Menpar Minta Pemda Mulai Berkegiatan di Hotel
100 Karyawan Hotel di Bali Kena PHK, Menpar Minta Pemda Mulai Berkegiatan di Hotel
Ekbis
AirAsia Dikabarkan Pesan Hampir 100 Pesawat Airbus A220
AirAsia Dikabarkan Pesan Hampir 100 Pesawat Airbus A220
Ekbis
AS dan China Capai Kesepakatan Perdagangan, Menunggu Persetujuan Trump dan Xi Jinping
AS dan China Capai Kesepakatan Perdagangan, Menunggu Persetujuan Trump dan Xi Jinping
Ekbis
Pengamat: Skema Co-payment Asuransi Kesehatan Tak Rugikan Rakyat
Pengamat: Skema Co-payment Asuransi Kesehatan Tak Rugikan Rakyat
Keuangan
Qantas Tutup Maskapai Penerbangan Murah Jetstar Asia, Ini Alasannnya
Qantas Tutup Maskapai Penerbangan Murah Jetstar Asia, Ini Alasannnya
Industri
Siemens Perluas Kolaborasi Digital dan Energi, Gandeng PLN hingga Kampus
Siemens Perluas Kolaborasi Digital dan Energi, Gandeng PLN hingga Kampus
Ekbis
Eksploitasi Nikel di Raja Ampat, KKP Ingatkan Bahaya Tambang di Pulau Kecil
Eksploitasi Nikel di Raja Ampat, KKP Ingatkan Bahaya Tambang di Pulau Kecil
Ekbis
LRT Jabodebek Amankan Barang Tertinggal, Total Senilai Rp 253 juta
LRT Jabodebek Amankan Barang Tertinggal, Total Senilai Rp 253 juta
Ekbis
KKP Usulkan Revisi Aturan Izin Pulau Kecil Usai Kasus Tambang Nikel di Raja Ampat
KKP Usulkan Revisi Aturan Izin Pulau Kecil Usai Kasus Tambang Nikel di Raja Ampat
Ekbis
Grab Berencana Rilis Obligasi Konversi Rp 20,3 Triliun, untuk Akuisisi GoTo?
Grab Berencana Rilis Obligasi Konversi Rp 20,3 Triliun, untuk Akuisisi GoTo?
Ekbis
BSU 2025 Cair Juni, Ini 5 Bank Penyalur Resmi dan Cara Cek Penerimanya
BSU 2025 Cair Juni, Ini 5 Bank Penyalur Resmi dan Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Askrindo Bakal Genjot Kinerja Keuangan pada 2025, Simak Strateginya
Askrindo Bakal Genjot Kinerja Keuangan pada 2025, Simak Strateginya
Ekbis
Menteri PU Tawarkan 9 Proyek Infrastruktur ke Investor, Nilainya Rp 90 Triliun
Menteri PU Tawarkan 9 Proyek Infrastruktur ke Investor, Nilainya Rp 90 Triliun
Ekbis
Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Global Sentuh Kondisi Terburuk Sejak 1960-an
Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Global Sentuh Kondisi Terburuk Sejak 1960-an
Ekbis
Emiten EBT Hero Global Investment (HGII) Bidik Laba Bersih Rp 40 Miliar Sepanjang 2025
Emiten EBT Hero Global Investment (HGII) Bidik Laba Bersih Rp 40 Miliar Sepanjang 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau