Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang dan Rapuhnya Proteksi Obyek Vital Nasional

Kompas.com - 06/03/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AWAN hitam akibat terbakarnya depot milik PT Pertamina kembali menyelimuti Tanah Air. Depo Pertamina (Persero) Plumpang, Jakarta Utara, terbakar, Jumat (3/3/2023) malam. Api yang bersumber dari pipa bensin di kompleks tersebut menyebabkan sejumlah orang tewas dan rumah-rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ludes terbakar. 

Tragedi kebakaran itu bukan kebakaran pertama di Depo Pertamina Plumpang. Awal tahun 2009, tepatnya pada 18 Januari, tangki nomor 24 dengan kapasitas 10.000 KL dan tanki nomor 22 dilalap api.

Kejadian tahun 2009 dan 2023 benar-benar menunjukkan bahwa betapa rapuhnya sistem pengamanan obyek vital nasional kita saat ini. Muncul pertanyaan, jika kebakaran disebabkan murni karena faktor teknis, anggaplah bukan sabotase, mengapa kasus di lokasi vital yang sama bisa kembali terulang serta terkesan tidak ada perbaikan dan peningkatan pengamanan sama sekali?

Tahun 2009 dan 2023 terpaut 14 tahun. Pemerintah dan Pertamina mestinya punya banyak waktu untuk menyelesaikan seluruh sengkarut masalah yang membelenggu Depo Plumpang.

Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Warga Rawa Badak Sulit Buktikan Punya SHM

Merujuk pada Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019, Objek Vital Nasional (Obvitnas) merupakan kawasan/lokasi, bangunan/instalasi dan/atau usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara dan/atau sumber pendapatan negara yang bersifat strategis. Maka, ancaman dan gangguan keamanan pada obyak vital nasional baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu akan berdampak terhadap sistem perekonomian nasional dan berdampak terhadap stabilitas politik, sistem penyelenggaraan negara serta keamanan nasional.

Depo Plumpang menjadi depot terbesar milik Pertamina yang melayani 645 SPBU yang memasok sekitar 25 persen kebutuhan BBM secara nasional. Suplai utama Depo Plumpang berasal dari Kilang Balongan. Sudah selayaknya pemerintah dan Pertamina mengevalusi total sebagai bentuk pencegahan segala bentuk kecelakaan yang bisa terjadi akibat kelalaian dan lemahnya sistem keamanan di masa depan.

Sebagai bahan perbandingan dan evalusasi, faktor penyebab kecelakaan di kilang dan depot minyak di beberapa negara, salah satunya disebabkan karena masalah teknis dan kelalaian. Dalam sebuah studi, dari 50 kebakaran tangki penyimpanan yang terjadi selama 50 tahun terakhir di China, 27 persennya disebabkan kesalahan manusia, termasuk operasi dan pemeliharaan. Masalah operasi, pemeliharaan, dan manajemen utama yang mengakibatkan kecelakaan tangki penyimpanan (American Institute of Chemical Engineers Process, 2011).

Studi kasus lainnya yang mempelajari 435 kebakaran dan ledakan depot minyak di China dari tahun 1951 hingga 2013, ledakan akibat awan uap (VCE) menjadi penyebab kecelakaan paling umum di depot minyak, dan tanggung jawab manajemen mendominasi semua penyebab kecelakaan. Menurut analisis data, sebagian besar kecelakaan kebakaran dan ledakan di depot minyak akan dapat dicegah atau dihindari jika manajemen keamanan ditingkatkan.

Pentingnya Buffer Zone

 

Artinya, keberadaan buffer zone mutlak dan tak bisa ditawar lagi. Untuk itu lahan di sekeliling Depo Plumpang harus segera dibebaskan dari penghuni liar. Sebagaimana diketahui, ada permukiman penduduk di sekitar 5 depo tersebut.

Persoalannya, apakah Pertamina bersedia memberikan uang pengganti untuk tanah yang dimiliki Pertamina? Tentu saja hal ini bukan perkara mudah.

Pemerintah Daerah DKI sebenarnya sudah pernah mengusulkan buffer zone sebagai jarak antara rumah warga dengan Depo Pertamina Plumpang selebar 50 meter. Namun sayang, warga sulit digeser, status tanah yang mereka tempati memiliki rentetan sengketa yang belum terurai.

Menurut laporan setelah kebakaran Depo Plumpang tahun 2009, tanah yang sudah dikuasai untuk Depo Pertamina saat itu seluas 80 hektar dari total 165,5 hektare lahan yang dibebaskan tahun 1960. Pertamina hanya menguasai 80 hektar, sisanya dihuni warga yang datang dari mana-mana.

Di tengah isu sengketa lahan, pemerintah harus bekerja keras untuk membebaskan tanah tersebut agar bisa menjadi buffer zone Depo Pertamina. Jika Pertamina memiliki bukti surat kepemilikan kuat atas tanah tersebut tentunya proses pengambilalihan hak bisa dilakukan. Namun, jika bukti kepemilikan tanah versi warga benar adanya, pembebasan lahan itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Baca juga: Diminta Jokowi Cari Solusi Depo Plumpang, Dirut Pertamina: Kami Segera Evaluasi

Selain persolaan lahan, urgensi jangka pendek diperlukan peningkatan kemampuan personel kepolisian dan TNI dalam menjaga obyek vital nasional, khususnya di obyek-obyek rawan kebakaran seperi Depo Pertamina.

Di samping itu, berkaitan dengan regulasi teknis pengamanan obyek vital, diperlukan pengaturan yang berhubungan dengan pengamanan internal, perencanaan pengamanan, standar dan prosedur pengamanan, kualifikasi personel tenaga pengamanan, teknologi pengamanan, sistem kerjasama dan koordinasi dengan aparat kepolisian, kerjasama pengamanan swakarsa dengan masyarakat dan stakeholders, pengawasan dan pengendalian, evaluasi berkala, serta perbaikan sistem pengamanan.

Bukan lagi saatnya terpaku pada sistem pengamanan yang sudah ketinggalan zaman. Perlu alokasi anggaran untuk modernisasi dan peremajaan seluruh sistem pengamanan dengan teknologi mutakhir.

Bercermin dari sebuah ledakan besar yang terjadi di depot bahan bakar Buncefield dekat Hemel Hempstead, Inggris, pada 11 Desember 2005. Saat itu, pasar saham merespon negatif ledakan depot minyak Buncefield. Meski ledakan itu tidak membuat para pemegang saham panik, tetapi kejadian itu berefek buruk pada harga sekuritas.

Ini merupakan contoh kecil bahwa pengamanan obyek vital berdampak pada perekonomian. Begitu juga dalam kasus Depo Pertamina Plumpang. Jika tidak dilakukan investigasi dan evalusasi secara menyeluruh, kepercayaan masyarakat dan perekonomian nasional menjadi taruhannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Harga Dexlite Juni 2025, Ini Daftar Lengkap di SPBU Se-Indonesia
Harga Dexlite Juni 2025, Ini Daftar Lengkap di SPBU Se-Indonesia
Ekbis
Pembangunan Kantor Depo Lokomotif Semarang Poncol Rampung, Lebih Modern
Pembangunan Kantor Depo Lokomotif Semarang Poncol Rampung, Lebih Modern
Ekbis
Gaji Hakim Naik 280 Persen, Prabowo: Paling Junior Dapat Kenaikan Tertinggi
Gaji Hakim Naik 280 Persen, Prabowo: Paling Junior Dapat Kenaikan Tertinggi
Ekbis
Volume Angkutan Kontainer Kereta Api 239.346 Ton pada Mei 2025, Catat Rekor
Volume Angkutan Kontainer Kereta Api 239.346 Ton pada Mei 2025, Catat Rekor
Ekbis
Bos Baru Antam Sebut Operasi Gag Nikel Tunggu Arahan Pemerintah
Bos Baru Antam Sebut Operasi Gag Nikel Tunggu Arahan Pemerintah
Ekbis
80 Persen Barang Dunia Diangkut Lewat Laut, Pelindo Tegaskan Pentingnya Transformasi Pelabuhan
80 Persen Barang Dunia Diangkut Lewat Laut, Pelindo Tegaskan Pentingnya Transformasi Pelabuhan
Industri
3 Purnawirawan TNI-Polri Bertahan di Jajaran Komisaris Pertamina
3 Purnawirawan TNI-Polri Bertahan di Jajaran Komisaris Pertamina
Ekbis
Kementerian Ekraf Dukung ICI) 2025 Ciptakan Kolaborasi Berkelanjutan
Kementerian Ekraf Dukung ICI) 2025 Ciptakan Kolaborasi Berkelanjutan
Rilis
BNI Siap Terbitkan 'Sustainability Bond' Rp 5 Triliun, Perkuat Pembiayaan Hijau
BNI Siap Terbitkan "Sustainability Bond" Rp 5 Triliun, Perkuat Pembiayaan Hijau
Keuangan
Kadin: Ekonomi Daerah Melemah karena Belanja Pemerintah Dikurangi
Kadin: Ekonomi Daerah Melemah karena Belanja Pemerintah Dikurangi
Ekbis
Setelah Beras dan Jagung, Pemerintah Mau Percepat Swasembada Gula di 2028
Setelah Beras dan Jagung, Pemerintah Mau Percepat Swasembada Gula di 2028
Ekbis
Erick Thohir Rombak Direksi dan Komisaris Pertamina, Berikut Susunan Terbarunya
Erick Thohir Rombak Direksi dan Komisaris Pertamina, Berikut Susunan Terbarunya
Ekbis
Hasil RUPS PTBA 2025: Tebar Dividen Rp 3,83 Triliun dan Rombak Manajemen
Hasil RUPS PTBA 2025: Tebar Dividen Rp 3,83 Triliun dan Rombak Manajemen
Industri
Penjualan Motor Listrik Anjlok, Produsen Soroti Ketidakpastian Subsidi
Penjualan Motor Listrik Anjlok, Produsen Soroti Ketidakpastian Subsidi
Ekbis
RUPS Pertamina Laporkan Pendapatan Tembus Rp1.194 Triliun, Laba Bersih Capai Rp49,54 Triliun
RUPS Pertamina Laporkan Pendapatan Tembus Rp1.194 Triliun, Laba Bersih Capai Rp49,54 Triliun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Demo Imigrasi Meluas ke Seattle, Massa Lempari Petugas dengan Batu dan Kembang Api
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau