Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga atau Depo Plumpang yang Digeser? Ini Jawaban Dirut Pertamina

Kompas.com - 15/03/2023, 05:17 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan pembangunan buffer zone atau zona penyangga yang memisahkan antara Terminal BBM atau Depo Plumpang, Jakarta Utara dengan permukiman penduduk di sekitarnya penting dilakukan saat ini.

"Pembangunan buffer zone ini penting karena opsi untuk langsung menutup (Depo Plumpang) sekarang itu tidak mungkin," kata Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI dilansir dari Antara, Rabu (15/3/2023).

"Oleh karena itu, agar semuanya aman, termasuk masyarakat sekitar aman dan operasional suplai BBM juga aman, maka pembangunan buffer zone ini menjadi suatu hal yang urgent untuk dilakukan," kata dia lagi.

Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Dikepung Pemukiman Padat, Temboknya Nempel Rumah Warga

Hal tersebut disampaikan Nicke merespons adanya dua pendapat soal apakah Depo Plumpang atau warga di sekitarnya yang direlokasi.

"Jadi kalau tadi ditanya apakah warganya yang direlokasi atau terminalnya, jawabannya dan tetapi timeframe yang berbeda," beber Nicke.

"Maksudnya warga di sini adalah yang buffer zone karena Terminal Plumpang tidak bisa kita tutup. Ini bisa berpengaruh terhadap ketahanan suplai nasional," ujar dia.

Ia menjelaskan bahwa di Depo Plumpang tidak hanya terdapat tangki penyimpanan BBM, namun juga ada fasilitas-fasilitas lainnya seperti LPG, Pelumas, dan lain-lain. Selain itu, Depo Plumpang juga menyuplai BBM ke 790 SPBU di 19 kabupaten/kota.

Baca juga: Sudah 6 Kilang dan Depo Pertamina Terbakar dalam 3 Tahun

"Tidak mudah, tidak bisa serta merta kemudian kami pindahkan, dan ini (Depo Plumpang) menyimpan sekitar 15 persen dari stok nasional sehingga kalau kita lihat dengan peran strategis dari TBBM Plumpang dan ini bagian dari satu value chain," ungkap Nicke.

"Jadi, kalau ini kemudian tiba-tiba kami off-kan maka value chain-nya akan terputus sehingga akan mengganggu distribusi," ucap Nicke lagi.

Sementara soal rencana relokasi ke lahan PT Pelindo di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, ia mengatakan lahan tersebut nantinya bakal digunakan untuk mendukung program transisi energi Pertamina.

"Mengenai penjelasan adanya terminal di Kalibaru. Jadi, sekitar 3 tahun lalu, kami sudah mulai melakukan perencanaan untuk ini bahwa Pertamina harus melakukan transisi energi bahwa ke depan BBM itu mungkin akan berkurang demand-nya," ujar Nicke.

Baca juga: Bos Pertamina Ungkap Titik Awal Kebakaran Depo Plumpang: Bukan dari Tangki

Oleh karena itu, Pertamina memerlukan fasilitas untuk membangun produk-produk baru seperti petrochemical, green/sustainable aviation fuel, hydrogen, biofuel, dan lain-lain.

"Dengan adanya kebutuhan tambahan produk-produk baru ini tidak mungkin kami bangun di Plumpang. Oleh karena itu, sejak tiga tahun lalu, kami sudah lakukan kerja sama dengan Pelindo untuk membangun di kawasan industri yang dari reklamasi ini ada 32 hektare lahan yang dialokasikan di mana ini kami sebut sebagai green multi purpose terminal dan konsepnya green karena ini kami sesuaikan dengan transisi energi," katanya.

Adapun, kata dia, lahan di Kalibaru tersebut baru siap untuk dibangun pada akhir 2024.

"Kalau yang di Kalibaru yang memang akan kami bangun, dan nanti lahan dari Pelindo itu baru siap dibangun di akhir 2024. Jadi, setelah itu baru kami siap membangun. Itu pun perlu waktu antara 2-3 tahun, sehingga terminal baru ini mungkin baru jadi nanti sekitar 4 atau 5 tahun kemudian," tuturnya.

Baca juga: Rentetan Insiden Serius Kereta Cepat Gara-gara Kelalaian Kontraktor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
aparat nya juga kagak jelas..kelurahan narik pbb , gub nya kasih imb.. pem pusat ngasih ktp+ kk..wajarlah warga menganggap mrk resmi & legal..., membalas komentar layarqu channel : zona aman min. 50 mtr. di lokasi berbahaya : depo pertamina, kolong tol/ jembatan (gempa), jalur kereta api, pipa bbm, listrik tegangan tinggi, pabrik pupuk/kimia, dll mestinya di tertibkan agar negeri ini maju. rumah otomatis dilarang masuk listrik oleh pln. sebelum ada korban mati lagi.


Terkini Lainnya
KKP Usulkan Revisi Aturan Izin Pulau Kecil Usai Kasus Tambang Nikel di Raja Ampat
KKP Usulkan Revisi Aturan Izin Pulau Kecil Usai Kasus Tambang Nikel di Raja Ampat
Ekbis
Grab Berencana Rilis Obligasi Konversi Rp 20,3 Triliun, untuk Akuisisi GoTo?
Grab Berencana Rilis Obligasi Konversi Rp 20,3 Triliun, untuk Akuisisi GoTo?
Ekbis
BSU 2025 Cair Juni, Ini 5 Bank Penyalur Resmi dan Cara Cek Penerimanya
BSU 2025 Cair Juni, Ini 5 Bank Penyalur Resmi dan Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Askrindo Bakal Genjot Kinerja Keuangan pada 2025, Simak Strateginya
Askrindo Bakal Genjot Kinerja Keuangan pada 2025, Simak Strateginya
Ekbis
Menteri PU Tawarkan 9 Proyek Infrastruktur ke Investor, Nilainya Rp 90 Triliun
Menteri PU Tawarkan 9 Proyek Infrastruktur ke Investor, Nilainya Rp 90 Triliun
Ekbis
Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Global Sentuh Kondisi Terburuk Sejak 1960-an
Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Global Sentuh Kondisi Terburuk Sejak 1960-an
Ekbis
Emiten EBT Hero Global Investment (HGII) Bidik Laba Bersih Rp 40 Miliar Sepanjang 2025
Emiten EBT Hero Global Investment (HGII) Bidik Laba Bersih Rp 40 Miliar Sepanjang 2025
Ekbis
Penjualan Mobil Turun 15 Persen pada Mei 2025, Pasar Masih Tertekan
Penjualan Mobil Turun 15 Persen pada Mei 2025, Pasar Masih Tertekan
Ekbis
Daftar 14 Emiten yang Cum Date Hari Ini: Ada PGAS hingga ISAT
Daftar 14 Emiten yang Cum Date Hari Ini: Ada PGAS hingga ISAT
Ekbis
PHK, Lesunya Industri Perhotelan, dan Ketergantungan Serapan Birokrasi
PHK, Lesunya Industri Perhotelan, dan Ketergantungan Serapan Birokrasi
Ekbis
Produksi Jagung Diperkirakan Surplus, Bapanas Buka Peluang Ekspor
Produksi Jagung Diperkirakan Surplus, Bapanas Buka Peluang Ekspor
Ekbis
Alasan Pakai Nama JKW dan Iriana, Pemilik Kapal: Pertimbangan Internal
Alasan Pakai Nama JKW dan Iriana, Pemilik Kapal: Pertimbangan Internal
Energi
MIND ID Rombak Direksi dan Tambah Jabatan Baru, Ini Daftarnya
MIND ID Rombak Direksi dan Tambah Jabatan Baru, Ini Daftarnya
Ekbis
Tingkatkan Jumlah Pelanggan Gas Lewat Strategi Marketing 5.0, PGN Raih OMNI Brand of The Year 2025
Tingkatkan Jumlah Pelanggan Gas Lewat Strategi Marketing 5.0, PGN Raih OMNI Brand of The Year 2025
Energi
Mengenal Apa Itu Himbara? Ini Daftar Bank Anggota dan Jaringan ATM-nya
Mengenal Apa Itu Himbara? Ini Daftar Bank Anggota dan Jaringan ATM-nya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau