Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IFG Sebut Lembaga Penjamin Polis Bakal Kembalikan Kepercayaan Masyarakat ke Industri Asuransi

Kompas.com - 16/05/2023, 17:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Polis (LPP) akan menjadi salah satu jawaban untuk dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada industri asuransi.

Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko mengatakan, industri asuransi perlu membangun kepercayaan masyarakat.

Ia menceritakan, berbagai kasus asuransi yang terjadi di Indonesia berakhir dengan penutupan perusahaan asuransi.

Namun demikian, belum terdapat upaya maksimal untk dapat memberikan perlindungan kepada pemegang polis.

"Perspektif perlindungan pemegang polis sangat lemah. Kemarin ada case besar, ada solusi untuk penyelamatan polis, tapi itu karena sudah menjadi case," ujar dia dalam Konferensi Pers IFG National Conference 2023, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: IFG Sebut Penambahan Permodalan Perusahaan Asuransi Bakal Buat Skala Bisnis Tumbuh

Ia menambahkan, saat ini adalah saatnya untuk membangun sistem yang dapat melindungi pemegang polis bernama LPP.

Hexana menceritakan, hal ini sama halnya dengan yang terjadi pada pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di waktu lalu. Waktu itu terdapat permasalahan dahulu kemudian baru terbentuk LPS untuk melindungi penabung.

Hexana menjelaskan, nantinya LPP akan dimulai dengan menjamin polis mulai dari sisi proteksinya.

Baca juga: Prabowo di KTT PBB: Jika Israel Akui Palestina, RI Akui Israel

"Kalau saya pernah buat perbandingan, di Indonesia, Kores Selatan, dan Australia itu memang yang dijamin yang proteksi dulu, tidak pada investasinya," urai dia.

Dengan begitu, hal ini dapat membantu meluruskan paradigma yang ada di masyarakat, asuransi adalah penyedia proteksi.

"Kalaupun ada PAYDI (unit link) itu selalu dikaitkan dengan aspek proteksinya jadi tidak stand alone investasi saja," tandas dia.

Baca juga: IFG Sebut Penambahan Permodalan Perusahaan Asuransi Bakal Buat Skala Bisnis Tumbuh


Sebagai informasi, lembaga penjamin polis telah diamanatkan UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian dalam pasal 53.

Seharusnya lembaga ini sudah terbentuk paling lambat pada Oktober 2017.

Baca juga: Penggugat Keberatan KPU Ganti Info Pendidikan Terakhir Gibran Rakabuming

Program penjaminan polis memberikan jaminan pengembalian sebagian atau seluruh hak pemegang polis, tertanggung, atau peserta perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi syariah yang dicabut izin usahanya dan dilikuidasi.

Selama penjaminan polis belum terbentuk, ketentuan penjaminan bagi pemegang polis masih berbentuk dana jaminan yang berasal dari kekayaan perusahaan asuransi.

Pembentukan lembaga ini sudah dipertegas dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) atau Omnibus Law Keuangan yang menyebutkan program ini akan dijalankan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Prabowo di KTT PBB: Jika Israel Akui Palestina, RI Akui Israel
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Penggugat Keberatan KPU Ganti Info Pendidikan Terakhir Gibran Rakabuming
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Skor Arema FC Vs Persib 1-2: Cara Terbaik Thom Haye Respons Kritik
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mahfud MD Cerita Ditelepon Jenderal Senior, Ditawari Kursi Menko Polkam
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Momen Miss Malaysia dan Indonesia Tuai Pujian di Panggung Miss International Queen 2025
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pendapatan Live TikTok Rp 100.000, Fahmi Bo: Buat Makan sama Isi Token Listrik
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Ousmane Dembele Raih Ballon d'Or 2025, Lamine Yamal Dapat Kopa Trophy
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cerita Purnomo Berinvestasi Emas di Pegadaian, Terinspirasi dari Kisah Gen-Z
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Istana Bongkar Data Keracunan MBG: Korban Lebih dari 5.000 Orang, Paling Banyak di Jabar
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Global

Pensiun dari Kursi Presiden, Jokowi Diangkat Jadi Penasihat Global Bloomberg New Economy
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Lebih Hemat Mana, Menyalakan atau Mematikan AC Saat Tidak Digunakan?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Isu Pungli PPPK Paruh Waktu Menyeruak, Sekda Bangkalan Beri Penjelasan
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau