Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kiat Menciptakan Ekosistem Kerja yang Kuat

Kompas.com - 02/06/2023, 13:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Ekosistem kerja yang mapan mampu mendukung produktivitas, kreativitas, dan stabilitas perusahaan. Dalam hal ini, kebijakan perusahaan memiliki peran penting untuk mendukung ekosistem kerja yang sehat.

Selain itu, perusahaan juga perlu membuat kebijakan untuk menciptakan ekosistem kerja yang sadar lingkungan. Idealnya, setiap perusahaan perlu mengidentifikasi masalah yang ada di lingkungan kerja internal dan eksternal serta menemukan solusinya.

Hal ini pun dilakukan oleh Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo. Bersama Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, ia membagikan kisahnya dalam siniar Beginu Bertajuk “Darmawan Prasodjo, Ekosistem Kerja Yang Sadar”, dengan tautan akses dik.si/Darmawan2.

Ekosistem kerja adalah keterpaduan setiap unit sistem kerja yang melibatkan interaksi antara manusia dan perusahaan, sehingga energi mengalir ke struktur tertentu, dan terjadi peredaran energi antara manusia dan perusahaan.

Dengan ekosistem kerja yang mendukung produktivitas, kreativitas, dan stabilitas psikologi, karyawan juga dapat diberdayakan melalui berbagai aktivitas. Selain itu, diperlukan kebijakan perusahaan yang fleksibel dan ketersediaan tunjangan kesehatan agar kinerja karyawan semakin maksimal.

Baca juga: Kenapa Startup Banyak yang Melakukan PHK?

Dilansir dari Entrepreneur berikut adalah beberapa kiat membangun ekosistem kerja yang sehat.

Temukan Pusat Ekosistem

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari atau menemukan pusat ekosistem perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan orang-orang yang bersinggungan langsung dengan fokus perusahaan.

Tunjukkan Partisipasi

Pada tahun 2018, penduduk Amerika dilaporkan lebih banyak mengalami stres dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa disebabkan oleh pekerjaan yang terlalu sibuk dan tak banyak meluangkan waktu untuk menolong orang lain.

Edukasi Karyawan

Perusahaan juga perlu memberikan informasi dan edukasi tentang budaya kerja dan peluang karier kepada karyawan. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki setiap karyawan dalam mencapai tingkat profesional yang diinginkan.

Perusahaan yang Sehat

Indonesia mengedepankan delapan dimensi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dimensi tersebut dilakukan melalui pelatihan, komunikasi, dan lingkungan kerja yang mendukung kinerja dan pengembangan diri karyawan.

Baca juga: Perusahaan Sehat Kunci Pekerja Akurat

Kiat-kiat tersebut pun dilakukan oleh Darmawan Prasodjo dalam membangun ekosistem kerja yang sadar.

Hal ini juga menjadi filosofi hidupnya dalam mengurai persoalan dalam membuat kebijakan. Lantas, kebijakan apa saja yang ia buat dalam membangun ekosistem kerja?

Temukan jawabannya melalui perbincangan lengkap Tomi Wibisono dan Wisnu Nugroho dalam siniar Beginu episode “Darmawan Prasodjo, Ekosistem Kerja Yang Sadar” dengan tautan akses dik.si/BeginuDarmawan2 di Spotify.

Di sana, ada banyak kisah dari para tokoh inspiratif yang mampu memberikan perspektif baru untuk hidupmu.

Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniar Beginu dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Trump Sebut Indonesia Mitra Penting dan Puji Prabowo, AS Turunkan Tarif Impor RI Jadi 19 Persen
Trump Sebut Indonesia Mitra Penting dan Puji Prabowo, AS Turunkan Tarif Impor RI Jadi 19 Persen
Ekbis
Kredit Menganggur Bengkak Rp 2.354 Triliun, Bank dan Debitur Sama-Sama 'Wait and See'
Kredit Menganggur Bengkak Rp 2.354 Triliun, Bank dan Debitur Sama-Sama "Wait and See"
Keuangan
Mulai 1 Agustus, Penerbangan Batik Air dan Citilink Pindah dari Halim ke Soekarno-Hatta
Mulai 1 Agustus, Penerbangan Batik Air dan Citilink Pindah dari Halim ke Soekarno-Hatta
Ekbis
Trump Resmi Turunkan Tarif Impor RI 19 Persen, tapi Ada Imbalannya
Trump Resmi Turunkan Tarif Impor RI 19 Persen, tapi Ada Imbalannya
Ekbis
Trump Kenakan Tarif 19 Persen untuk Indonesia, Termasuk Perjanjian Beli Energi hingga Pesawat?
Trump Kenakan Tarif 19 Persen untuk Indonesia, Termasuk Perjanjian Beli Energi hingga Pesawat?
Ekbis
Wall Street Ditutup Bervariasi, Nasdaq Cetak Rekor Penutupan
Wall Street Ditutup Bervariasi, Nasdaq Cetak Rekor Penutupan
Cuan
Trump Buka-bukaan soal Kesepakatan Tarif 19 Persen untuk Indonesia, Ini Rinciannya
Trump Buka-bukaan soal Kesepakatan Tarif 19 Persen untuk Indonesia, Ini Rinciannya
Ekbis
Siapa Pemilik Hotel Horison?
Siapa Pemilik Hotel Horison?
Ekbis
Aturan Pansel DK LPS Dinilai Tak Selaras UU, Pengamat: Berpotensi Timbulkan Masalah Hukum
Aturan Pansel DK LPS Dinilai Tak Selaras UU, Pengamat: Berpotensi Timbulkan Masalah Hukum
Keuangan
Kurs Rupiah di Level 16.200-an, Ekonom: Belum Didukung Kondisi Fundamental yang Kokoh
Kurs Rupiah di Level 16.200-an, Ekonom: Belum Didukung Kondisi Fundamental yang Kokoh
Keuangan
Indonesia Jadi Negara Ke-4 yang Berhasil Sepakati Tarif Impor dengan AS
Indonesia Jadi Negara Ke-4 yang Berhasil Sepakati Tarif Impor dengan AS
Ekbis
Rasio Pajak 11 Persen Realistis?
Rasio Pajak 11 Persen Realistis?
Ekbis
Resmi: Trump Kenakan Tarif Impor 19 Persen untuk Indonesia, Barang AS Bebas Bea Masuk ke RI
Resmi: Trump Kenakan Tarif Impor 19 Persen untuk Indonesia, Barang AS Bebas Bea Masuk ke RI
Ekbis
Ada Peran Prabowo di Balik Kesepakatan Tarif Impor 19 Persen dari AS untuk Indonesia ...
Ada Peran Prabowo di Balik Kesepakatan Tarif Impor 19 Persen dari AS untuk Indonesia ...
Ekbis
Dua Mantan Direktur Diperiksa Kejagung, Manajemen GOTO Buka Suara
Dua Mantan Direktur Diperiksa Kejagung, Manajemen GOTO Buka Suara
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau