Bertemu Menteri dari Malaysia, Mendag Bahas Rencana Perjanjian Perdagangan Perbatasan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz untuk membicarakan rencana penandatanganan perjanjian perdagangan perbatasan (Border Trade Agreement/BTA) antara kedua negara.

Dia berharap penandatanganan perjanjian perdagangan perbatasan dapat memfasilitasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Selain itu, Mendag Zulhas juga mendiskusikan mengenai investasi di sektor rumah sakit Indonesia. Dia mengundang para pelaku industri kesehatan Malaysia berinvestasi di sektor rumah sakit, terutama di daerah-daerah luar Jawa.

Baca juga: Ekspor Pasir Laut Tuai Polemik, Mendag Tunjuk Hidung KKP

“Sektor rumah sakit di luar Pulau Jawa belum semaju di Pulau Jawa. Ini akan menjadi peluang yang besar untuk berinvestasi di sektor rumah sakit di luar Pulau Jawa,” ujar Mendag Zulhas dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/6/2023).

Tidak hanya itu, kedua menteri ini juga membahas kebijakan deforestasi Uni Eropa yang mendiskriminasi negara berkembang. Keduanya sepakat untuk bekerja sama secara intens karena Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Kronologi Tindakan Asusila Penyebab Ketua KPU Hasyim Asy’ari Diberhentikan

Artikel Kompas.id

Baca juga: Ekspor RI ke Uni Eropa Terhalang Aturan Anti Deforestasi, Mendag: Cari Pasar Baru

Pada pertemuan ini, Mendag Zulhas juga menyampaikan dukungannya kepada Malaysia yang menjadi tuan rumah Pertemuan Dewan Menteri Internasional Tripartite Rubber Council (ITRC) dan meminta dukungan dalam pencalonan CEO IRCo.

“Saya meminta dukungan Malaysia dalam pencalonan Indonesia sebagai CEO IRCo periode September 2023–Agustus 2025. Saya juga siap berkolaborasi dengan Malaysia dalam merumuskan program strategis ITRC/IRCo,” kata dia.

Baca juga: Soal Izin Ekspor Pasir Laut, Mendag Zulhas: Saya Paling Menentang sejak Dulu