Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penipuan Si Kembar Terungkap, Masyarakat Diminta Tak Tergiur Harga Miring

Kompas.com - 08/06/2023, 14:49 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penipuan penjualan produk iPhone yang diduga dilakukan Si Kembar Rihana Rihani selaku reseller dengan sistem preorder ramai diperbincangkan publik. Penipuan ini menyebabkan korban merugi hingga Rp 35 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, masyarakat bisa mengambil pelajaran dari kasus penipuan penjualan produk iPhone tersebut.

Ia mengatakan, masyarakat sebaiknya membeli barang elektronik di toko resmi agar terhindar dari penipuan.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Jadi Korban Penipuan Layanan Jasa Keuangan?

"Ini pelajaran saya kira buat masyarakat untuk lebih berhati-hati lagi kalau membeli barang terutama yang sifatnya preorder (PO) harus dari toko yang resmi, memiliki rekam jejak yang baik," kata Bhima saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Bhima menilai, penipuan kerap terjadi karena masyarakat tergiur dengan harga miring yang ditawarkan penjual.

Ia mengatakan, masyarakat harus lebih berhati-hati membeli barang dengan harga yang tidak rasional.

"Yang penting jangan tergiur oleh harga yang murah atau yang tidak rasional, karena itu ada indikasi adanya penipuan. Kemudian jangan melakukan preorder kepada pribadi atau personal, lebih baik kalau bisa beli barang kepada badan hukum ada PT-nya sehingga pertanggung jawabannya juga lebih gampang daripada yang sifatnya pribadi," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Skema Ponzi yang Dipakai jadi Modus Penipuan Si Kembar Penipu Preorder Iphone


Lebih lanjut, Bhima menyarankan, masyarakat selektif memilih iklan produk di media sosial agar tidak mudah tertipu.

Ia juga menyarankan, sebaiknya masyarakat tidak takut ketinggalan tren atau fenomena fear of missing out (FOMO) dengan barang elektronik.

"Jangan FOMO, jangan ikut-ikutan beli iPhone keluaran terbaru, akhirnya gelap mata literasi digital dan keuangan di Indonesia relatif masih rendah, ini perlu masyarakat aktif melaporkan ada indikasi pada penipuan agar tidak menimbulkan banyak korban," ucap dia.

Baca juga: Ini Alasan Masyarakat Mudah Terjebak Modus Penipuan di Sektor Jasa Keuangan

Sebelumnya, Polres Tangerang Selatan mengungkapkan modus yang dilakukan Si Kembar Rihana Rihani, perempuan terduga pelaku penipuan penjualan produk iPhone.

Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, Ipda Galih Dwi Nuryanto mengatakan, Rihana dan Rihani menjual iPhone kepada reseller dengan menggunakan sistem preorder.

Mereka menjanjikan iPhone dengan harga lebih murah dari pasaran sehingga membuat korbannya tergiur.

"Setelah menerima sejumlah uang pembayaran dari korban, terlapor berjanji akan menyerahkan iPhone yang dibeli korban dalam jangka waktu yang disepakati," kata Galih saat dikonfirmasi, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: OJK Ungkap 2 Modus Penipuan yang Marak di Media Sosial

Setelah itu, RA dan RI ternyata ingkar dengan janjinya sendiri untuk mengirimkan produk yang sudah dibeli reseller.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Di Depan Prabowo, Presiden Peru Pamerkan Pertumbuhan Ekonomi Stabil 4,4 Persen Selama 20 Tahun
Di Depan Prabowo, Presiden Peru Pamerkan Pertumbuhan Ekonomi Stabil 4,4 Persen Selama 20 Tahun
Ekbis
Festival Astra 2025 Rayakan Kolaborasi Lintas Komunitas lewat Musik, Apresiasi, dan Ruang Inspirasi
Festival Astra 2025 Rayakan Kolaborasi Lintas Komunitas lewat Musik, Apresiasi, dan Ruang Inspirasi
Ekbis
Didukung Danantara, Pertamina 'Gaspol' Strategi Ganda Menuju Swasembada Energi
Didukung Danantara, Pertamina "Gaspol" Strategi Ganda Menuju Swasembada Energi
Energi
Boikot Produk Amerika Menggema di India, McDonald’s dan Apple Jadi Target
Boikot Produk Amerika Menggema di India, McDonald’s dan Apple Jadi Target
Ekbis
Penjualan Eceran Tumbuh Melambat Pada Juni 2025 Jadi 1,3 Persen
Penjualan Eceran Tumbuh Melambat Pada Juni 2025 Jadi 1,3 Persen
Ekbis
Harga Bitcoin Tembus Rp 1,99 Miliar, Pasar Kripto Bersiap Hadapi Pekan Penting
Harga Bitcoin Tembus Rp 1,99 Miliar, Pasar Kripto Bersiap Hadapi Pekan Penting
Ekbis
KPPU Bakal Sidang Perdana Kasus Dugaan Kartel Bunga Pinjol, Ini Kata AFPI
KPPU Bakal Sidang Perdana Kasus Dugaan Kartel Bunga Pinjol, Ini Kata AFPI
Keuangan
BEI Buka Peluang Atur Trading Saham Pakai AI
BEI Buka Peluang Atur Trading Saham Pakai AI
Ekbis
Cara Beli Token Listrik di BRImo, Cepat dan Tanpa Ribet
Cara Beli Token Listrik di BRImo, Cepat dan Tanpa Ribet
Belanja
Sebentar Lagi Blueberry sampai Matcha Asal Peru Bakal Ramaikan Pasar Indonesia
Sebentar Lagi Blueberry sampai Matcha Asal Peru Bakal Ramaikan Pasar Indonesia
Ekbis
Bea Cukai Terapkan E-Audit, Pemeriksaan Kepabeanan Kini Lebih Akurat
Bea Cukai Terapkan E-Audit, Pemeriksaan Kepabeanan Kini Lebih Akurat
Rilis
Investor Ritel Terus Bertambah, BEI Dorong Edukasi
Investor Ritel Terus Bertambah, BEI Dorong Edukasi
Cuan
Tim Gabungan Bea Cukai Berhasil Gagalkan Penyelundupan 10 Kg Sabu dari Malaysia
Tim Gabungan Bea Cukai Berhasil Gagalkan Penyelundupan 10 Kg Sabu dari Malaysia
Rilis
Banggar DPR dan Pemerintah Sepakati Postur RAPBN 2026, Target Pendapatan dan Belanja Meningkat
Banggar DPR dan Pemerintah Sepakati Postur RAPBN 2026, Target Pendapatan dan Belanja Meningkat
Ekbis
Jangan Salah Kaprah, Ini Perbedaan Pinjol dan Pindar
Jangan Salah Kaprah, Ini Perbedaan Pinjol dan Pindar
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau