Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 'War' Tiket Uji Coba Kereta Cepat, Sudah Pakai 4 Gadget Tetap Gagal

Kompas.com - 24/09/2023, 18:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung tahap 2 sudah dibuka pada, Minggu (24/9/2023). Masyarakat yang berminat menjajal kereta modern itu pun berebut untuk mendapatkan tiket.

Kuota tiket yang terbatas pun membuat banyak orang yang tidak berhasil 'war' tiket uji coba Kereta Cepat Whoosh. Seperti yang dialami Anggun, warga Jakarta yang berminat ke Bandung menggunakan kereta cepat.

Ia mengaku, sudah mencoba mendapatkan tiket melalui situs ayonaik.kcic.co.id sejak pukul 9.00 WIB. Anggun juga mengandalkan 4 gadget yang dimilikinya untuk meningkatkan peluang menang 'war', sayangnya ia gagal mendapatkan tiket.

Baca juga: Simak Cara Daftar Uji Coba Kereta Cepat Tahap 2

"Dari jam 9 pagi udah war, udah coba pakai laptop sama 3 HP. Tapi enggak ada yang bisa," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (24/9/2023).

Dia bilang, sejak awal masuk ke situs, dirinya tidak bisa memilih tanggal, lantaran tanggal yang tertera semuanya berwarna abu-abu dan tidak bisa di 'klik'. Nampaknya, situs eror.

Hingga pukul 16.00 WIB kembali mencoba, Anggun sudah bisa masuk dan memilih tanggal. Namun, ternyata dia tidak bisa ke tahap selanjutnya karena tiket uji coba Kereta Cepat Whoosh sudah habis.

"Pas udah bisa dibuka, malah habis dong," keluhnya.

Gagal dapat tiket KA Cepat Whoosh juga dialami Nadia. Warga Bekasi ini tertarik menjajal kereta cepat dan mencoba untuk 'war' tiket, sayangnya situs yang susah diakses membuat Nadia tak berhasil dapat tiket.

Ia mengaku, sudah mencoba masuk ke situs sejak pukul 12.50 WIB, tapi selalu gagal masuk ke situs tersebut.

"Web-nya enggak bisa masuk terus, muncul cannot open the page," kata Nadia.

Baca juga: Disebut Jebakan China, Berapa Bunga Utang Kereta Cepat?

Terus mencoba masuk ke situs dan berhasil memilih tanggal, namun situs kembali eror ketika dirinya masuk ke tahap memasukkan captcha yang bertujuan situs di akses oleh manusia sungguhan, bukan robot.

"Failed terus jadi enggak bisa masuk ke page-nya. Terus sempat juga tanggal enggak bisa dipilih, mungkin udah habis kali yah tiketnya," kisahnya.

Ratih, warga Bandung yang berniat merasakan naik kereta cepat juga gagal mendapatkan tiket. Ia sudah mencoba 'war' sejak pukul 09.00 WIB, tapi yang muncul di situs malah tulisan bahwa jadwal kereta belum tersedia dan diminta untuk mencoba kembali.

"Pengen coba naik kereta cepat, tapi pas masuk web selalu muncul jadwal kereta cepat belum tersedia," kata dia.

Persoalan sulitnya masuk ke situs ayonaik.kcic.co.id juga banyak ditemui Kompas.com di media sosial Twitter atau X. Keluhannya hampir sama, mulai dari tidak bisa memilih tanggal, jadwal yang belum tersedia, hingga gagal saat tahap memasukkan captcha.

Sulitnya mengakses situs ayonaik.kcic.co.id sudah Kompas.com coba konfirmasi ke Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Eva Chairunisa. Namun hingga saat ini belum mendapatkan konfirmasi.

Hanya saja, keluhan-keluhan netizen terkait situs yang sulit diakses, direspons oleh akun Twitter resmi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan pernyataan bahwa aktivitas situs memang sedang tinggi sehingga menimbulkan kendala.

"Hai, Sob! Mohon maaf saat ini aktivitas website sedang tinggi," tulis akun @KeretaCepatID dikutip Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Stasiun Kereta Cepat Dikritik Jauh dari Pusat Kota, di Negara Lain Bagaimana?

 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Terkini Lainnya
DPR Usul Gerbong Merokok, Kemenhub dan KAI Tegas Menolak
DPR Usul Gerbong Merokok, Kemenhub dan KAI Tegas Menolak
Ekbis
Pengusaha Kawasan Industri Minta BKPM Lebih Gesit Urus Izin dan Insentif
Pengusaha Kawasan Industri Minta BKPM Lebih Gesit Urus Izin dan Insentif
Industri
Bank Mandiri Bakal Terbitkan Obligasi di Kuartal IV, Manajemen: Lihat Kondisi Pasar
Bank Mandiri Bakal Terbitkan Obligasi di Kuartal IV, Manajemen: Lihat Kondisi Pasar
Keuangan
BI Borong SBN Rp 186 Triliun hingga 19 Agustus 2025
BI Borong SBN Rp 186 Triliun hingga 19 Agustus 2025
Ekbis
Bank Jakarta Dorong Transaksi Nontunai di Pasar Tradisional
Bank Jakarta Dorong Transaksi Nontunai di Pasar Tradisional
Keuangan
Langkah Sinar Mas di 2025, dari Inovasi Bisnis, Aksi Sosial hingga Bela Negara
Langkah Sinar Mas di 2025, dari Inovasi Bisnis, Aksi Sosial hingga Bela Negara
Ekbis
Bom Waktu Utang Kereta Cepat 'Whoosh', Jumlahnya Tembus Rp 116 Triliun, Bikin KAI Keteteran
Bom Waktu Utang Kereta Cepat "Whoosh", Jumlahnya Tembus Rp 116 Triliun, Bikin KAI Keteteran
Ekbis
Dana Kelolaan Reksa Dana Pasar Uang Syariah BRI-MI Tembus Rp 1 Triliun
Dana Kelolaan Reksa Dana Pasar Uang Syariah BRI-MI Tembus Rp 1 Triliun
Syariah
Soal Penghapusan Tantiem Komisaris BUMN, Bos BRI: Tugasnya Pemegang Saham
Soal Penghapusan Tantiem Komisaris BUMN, Bos BRI: Tugasnya Pemegang Saham
Ekbis
Bos Bulog Ungkap Kondisi Stok Beras 2025: 33,9 Juta Ton Tersebar di Indonesia
Bos Bulog Ungkap Kondisi Stok Beras 2025: 33,9 Juta Ton Tersebar di Indonesia
Ekbis
Strategi PHE Dongkrak Lifting Migas di Tengah Transisi Energi
Strategi PHE Dongkrak Lifting Migas di Tengah Transisi Energi
Energi
Menpan RB Ungkap Tekanan Netizen soal CPNS, Ekonomi Jadi Kunci
Menpan RB Ungkap Tekanan Netizen soal CPNS, Ekonomi Jadi Kunci
Ekbis
Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer, Wamenaker yang Terjaring OTT KPK
Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer, Wamenaker yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Bocoran Hasil Spin Off BTN Syariah: Diberi Nama Bank Syariah Nasional
Bocoran Hasil Spin Off BTN Syariah: Diberi Nama Bank Syariah Nasional
Syariah
Cerita Menaker Soal Patung 'Rompi Oranye' di Kantor Kemenaker untuk Cegah Perilaku Korupsi
Cerita Menaker Soal Patung "Rompi Oranye" di Kantor Kemenaker untuk Cegah Perilaku Korupsi
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau