Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 27/09/2023, 08:32 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak melemah pada Rabu (27/9/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (26/9/2023) berakhir di zona merah pada level 6.923,8 atau turun 1,07 persen (74,5 poin).

Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan. Ada dua hal yang menjadi perhatian investor hari ini yakni krisis properti yang terjadi di China, serta potensi kenaikan suku bunga AS disertai dengan situasi dan kondisi stagflasi.

"Semakin mengkhawatirkan setelah Evergrande Group menyatakan gagal membayar obligasi dalam negerinya dan juga rencana restrukturisasi obligasi luar negerinya yang kemungkinan besar akan dibatalkan. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.886 – 6.966," kata Maximilianus dalam analisisnya.

Baca juga: Diselimuti Kekhawatiran, Bursa Saham AS Berakhir Merah

Di sisi lain, peluncuran bursa karbon diharapkan mampu berkontribusi untuk melawan krisis iklim karena ancaman krisi iklim telah dirasakan saat ini sehingga tidak boleh dianggap kecil. Krisis iklim harus diantisipasi dengan langkah-langkah konkret.

"Dengan kehadiran bursa karbon tersebut tentunya ini akan memberikan dan menciptakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas dengan cara menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon, agar perusahaan dan sektor industri didorong untuk berinvestasi dalam teknologi dan proses yang lebih efisien dan ramah lingkungan," tambah dia.

Senada, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG sedang menghadapi support fraktal 6.900, di mana penembusan di bawahnya akan membuka jalan menuju 6.861 sebagai target koreksi terdekat dari wave b. Level support IHSG berada di 6.900, 6.861 dan 6.804, sementara level resistennya di 7.000, 7.058 dan 7.118.

Baca juga: United Tractors Selesaikan Pengambilan 19,9 Persen Kepemilikan Saham di Nickel Industries Limited

"IHSG berpotensi bergerak menuju level 6.861 sebagai target koreksi terdekat hari ini. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish," kata Ivan.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:

1. BinaArtha Sekuritas

  • ADRO rekomendasi buybon weakness, support 2.580, resistance 2.900 - 3.130, target 2.900
  • ANTM rekomendasi speculative buy, support 1.770, resistance 1.940 - 2.150, target 1.940.
  • ARTO rekomendasi speculative buy, support 1.960, resistance 2.280 - 2.800, target 2.280.

2. WH Project

  • INKP rekomendasi buy, support 11.200, resistance 12.525.
  • PANR rekomendaso buy, support 710, resistance 875.
  • JPFA rekomendasi sell on strength, support 1.275, resistance 1.365 - 1.400.

3. Pilarmas Investindo

  • CPIN last price 5.375, support 5.300, resistance 5.500, target 5.450
  • TBLA last price 875, support 850, resistance 900, target 895
  • EMTK last price 575, support 565, resistance 610, target 595

Baca juga: Jangan Sampai Terjebak, Siapkan Hal-hal Ini jika Mau Beli Saham IPO

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kinerja Anak Usaha KRAS Terdongkrak Penjualan Lahan Industri
Kinerja Anak Usaha KRAS Terdongkrak Penjualan Lahan Industri
Industri
Saham Nvidia Cetak Rekor, Kekayaan Jensen Huang Naik Rp 82 Triliun
Saham Nvidia Cetak Rekor, Kekayaan Jensen Huang Naik Rp 82 Triliun
Ekbis
Bukan Pajak Baru, Apindo Dukung Aturan E-commerce Jadi Pemungut PPh Final UMKM
Bukan Pajak Baru, Apindo Dukung Aturan E-commerce Jadi Pemungut PPh Final UMKM
Ekbis
BI: Keuangan Syariah Lebih Tahan Krisis karena Punya Underlying Asset
BI: Keuangan Syariah Lebih Tahan Krisis karena Punya Underlying Asset
Syariah
Pertamina Hulu Rokan Jadi Tulang Punggung Migas Nasional 2024
Pertamina Hulu Rokan Jadi Tulang Punggung Migas Nasional 2024
Energi
Tak Hanya Pelaut, Klinik BKKP Kemenhub Kini Layani Masyarakat Umum
Tak Hanya Pelaut, Klinik BKKP Kemenhub Kini Layani Masyarakat Umum
Ekbis
Cara Cek Validasi BSU 2025 di bsu.kemnaker.go.id, Cukup Pakai NIK
Cara Cek Validasi BSU 2025 di bsu.kemnaker.go.id, Cukup Pakai NIK
Ekbis
Dukung Peningkatan Kualitas hingga Akses Pasar Digital, Peruri Antar Dua UMKM Raih Penghargaan
Dukung Peningkatan Kualitas hingga Akses Pasar Digital, Peruri Antar Dua UMKM Raih Penghargaan
Ekbis
Bos BSI: Ekonomi Syariah Harus Jadi Arus Utama Pembangunan Ekonomi
Bos BSI: Ekonomi Syariah Harus Jadi Arus Utama Pembangunan Ekonomi
Ekbis
Taksi Terbang Belum Jadi Solusi Kemacetan Jakarta, Menhub Sebut Masih Mahal
Taksi Terbang Belum Jadi Solusi Kemacetan Jakarta, Menhub Sebut Masih Mahal
Ekbis
Titik Terang Pembentukan Satgas PHK Juli 2025, Bermula dari Usulan Buruh...
Titik Terang Pembentukan Satgas PHK Juli 2025, Bermula dari Usulan Buruh...
Ekbis
Pesawat Jemaah Haji 2 Kali Diancam Teror Bom, Menhub: Meski Hoaks Tetap Dilacak
Pesawat Jemaah Haji 2 Kali Diancam Teror Bom, Menhub: Meski Hoaks Tetap Dilacak
Ekbis
Pendapatan Fore Coffee (FORE) Rp 1,04 Triliun pada 2024, Bidik Peningkatan Tahun Ini
Pendapatan Fore Coffee (FORE) Rp 1,04 Triliun pada 2024, Bidik Peningkatan Tahun Ini
Ekbis
Investasi Hijau Mengalir ke Jateng, Potensi Rp 132 Triliun Menanti
Investasi Hijau Mengalir ke Jateng, Potensi Rp 132 Triliun Menanti
Energi
Danantara Indonesia Incar Investasi di Industri K-Pop dan Drama Korea
Danantara Indonesia Incar Investasi di Industri K-Pop dan Drama Korea
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau