Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh dalam Sidang MK, Jimly Nilai karena Faktor Emosional

Kompas.com - 14/11/2013, 17:48 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK) diubrak-abrik oleh pendukung pihak beperkara. Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie menilai, kerusuhan itu karena faktor emosional semata.

"Saya baru dengar sedikit. Saya pikir itu hanya orang marah saja. Itu mereka (pelaku kerusuhan) hanya emosional saja," ujar Jimly di Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Ia mengatakan, kerusuhan tersebut tidak perlu dianalisis secara ilmiah. Pasalnya, kata dia, hal itu hanya kerusuhan yang diakibatkan kekecewaan karena kekalahan beperkara. Ketika ditanya mengenai kaitan antara kerusuhan tersebut dan penangkapan mantan Ketua MK Akil Mochtar awal Oktober 2013 lalu, Jimly tidak berkomentar.

Baca juga: Fraksi-fraksi di DPR Bersuara soal Pemakzulan Gibran

"Itu namanya menganalisis dengan ilmiah. Tidak usah dipikir secara ilmiah," ujar mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.

Seperti diberitakan, sidang putusan pemilihan kepala daerah (pilkada) ulang Provinsi Maluku di MK berlangsung ricuh, Kamis (14/11/2013). Massa yang diduga berasal dari pasangan Herman Adrian Koedoeboen dan Daud Sangadji mengamuk dan mengubrak-abrik ruang sidang pleno MK.

Saat pembacaan sidang putusan, massa pendukung pasangan bernomor urut empat tersebut, yang berada di luar sidang pleno di lantai dua, berteriak-teriak. Saat itu, majelis hakim sudah menolak permohonan pemohon. Massa kemudian melemparkan kursi-kursi pengunjung dan merusak properti MK.

Sesaat kemudian, massa masuk ke ruang sidang pleno dan mengacaukan sidang. Karena situasi kacau, majelis hakim menunda sidang dan memilih meninggalkan ruangan sidang. Aparat kepolisian yang tidak menduga kejadian tersebut baru masuk ke ruang sidang ketika massa sudah mengubrak-abrik ruang sidang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Soal Surat Usul Pemakzulan Gibran, HNW: Belum Dapat Undangan Membahasnya
Soal Surat Usul Pemakzulan Gibran, HNW: Belum Dapat Undangan Membahasnya
Nasional
Amnesty Desak Dedi Mulyadi Cabut Jam Malam Siswa karena Dinilai Diskriminatif
Amnesty Desak Dedi Mulyadi Cabut Jam Malam Siswa karena Dinilai Diskriminatif
Nasional
125 Jemaah Haji Indonesia Wafat, HNW Soroti Kurangnya Pendamping Haji
125 Jemaah Haji Indonesia Wafat, HNW Soroti Kurangnya Pendamping Haji
Nasional
Kejagung Cekal 3 Eks Stafsus Nadiem Usai Mangkir Diperiksa Kasus Korupsi Pengadaan Laptop
Kejagung Cekal 3 Eks Stafsus Nadiem Usai Mangkir Diperiksa Kasus Korupsi Pengadaan Laptop
Nasional
Kuasa Hukum Hasto Sentil Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas di Sidang
Kuasa Hukum Hasto Sentil Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas di Sidang
Nasional
KPK: Uang Pemerasan Izin TKA Digunakan untuk Uang Makan Pegawai di Kemenaker
KPK: Uang Pemerasan Izin TKA Digunakan untuk Uang Makan Pegawai di Kemenaker
Nasional
Jaksa Agung Harap Polisi Segera Tangkap Pembacok Jaksa di Depok
Jaksa Agung Harap Polisi Segera Tangkap Pembacok Jaksa di Depok
Nasional
KPK Larang 8 Tersangka Pemerasan Izin TKA Kemenaker ke Luar Negeri
KPK Larang 8 Tersangka Pemerasan Izin TKA Kemenaker ke Luar Negeri
Nasional
Komdigi Sebut Perlu Regulasi Khusus untuk Atur AI Video yang Kian Canggih
Komdigi Sebut Perlu Regulasi Khusus untuk Atur AI Video yang Kian Canggih
Nasional
Kejagung Tengah Periksa 5 Perusahaan Singapura Terkait Korupsi Pertamina
Kejagung Tengah Periksa 5 Perusahaan Singapura Terkait Korupsi Pertamina
Nasional
Menakar Peluang PDIP Gabung Pemerintah Usai Prabowo Titip Pesan untuk Megawati
Menakar Peluang PDIP Gabung Pemerintah Usai Prabowo Titip Pesan untuk Megawati
Nasional
Beri Pistol Pindad ke Menhan Australia, Sjafrie Sjamsoeddin: Siapa Tahu Mau Beli
Beri Pistol Pindad ke Menhan Australia, Sjafrie Sjamsoeddin: Siapa Tahu Mau Beli
Nasional
KPK Ungkap Modus Pemerasan Izin TKA di Kemenaker: Tak Serahkan Uang, RPTKA Tak Diproses
KPK Ungkap Modus Pemerasan Izin TKA di Kemenaker: Tak Serahkan Uang, RPTKA Tak Diproses
Nasional
Menkomdigi Andalkan Danantara untuk Investasi Digital di Daerah 3T
Menkomdigi Andalkan Danantara untuk Investasi Digital di Daerah 3T
Nasional
Jaksa Agung ST Burhanuddin Bantah Isu Mundur
Jaksa Agung ST Burhanuddin Bantah Isu Mundur
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau