JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan bahwa black box atau kotak hitam terbuat dari bahan metal. Dengan demikian, black box tersebut tahan terhadap bantingan. Berdasarkan hal tersebut, Soelistyo berharap black box masih dalam keadaan utuh.
"Karena bahannya dibuat dari metal-metal terpilih tertentu diharapkan masih tahan," kata Soelistyo, usai jumpa pers, di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015).
Soelistyo mengatakan, kotak hitam tersebut terbuat dari bahan-bahan pilihan dan dibuat dengan penuh perhitungan. Selain tahan terhadap bantingan, kotak hitam juga bisa bertahan pada temperatur yang cukup ekstrem.
Baca juga: Hanung Bramantyo Pertanyakan Film Merah Putih: One For All Bisa Dapat Jadwal Tayang Agustus
Jika ada pihak-pihak yang khawatir terhadap kondisi black box, Soelistyo mengatakan hal tersebut merupakan hal yang wajar. "Khawatir itu boleh," kata Soelistyo.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko khawatir black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8510 sudah pecah dan menghilang dari bagian ekor pesawat yang ditemukan tim penyelam TNI Angkatan Laut. Sebab, setelah tim penyelam turun ke bagian ekor pesawat dan menyusurinya selama 62 menit, black box tidak juga ditemukan. (Baca: Panglima TNI Khawatir "Black Box" Sudah Pecah di Ekor Pesawat)
"Black box sampai saat ini tim kami belum bisa menemukan. Ada kekhawatiran pecah, sudah menghilang dan seterusnya," kata Panglima TNI Jendral (TNI) Moeldoko, yang memantau kerja tim penyelam di KRI Banda Aceh, Jumat (9/1/2015) pagi.
Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Karyawan Swasta: Urusan Libur Saja Pilih-pilih
Kekhawatiran Moeldoko ini juga berdasarkan kondisi ekor pesawat yang menancap ke dasar laut. Sebagian ekor pesawat juga sudah rusak. Bangku-bangku penumpang juga tidak lagi terlihat. "Saya tidak bisa memastikan (black box sudah tidak ada), tapi dari kondisi pecahan-pecahan ekor, saya khawatir," kata Moeldoko.
Untuk memastikan, ekor pesawat akan ditarik dengan menggunakan balon dan penderek ke permukaan air yang lebih tinggi. Diharapkan, proses pencarian black box akan lebih mudah di ketinggian sekitar 5-7 meter.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!