JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri resepsi pernikahan anak Ketua DPR Setya Novanto, beberapa waktu lalu.
Luhut mengaku, ada pihak yang sempat melarangnya untuk menghadiri pernikahan itu.
"Saya lawan karena dia banyak membantu membuat hubungan kami bagus antara parlemen dengan pemerintah," kata Luhut saat memberikan keterangan di kantornya, Jumat (11/12/2015).
Baca juga: NIK Tidak Terdaftar BSU Saat Cek di Pospay, Tapi Lolos di Situs Kemenaker dan BPJSTK
"Dan saya melihat, salah apa kalau saya datang? Saya datang ke gereja dan resepsinya," ucapnya.
Nama Luhut sebelumnya disebut dalam rekaman percakapan antara Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Dalam pembicaraan yang terjadi pada 8 Juni 2015 itu, diduga ada permintaan saham Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Baca juga: Bangun Flyover Tikungan 90 Derajat, 8 Insinyur di India Diberhentikan
Salinan rekaman percakapan itu sebelumnya telah diserahkan Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Sudirman menduga Novanto telah melakukan pelanggaran kode etik.
Namun, Luhut mengatakan bahwa urusan perkawanannya dengan Setya Novanto tidak ada urusannya dengan kasus itu.
"Saya ingin mendidik kalian, jangan kalian berkawan kalau kawan senang. Salah dia adalah urusan dia, tapi soal perkawanan itu perkawanan," kata Luhut.
Baca juga: Peterpan Comeback Tanpa Ariel, Ada Empat Vokalis Pengganti, Ello sampai Tiara Andini
Seusai mendatangi resepsi tersebut, Luhut mengaku, Presiden Jokowi pun sempat bertanya mengenai alasan kedatangannya.
"Saya katakan, kalau berkawan ya berkawan. Saya tahu konsekuensi (ada yang) menghujat saya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.