Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2016, 16:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menilai, wajar jika partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih berniat bersatu untuk mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Sebab, Ahok memiliki elektabilitas yang tinggi sebagai calon petahana.

"Apalagi Ahok sampai hari ini masih tetap ingin maju menggunakan jalur independen. Tentu ini membuat tidak nyaman partai-partai politik yang selama ini menarik mahar pada calon," kata Irma saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).

Baca juga: Hanung Bramantyo Pertanyakan Film Merah Putih: One For All Bisa Dapat Jadwal Tayang Agustus

"Pada Pilkada biasa saling memberikan dukungan satu sama lain, apa lagi bagi partai yang tidak bisa mengusung sendiri calonnya. Tapi bagi Nasdem, politik tanpa mahar sudah jadi komitmen," tambah Irma.

Irma meyakini, Ahok yang maju lewat jalur independen dengan dukungan tambahan dari Nasdem, Hanura dan kelompok relawannya, tetap bisa keluar sebagai pemenang. (baca: Ruhut: KMP Jangan Keroyokan, Kalah Lawan Ahok Bisa Malu Sendiri)

Menurut dia, faktor calon yang diusung akan lebih menentukan dibanding dengan koalisi besar-besaran partai politik.

Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Karyawan Swasta: Urusan Libur Saja Pilih-pilih

"Karena yang memilih kan rakyat bukan partai. Apalagi rakyat Jakarta sudah sangat cerdas dalam memilih pimpinannya," ucap dia.

Penyelenggaraan Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu agenda pembahasan dalam pertemuan pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP), di Kantor DPP PKS, Kamis (31/3/2016) malam. (baca: Hanura: Semakin "Dikeroyok", Ahok Semakin Didukung Rakyat)

Hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Sekjen DPP PPP hasil Muktamar Jakarta, Dimyati Natakusumah.

Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Antara Euforia Libur ASN dan Keluhan Pekerja Swasta

Menurut Prabowo, dalam penyelenggaraan Pilkada DKI mendatang, tak menutup kemungkinan KMP akan mengusung nama yang sama. (baca: KMP Buka Peluang Usung Satu Nama di Pilkada DKI)

Hal itu sebelumnya telah dilakukan KMP ketika mengusung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa saat Pilpres 2014 lalu.

"Yah, kemungkinan ada saja. Bisa saja," kata Prabowo.

Kompas TV Kata Kemenlu Soal Kicauan Dubes ke Ahok

 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Wamen P2MI soal Anak Pekerja Migran: Sebagian Hanya Makan Sekali Sehari
Wamen P2MI soal Anak Pekerja Migran: Sebagian Hanya Makan Sekali Sehari
Nasional
Didatangi Tom Lembong, KY Janji Tindak Lanjuti Laporan soal Hakim
Didatangi Tom Lembong, KY Janji Tindak Lanjuti Laporan soal Hakim
Nasional
Kasus Ronald Tannur, Eks Ketua PN Surabaya Divonis Pada 22 Agustus
Kasus Ronald Tannur, Eks Ketua PN Surabaya Divonis Pada 22 Agustus
Nasional
3 Panglima Pasukan Elite TNI Dilantik, Komisi I Ungkap Tantangan ke Depan
3 Panglima Pasukan Elite TNI Dilantik, Komisi I Ungkap Tantangan ke Depan
Nasional
Eks Ketua PN Surabaya Minta Dibebaskan dari Tuntutan Kasus Vonis Ronald Tannur
Eks Ketua PN Surabaya Minta Dibebaskan dari Tuntutan Kasus Vonis Ronald Tannur
Nasional
Gempa Magnitudo 6,1 di Turki, Kemenlu Pastikan Belum Ada WNI yang Jadi Korban
Gempa Magnitudo 6,1 di Turki, Kemenlu Pastikan Belum Ada WNI yang Jadi Korban
Nasional
Rekening Ketua MUI Diblokir PPATK, Berisi Uang Yayasan Rp 300 Juta
Rekening Ketua MUI Diblokir PPATK, Berisi Uang Yayasan Rp 300 Juta
Nasional
27.932 Pegawai BUMN Terima Bansos, Anggota DPR: Memang Berhak atau Kesalahan Data?
27.932 Pegawai BUMN Terima Bansos, Anggota DPR: Memang Berhak atau Kesalahan Data?
Nasional
Presiden Peru Ingin Blueberry dan Delima Cepat Masuk Pasar Indonesia
Presiden Peru Ingin Blueberry dan Delima Cepat Masuk Pasar Indonesia
Nasional
Pendiri Sriwijaya Air Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara dan Bayar Rp 1,05 Triliun pada Kasus Timah
Pendiri Sriwijaya Air Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara dan Bayar Rp 1,05 Triliun pada Kasus Timah
Nasional
Ada 6 Kodam Baru hingga 100 Batalion, Posisi Wakil Panglima TNI Dinilai Relevan
Ada 6 Kodam Baru hingga 100 Batalion, Posisi Wakil Panglima TNI Dinilai Relevan
Nasional
Pertamina Mantapkan Strategi Ganda untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional
Pertamina Mantapkan Strategi Ganda untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional
Nasional
Prabowo ke Presiden Peru: Kunjungan Ini Punya Arti Khusus 50 Tahun Hubungan Diplomatik
Prabowo ke Presiden Peru: Kunjungan Ini Punya Arti Khusus 50 Tahun Hubungan Diplomatik
Nasional
KPK Panggil Dirut PT IIM Jadi Saksi Kasus Investasi Fiktif PT Taspen
KPK Panggil Dirut PT IIM Jadi Saksi Kasus Investasi Fiktif PT Taspen
Nasional
Pengadilan Militer Diminta Serius dan Transparan Usut Kematian Prada Lucky
Pengadilan Militer Diminta Serius dan Transparan Usut Kematian Prada Lucky
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau