JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam menilai rencana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin untuk membuat sekolah parlemen tidaklah tepat.
Menurut Roy, sekolah parlemen seharusnya diberikan untuk masyarakat.
"Sehingga masyarakat tahu, apa sih peran anggota DPR. Karena anggota DPR nanti akan berganti," kata Roy di kantor Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Jakarta, Minggu (28/8/2016).
Menurut Roy, tantangan DPR dewasa ini adalah membuat masyarakat peduli terhadap parlemen. Ia menilai, selama ini masyarakat memilih anggota DPR tidak berdasarkan pemahaman pada fungsi dan tugas DPR.
"Sekolah Parlemen untuk masyarakat itu tidak melanggar peran dan kewenangan DPR. Salah satu tugas DPR adalah mendidik masyarakat untuk paham apa itu DPR," ucap Roy.
Video Terkini
Roy menuturkan, adanya kekeliruan calon legislatif saat berkampanye mengumpulkan suara saat pemilu. Calon legislatif seringkali memberikan janji pembangunan kepada masyarakat.
"Terlihat kampanye 2014 lalu anggota DPR berjanji seolah mereka eksekutif, bangun A, B, C. Yang harus diberikan, pengetahuan kepada pemilih adalah tentang fungsi parlemen," kata Roy.
"(Rakyat berpikir), saya memilih anggota DPR, karena ingin agar DPR itu mewakili mereka menyampaikan aspirasinya," ujar Roy.
Ketua DPR Ade Komarudin sebelumnya mengatakan, gagasan tersebut dicetuskan sebagai upaya peningkatan kualitas anggota dewan.
Selain itu, sekolah parlemen diharapkan bisa membuat standar kualitas legislator meningkat. (Baca: DPR Ingin Bentuk Sekolah Parlemen)
"Tujuan kami peningkatan kualitas para legislator, anggota dewan yang selama ini diharapkan masyarakat berkualitas. Baik fungsinya sebagai pembuat undang-undang, penyusun APBN dan fungsi pengawasannya," ujar Ade.
Sekolah yang ditargetkan dapat direalisasikan tahun ini tersebut rencananya diikuti semua Anggota DPR RI dan anggota DPRD di seluruh Indonesia. Lebih jauh Ade berharap, ke depannya semua partai politik juga bisa ikut terlibat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan