Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan F-Gerindra "Walk Out" Saat Pengambilan Keputusan Hak Angket KPK

Kompas.com - 28/04/2017, 13:01 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Gerindra di DPR, Ahmad Muzani, mengaku tak habis pikir dengan Pimpinan DPR yang sepihak memutuskan usulan hak angket dari Komisi III DPR terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dilanjutkan.

Selaku Ketua Fraksi, ia menginstruksikan semua anggota fraksinya walk out dari ruang rapat paripurna yang tengah memutuskan kelanjutan hak angket tersebut.

"Kami nyatakan dibicarakan dulu. Kalau bisa ditunda. Beberapa fraksi mengatakan sikap yang sama. Sebaiknya kan diskors untuk dilobi seperti tradisi yang sudah-sudah. Kami juga enggak ngotot kok. Mau kalau ada lobi dulu," ujar Muzani yang keluar bersama para anggota Fraksi Gerindra saat Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/4/2017).

(baca: DPR Setuju Usulan Hak Angket terhadap KPK)

Apalagi dalam Rapat Badan Musyawarah (Bamus), kesepakatan terakhir di antara semua fraksi, Rapat Paripurna hanya akan membacakan usulan dari pengusul, bukan mengambil keputusan terkait hak angket.

Ke depan, Muzani mengatakan, Fraksi Gerindra akan berupaya membatalkan keputusan dilanjutkannya hak angket terhadap KPK.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu mengatakan, akan berupaya menjalin komunikasi dengan fraksi lain yang menyatakan sikap tidak setuju.

(baca: Rapat Paripurna Hak Angket KPK Ricuh, Sejumlah Anggota DPR "Walk Out")

Sidang paripurna penutupan masa sidang DPR RI diwarnai kericuhan.

Sejumlah anggota DPR walk out dari ruang sidang setelah Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah selaku pimpinan sidang mengetuk palu persetujuan pengusulan hak angket terhadap KPK.

Usulan hak angket itu digulirkan Komisi III DPR terkait penyidikan kasus korupsi e-KTP yang dilakukan KPK.

Komisi III mendesak KPK membuka rekaman pemeriksaan terhadap Miryam S Haryani, anggota DPR yang kini menjadi tersangka pemberian keterangan palsu dalam kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.

Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat maju ke depan ruang sidang dan melancarkan protes kepada pimpinan.

(baca: Hak Angket, Mengawasi atau Mengancam KPK?)

Kericuhan tak terbendung. Beberapa suara bersahut-sahutan di pengeras suara untuk menyampaikan interupsi.

Saat itu lah sejumlah anggota mulai berhamburan keluar ruang sidang. Sedikitnya, anggota dari tiga fraksi meninggalkan ruang sidang, yakni Gerindra, PKB dan Demokrat.

Seolah mengabaikan pemandangan tersebut, Ketua DPR RI Setya Novanto tetap membacakan pidato penutupan masa sidang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
MK ala Chef: Bongkar Pasang Pemilu
MK ala Chef: Bongkar Pasang Pemilu
Nasional
PDI-P Bikin Turnamen Padel untuk Kenalkan Sosok Bung Karno ke Gen Z
PDI-P Bikin Turnamen Padel untuk Kenalkan Sosok Bung Karno ke Gen Z
Nasional
Kilas Balik Konflik Blok Ambalat: Picu Ketegangan, Berakhir Dikelola Bersama
Kilas Balik Konflik Blok Ambalat: Picu Ketegangan, Berakhir Dikelola Bersama
Nasional
Penyadapan dan Batasan Konstitusional Kekuasaan
Penyadapan dan Batasan Konstitusional Kekuasaan
Nasional
Marinir TNI AL Akan Ikut Bina Anak Masuk Barak di Jawa Barat
Marinir TNI AL Akan Ikut Bina Anak Masuk Barak di Jawa Barat
Nasional
Satpam hingga Ormas Akan Ikut Defile HUT Bhayangkara
Satpam hingga Ormas Akan Ikut Defile HUT Bhayangkara
Nasional
Semangati Anak Miskin, Mensos: Seskab Teddy Dulu Orang Susah Juga, Tak Boleh Putus Asa
Semangati Anak Miskin, Mensos: Seskab Teddy Dulu Orang Susah Juga, Tak Boleh Putus Asa
Nasional
Bahlil: Perusahaan Jangan Bawa Semua Keuntungan ke Jakarta Saja, Harus Adil
Bahlil: Perusahaan Jangan Bawa Semua Keuntungan ke Jakarta Saja, Harus Adil
Nasional
Kaji Dampak Pemisahan Pemilu Nasional-Lokal, AHY: Ada Plus Minus yang Harus Dianalisis
Kaji Dampak Pemisahan Pemilu Nasional-Lokal, AHY: Ada Plus Minus yang Harus Dianalisis
Nasional
Bahlil ke Prabowo: Tanggal Merah Sudah Tidak Ada di Kabinet yang Bapak Pimpin
Bahlil ke Prabowo: Tanggal Merah Sudah Tidak Ada di Kabinet yang Bapak Pimpin
Nasional
Menteri Komdigi Ajak Sekolah Muhammadiyah Perkuat Literasi Digital
Menteri Komdigi Ajak Sekolah Muhammadiyah Perkuat Literasi Digital
Nasional
Konflik Ambalat Berakhir Dikelola Bersama, Bukan Perang, Bukan Pengadilan
Konflik Ambalat Berakhir Dikelola Bersama, Bukan Perang, Bukan Pengadilan
Nasional
SBY-AHY Hadiri Ulang Tahun Merry Riana, Doakan Perusahaannya Segera IPO
SBY-AHY Hadiri Ulang Tahun Merry Riana, Doakan Perusahaannya Segera IPO
Nasional
Kemenkomdigi Minta Orang Tua Dukung Penuh Anak Belajar di Sekolah Rakyat
Kemenkomdigi Minta Orang Tua Dukung Penuh Anak Belajar di Sekolah Rakyat
Nasional
Soal Kesepakatan Kelola Laut Ambalat, Hikmahanto: Jangan Sampai Malaysia Lebih Diuntungkan
Soal Kesepakatan Kelola Laut Ambalat, Hikmahanto: Jangan Sampai Malaysia Lebih Diuntungkan
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau