Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Pagi, Fadli Zon Terima Kedatangan HTI yang Sampaikan Aspirasi

Kompas.com - 10/05/2017, 10:10 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon akan menerima pengurus DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Rabu (10/5/2017), untuk melakukan audiensi pada pukul 10.00 WIB.

Fadli menuturkan, audiensi tersebut sebagai bentuk penyampaian aspirasi. Seperti diketahui, Pemerintah telah memutuskan untuk mengajukan pembubaran dan pelarangan kegiatan ormas HTI.

"Karena mereka kan mau dibubarkan jadi mungkin mau menyampaikan aspirasi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu sebelumnya juga telah berkomunikasi dengan Juru Bicara HTI Ismail Yusanto terkait agenda tersebut.

"Kan biasa menyampaikan aspirasi," tuturnya.

Sebelumnya, dalam sebuah jumpa pers, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memaparkan tiga alasan pemerintah akan membubarkan HTI.

Pertama, sebagai ormas berbadan hukum, HTI tidak melaksanakan peran positif untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan guna mencapai tujuan nasional.

Kedua, kegiatan yang dilaksanakan HTI terindikasi kuat telah bertentangan dengan tujuan, asas, dan ciri yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas.

Ketiga, aktivitas yang dilakukan HTI dinilai telah menimbulkan benturan di masyarakat yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat, serta membahayakan keutuhan NKRI.

(Baca: Ini Alasan Pemerintah Bubarkan Hizbut Tahrir Indonesia)

Namun, Juru Bicara HTI Ismail Yusanto menyesalkan langkah pemerintah. Ismail membantah seluruh tudingan pemerintah terhadap ormas keagamaan tersebut.

(Baca: Jubir HTI: Apa Salahnya Hizbut Tahrir?)

Ismail menegaskan, selama ini HTI tidak pernah melakukan pelanggaran hukum maupun memiliki ideologi anti- Pancasila seperti yang dituduhkan oleh pemerintah.

Menurut dia, wacana pembubaran HTI, merupakan bentuk kesewenang-wenangan pemerintah sekaligus menjadi sebuah pelanggaran terhadap undang-undang.

Apalagi, pemerintah tidak pernah mengirimkan surat peringatan, sesuai mekanisme sanksi terhadap ormas yang melanggar, yang diatur dalam UU Ormas.

(Baca: HTI: Kami Tidak Pernah Diberikan Surat Peringatan oleh Pemerintah)

Kompas TV HTI Tolak Rencana Pembubaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Jokowi Sebut PSI Bukan Milik Keluarga, PDI-P: Apa Dia Enggak Punya Malu?
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang dari Rusia, Eks Jenderal: Kalau Sudah Bukan WNI, Tak Wajib Dilindungi
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gaya Pidato Gibran di Hadapan TNI-Polri Peserta Pendidikan Lemhannas
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Kumbara Minta Pulang dari Rusia, TNI AL Tak Mau Ikut Campur
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Duka Saut Situmorang, Jatuh di Pelukan Anies, Usai Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Bui
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta: Dulu Gabung Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kini Menangis Minta Pulang
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, Negara Diminta Jangan Abaikan Hukum karena Kasihan
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mahfud Sebut Vonis Hakim untuk Tom Lembong Salah karena Tak Ada Mens Rea
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

PSI Umumkan Kaesang Jadi Ketum Terpilih
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Uang Miliaran Hasil Menyanyi Ludes Tinggal Rp 10.000, Farel Prayoga: Akibat Orangtua Enggak Bijak Mengelolanya
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pertama Kali Dengar Suara Ibu Kandung Setelah 14 Tahun, Farel Prayoga: Ibuku Nyebut Aku Langgeng
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Menolak Uang Denda Guru Madin Demak yang Dikembalikan, Zuhdi: Saya Ikhlas
api-2 . POPULAR-INDEX


Terkini Lainnya
Terima 827 Perwira Baru, KSAD Sebut Kebutuhan TNI AD Banyak di Daerah
Terima 827 Perwira Baru, KSAD Sebut Kebutuhan TNI AD Banyak di Daerah
Nasional
Usulan E-Voting dari Pemerintah, KPU: Negara Lain Justru Kembali ke Manual
Usulan E-Voting dari Pemerintah, KPU: Negara Lain Justru Kembali ke Manual
Nasional
KPU Sebut 'E-Voting' Belum Penuhi Prasyarat Diterapkan di Indonesia
KPU Sebut "E-Voting" Belum Penuhi Prasyarat Diterapkan di Indonesia
Nasional
Link Download Logo HUT Ke-80 RI yang Baru Diluncurkan Prabowo
Link Download Logo HUT Ke-80 RI yang Baru Diluncurkan Prabowo
Nasional
Prabowo Ungkap Makna Filosofis dari Angka 80 di HUT Kemerdekaan RI Tahun Ini
Prabowo Ungkap Makna Filosofis dari Angka 80 di HUT Kemerdekaan RI Tahun Ini
Nasional
Prabowo: Perayaan HUT Ke-80 RI Jangan Sekadar Seremoni
Prabowo: Perayaan HUT Ke-80 RI Jangan Sekadar Seremoni
Nasional
Prabowo Umumkan Logo HUT Ke-80 RI, Begini Wujudnya
Prabowo Umumkan Logo HUT Ke-80 RI, Begini Wujudnya
Nasional
Prabowo Umumkan Tema HUT ke-80 RI: Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju
Prabowo Umumkan Tema HUT ke-80 RI: Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju
Nasional
Pesan KSAD ke Praja: Jadi Pemimpin yang Memotivasi, Bukan Sekadar Beri Perintah
Pesan KSAD ke Praja: Jadi Pemimpin yang Memotivasi, Bukan Sekadar Beri Perintah
Nasional
Kemlu Sebut Angka Pekerja Perempuan RI Berkasus di Luar Negeri Tambah Terus
Kemlu Sebut Angka Pekerja Perempuan RI Berkasus di Luar Negeri Tambah Terus
Nasional
Gen Z dan Pemegang Gelar Master Mulai Disasar Jadi Korban TPPO
Gen Z dan Pemegang Gelar Master Mulai Disasar Jadi Korban TPPO
Nasional
Anggota DPR: Kami Dengar Amplop Kondangan Akan Dimintai Pajak Pemerintah, Ini Tragis
Anggota DPR: Kami Dengar Amplop Kondangan Akan Dimintai Pajak Pemerintah, Ini Tragis
Nasional
Alim Bimo, Peraih Adhi Makayasa Akmil 2025 dari Ayah Seorang Polisi
Alim Bimo, Peraih Adhi Makayasa Akmil 2025 dari Ayah Seorang Polisi
Nasional
75 Persen Pekerja Migran asal Indonesia adalah Perempuan, Tantangannya Banyak
75 Persen Pekerja Migran asal Indonesia adalah Perempuan, Tantangannya Banyak
Nasional
Ulang Tahun ke-27 PKB, Daniel Johan Harap Partainya Jadi Tempat Aspirasi
Ulang Tahun ke-27 PKB, Daniel Johan Harap Partainya Jadi Tempat Aspirasi
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau