Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hari Waisak, Luhut Berpesan Hilangkan Kebencian dan Jaga Persatuan

Kompas.com - 11/05/2017, 19:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menghadiri perayaan Hari Suci Waisak 2615 di Wihara Ekayana Arama pada Kamis (11/5/2017).

Dalam sambutannya, Luhut meminta umat Budha di Indonesia untuk meneladani Buddha dalam kehidupan bermasyarakat.

"Seperti yang diajarkan sang Buddha, kita harus memberikan kasih sayang dan membantu orang yang membutuhkan. Mari kita bantu orang yang kesusahan dan perhatikan mereka," ujar Luhut sebagaimana dikutip siaran pers resmi.

 

(Baca: Pesan Waisak 2017: Cinta Kasih Penjaga Kebhinekaan)

Selain itu, Luhut juga berpesan kepada umat beragama lain yang hidup di Indonesia untuk berpartisipasi di dalam menjaga keutuhan bangsa.

"Kita semua sama. Warga Indonesia mau dari Papua, Merauke hingga Aceh, tidak boleh terpecah belah. Kita harus menjadi satu bangsa yang kuat. Kita tidak boleh pecah hanya karena keberagaman itu," ujar Luhut.

"Hilangkan kebencian antar sesama yang membuat perpecahan dalam bangsa. Karena bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat," lanjut dia.

Luhut juga mengingatkan bahwa seluruh warga negara adalah sama di mata hukum. Oleh sebab itu, tidak perlu takut bagi masyarakat yang menjunjung tinggi hukum.

Masyarakat mesti memanfaatkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan.

(Baca: 678 Narapidana Beragama Buddha Terima Remisi Hari Raya Waisak)

Sebab, pembangunan yang digencarkan Presiden, tidak melihat salah satu kelompok tertentu.

"Presiden mengayomi seluruh masyarakat tanpa melihat suku, agama atau golongan melalui pembangunan. Kalau hanya ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi saja, Presiden bisa saja fokus ke satu daerah. Tapi beliau membangun Indonesia ini hingga pelosok tanah air kita," ujar Luhut.

Kompas TV Momen libur Waisak yang jatuh pada hari Kamis ini tampaknya dimanfaatkan warga sekitar Jakarta untuk bepergian dan berlibur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kejagung Bantah Pernah Sebut Nama Eks Menteri di Kasus Korupsi Chromebook
Kejagung Bantah Pernah Sebut Nama Eks Menteri di Kasus Korupsi Chromebook
Nasional
Hotman Paris Klaim Proyek Laptop Nadiem Sesuai Audit BPKP
Hotman Paris Klaim Proyek Laptop Nadiem Sesuai Audit BPKP
Nasional
Nadiem Ungkap 97 Persen Laptop Chromebook Telah Terdistribusi Tahun 2023
Nadiem Ungkap 97 Persen Laptop Chromebook Telah Terdistribusi Tahun 2023
Nasional
Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan, Komisi III: Pelaku Harus Diadili
Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan, Komisi III: Pelaku Harus Diadili
Nasional
Nadiem Mengaku Siap Klarifikasi Soal Korupsi Chromebook, Ini Kata Kejagung
Nadiem Mengaku Siap Klarifikasi Soal Korupsi Chromebook, Ini Kata Kejagung
Nasional
Kebijakan Baru Haji 2026, Kepala BP Haji: Maksimal 2 Syarikah
Kebijakan Baru Haji 2026, Kepala BP Haji: Maksimal 2 Syarikah
Nasional
Jamdatun Rekomendasikan Laptop Windows ke Nadiem, tetapi yang Dibeli Chromebook
Jamdatun Rekomendasikan Laptop Windows ke Nadiem, tetapi yang Dibeli Chromebook
Nasional
Kemendagri Akan Surati Kepala Daerah yang Belum Siapkan Lahan untuk Lokasi Dapur MBG
Kemendagri Akan Surati Kepala Daerah yang Belum Siapkan Lahan untuk Lokasi Dapur MBG
Nasional
Bos Sritex Masih Tunggu Panggilan Pemeriksaan Lanjutan Kejagung
Bos Sritex Masih Tunggu Panggilan Pemeriksaan Lanjutan Kejagung
Nasional
Jatam Minta Pemerintah Juga Setop Tambang di Pulau Gag Raja Ampat
Jatam Minta Pemerintah Juga Setop Tambang di Pulau Gag Raja Ampat
Nasional
Hampir 12 Jam Bos Sritex Diperiksa Kejagung Soal Korupsi Pemberian Kredit
Hampir 12 Jam Bos Sritex Diperiksa Kejagung Soal Korupsi Pemberian Kredit
Nasional
Pengamat: Polisi yang Lecehkan Korban Pemerkosaan di NTT Tak Cukup Diperiksa Etik
Pengamat: Polisi yang Lecehkan Korban Pemerkosaan di NTT Tak Cukup Diperiksa Etik
Nasional
Rekrutmen Guru untuk Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Berikut Kualifikasinya
Rekrutmen Guru untuk Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Berikut Kualifikasinya
Nasional
Revisi UU Pemilu dan UU Pilkada Tak Pakai Sistem Omnibus Law
Revisi UU Pemilu dan UU Pilkada Tak Pakai Sistem Omnibus Law
Nasional
Kumpulkan Rosan hingga Tito, Prabowo Bahas Pembangunan Tanggul Laut di Pulau Jawa
Kumpulkan Rosan hingga Tito, Prabowo Bahas Pembangunan Tanggul Laut di Pulau Jawa
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kasus di Kemendikbud, Kejagung Duga Ada Perubahan Jenis Laptop
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau