Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa KPK, Sekjen DPR Ditanya soal Tenaga Ahli Miryam dan Markus Nari

Kompas.com - 22/05/2017, 22:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPR RI Achmad Djuned mengatakan, salah satu yang ditanyakan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada dirinya adalah soal tenaga ahli yang mendampingi mantan anggota Komisi II DPR RI, Miryam S Haryani, dan anggota DPR Markus Nari.

Pada hari ini, Senin (22/5/2017), Djuned diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.

"Kami juga diminta berkaitan dengan masalah tenaga ahli, data-data tenaga ahli dari Ibu Miryam dan Pak Markus Nari," kata Djuned seusai pemeriksaan, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin malam.

Saat diperiksa penyidik KPK, Miryam menjelaskan mengenai adanya pembagian uang kepada anggota DPR terkait proyek e-KTP.

Namun, dalam persidangan kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor, dia menarik pengakuannya tersebut.

Baca: Jujur kepada Penyidik, Staf Kemendagri Malah Dimarahi Terdakwa Kasus E-KTP

Menurut Miryam, sebenarnya tidak pernah ada pembagian uang kepada sejumlah anggota DPR RI periode 2009-2014, sebagaimana yang dia beberkan sebelumnya kepada penyidik.

Sementara Markus Nari, dalam persidangan Tipikor disebut menerima uang sekitar Rp 4 miliar dalam kasus korupsi e-KTP.

Namun, Markus membantah hal tersebut.

Djuned mengatakan, data tenaga ahli yang dipakai Miryam dan Markus Nari sudah diserahkannya kepada KPK.

"Saya tidak mengenal (Miryam), saya hanya tahu Beliau sebagai anggota DPR, tapi saya tidak mengenal," ujar Djuned.

Sebelumnya, Djuned menjalani pemeriksaan sejak pagi hingga malam, selama hampir 10 jam.

Dia diperiksa sebagai saksi terkait perkara dugaan korupsi e-KTP yang melibatkan pengusaha pelaksana proyek e-KTP Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Kompas TV KPK terus mengembangkan penyidikan kasus korupsi KTP elektronik, yang menyeret sejumlah pihak.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Istana Bersolek Menjelang 17 Agustus: Conblock Dicat, Merah Putih Hadir di Tiap Sudut
Istana Bersolek Menjelang 17 Agustus: Conblock Dicat, Merah Putih Hadir di Tiap Sudut
Nasional
Kader PDI-P di Solo Gabung PSI, Puan: Kalau Sudah Tak Ingin di Sini, Monggo
Kader PDI-P di Solo Gabung PSI, Puan: Kalau Sudah Tak Ingin di Sini, Monggo
Nasional
Berkas Perkara Hakim Djuyamto Cs Tiba di PN Jakpus
Berkas Perkara Hakim Djuyamto Cs Tiba di PN Jakpus
Nasional
Peru Undang Indonesia Investasi Logistik di Negaranya
Peru Undang Indonesia Investasi Logistik di Negaranya
Nasional
Didampingi Pimpinan Komisi, Puan Terima Kunjungan Presiden Peru di DPR
Didampingi Pimpinan Komisi, Puan Terima Kunjungan Presiden Peru di DPR
Nasional
Sri Mulyani Dinilai Tak Paham Konstitusi Usai Singgung Gaji Guru dan Dosen
Sri Mulyani Dinilai Tak Paham Konstitusi Usai Singgung Gaji Guru dan Dosen
Nasional
KPK Akan Gali Keterangan Tersangka dan Saksi Terkait Korupsi Dana CSR BI-OJK
KPK Akan Gali Keterangan Tersangka dan Saksi Terkait Korupsi Dana CSR BI-OJK
Nasional
Hubungan Baik Prabowo dan PM Malaysia Dinilai Jadi Modal Selesaikan Sengketa Ambalat
Hubungan Baik Prabowo dan PM Malaysia Dinilai Jadi Modal Selesaikan Sengketa Ambalat
Nasional
Menteri Hukum Inisiasi Protokol Jakarta untuk Transparansi Royalti Platform Global
Menteri Hukum Inisiasi Protokol Jakarta untuk Transparansi Royalti Platform Global
Nasional
Penambahan Berbagai Satuan di TNI Diharapkan Bukan untuk Pelemahan Demokrasi
Penambahan Berbagai Satuan di TNI Diharapkan Bukan untuk Pelemahan Demokrasi
Nasional
Lemhanas: Wakil Panglima TNI Posisi yang Sangat Dibutuhkan
Lemhanas: Wakil Panglima TNI Posisi yang Sangat Dibutuhkan
Nasional
Profil Cheryl Darmadi, Putri Surya Darmadi yang Jadi DPO Kasus TPPU PT Duta Palma Group
Profil Cheryl Darmadi, Putri Surya Darmadi yang Jadi DPO Kasus TPPU PT Duta Palma Group
Nasional
Lemhannas Minta Kementerian-Lembaga Sinergi Dukung Kinerja Danantara
Lemhannas Minta Kementerian-Lembaga Sinergi Dukung Kinerja Danantara
Nasional
Prabowo Diminta Modernisasi Doktrin dan Alutsista, Tak Hanya Tambah Satuan TNI
Prabowo Diminta Modernisasi Doktrin dan Alutsista, Tak Hanya Tambah Satuan TNI
Nasional
Vonis Kasus Timah Ditunda karena Adik Hendry Lie, Fandy Lingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Vonis Kasus Timah Ditunda karena Adik Hendry Lie, Fandy Lingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau