Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Bom Kampung Melayu Sulit Diidentifikasi Tim Forensik

Kompas.com - 25/05/2017, 11:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala instalasi forensik Rumah Sakit Polri Dokter Kombes Edi Purnomo mengakui pihaknya kesulitan untuk mengidentifikasi jenazah korban teror bom di Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam.

Saat ini, di RS Polri, masih ada satu jenazah utuh dan beberapa bagian tubuh yang belum teridentifikasi sebagai jenazah.

"Kalau yang satu tubuh semua memungkinkan, kalau tercerai berai agak sulit karena tangan dan kakinya terpisah. Apakah itu satu bagian saya belum bisa pastikan," kata Edi di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).

Baca juga: Kata Enzo Maresca Usai Bawa Chelsea Juara Piala Dunia Antarklub 2025

Edi mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu tes DNA terhadap korban. Namun, proses tes DNA akan memakan waktu cukup lama, yakni satu sampai dua minggu.

"Jadi belum bisa ditentukan ini korbannya dua. Tapi satu dengan beberapa potongan tubuh yang nanti akan dilakukan pemeriksaan DNA untuk menentukan potongan tersebut apakah DNA-nya sama," kata dia.

Baca: Cerita Orangtua yang Anaknya Sempat Dikira Pelaku Bom Kampung Melayu

Baca juga: Hasil Chelsea vs PSG 3-0, The Blues Lumat Sang Juara Liga Champions!

Edi juga enggan menduga duga apakah korban yang tubuhnya tercerai berai tersebut merupakan terduga pelaku bom bunuh diri.

"Saya tidak bisa bilang itu terduga pelaku karena saya bukan penyidik," ucap dia.

Kompas TV Kampung Melayu Diguncang Ledakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Sekolah Rakyat Dimulai Hari Ini, Apa Bedanya dengan Sekolah Umum?
Sekolah Rakyat Dimulai Hari Ini, Apa Bedanya dengan Sekolah Umum?
Nasional
Prabowo Sebut Sistem Politik-Hukum RI Dipengaruhi Eropa: Banyak Pemimpin Kita Sekolah di Barat
Prabowo Sebut Sistem Politik-Hukum RI Dipengaruhi Eropa: Banyak Pemimpin Kita Sekolah di Barat
Nasional
Jaksa KPK Baca Replik Hari Ini, Tanggapi Pleidoi Hasto
Jaksa KPK Baca Replik Hari Ini, Tanggapi Pleidoi Hasto
Nasional
RI-Eropa Sepakati Perdagangan Bebas, Prabowo: Ini Peristiwa Bersejarah
RI-Eropa Sepakati Perdagangan Bebas, Prabowo: Ini Peristiwa Bersejarah
Nasional
Cak Imin Ngiler Lihat Para Wamen Ramai-ramai Jadi Komisaris BUMN
Cak Imin Ngiler Lihat Para Wamen Ramai-ramai Jadi Komisaris BUMN
Nasional
Cak Imin Sindir Ulama yang Anggap Lingkungan Hidup Tak Terlalu Penting: Tanda Zaman Apa?
Cak Imin Sindir Ulama yang Anggap Lingkungan Hidup Tak Terlalu Penting: Tanda Zaman Apa?
Nasional
Ketika Anies Komentari Penulisan Sejarah hingga Presiden Absen Sidang PBB...
Ketika Anies Komentari Penulisan Sejarah hingga Presiden Absen Sidang PBB...
Nasional
Menteri Wihaji Ajak Para Ayah agar Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Menteri Wihaji Ajak Para Ayah agar Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Nasional
Negara Oplosan
Negara Oplosan
Nasional
Kapolri: Polisi Perlu Banyak Dikritisi, Saya Tersenyum Sendiri kalau Lihat TikTok
Kapolri: Polisi Perlu Banyak Dikritisi, Saya Tersenyum Sendiri kalau Lihat TikTok
Nasional
Cak Imin: Pak Prabowo Menyampaikan Jangan Percaya Kapitalisme, Itu Bohong Semua
Cak Imin: Pak Prabowo Menyampaikan Jangan Percaya Kapitalisme, Itu Bohong Semua
Nasional
Tanda-tanda 'Mbalelo': Pilkada Kembali Lewat DPRD
Tanda-tanda "Mbalelo": Pilkada Kembali Lewat DPRD
Nasional
Pergi Lama dari Indonesia, Prabowo Titip Pesan Ini ke Para Menko
Pergi Lama dari Indonesia, Prabowo Titip Pesan Ini ke Para Menko
Nasional
Pulau Kecil di Bali Dikuasai WNA, Nusron: Bisa Jadi Kerja Sama dengan WNI, Kita Tertibkan
Pulau Kecil di Bali Dikuasai WNA, Nusron: Bisa Jadi Kerja Sama dengan WNI, Kita Tertibkan
Nasional
Gerakan Rakyat Diberi Waktu Satu Tahun untuk Pertimbangkan Jadi Parpol
Gerakan Rakyat Diberi Waktu Satu Tahun untuk Pertimbangkan Jadi Parpol
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau