Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Kodok Milik Jokowi Mati Diterkam Biawak

Kompas.com - 26/05/2017, 13:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, Presiden Joko Widodo gemar memelihara kodok.

Kodok-kodok itu dipelihara di dalam kolam ikan rumah dinas gubernur DKI di depan Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat.

Jumlah kodoknya banyak. Berwarna hijau tua serta berukuran besar-besar.

Bagi Jokowi, suara kodok menghantarkannya pada suasana desa yang tenang. Apalagi, kala hujan.

 

(baca: Di Balik Keputusan Jokowi Menetap di Istana Bogor...)

Nasib kemudian membawa Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia. Di sekitar Paviliun Bayu Rini, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, tempat tinggalnya sehari-hari, Presiden Jokowi tetap saja mendambakan suara alam.

Ia melepasliarkan kodok-kodok di sekitar tempat tinggalnya.

Dalam sebuah makan malam bersama wartawan, Jokowi mengungkapkan bahwa ada dua ribuan kodok yang ia lepas di sekitar rumahnya yang jadi satu dengan Kebun Raya Bogor.

TRIBUNNEWS/PRESIDENTIAL PALACE/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo dibantu petugas kebun melepaskan biawak yang terjebak di saluran penyaringan air usai melepaskan berbagai jenis burung dan kodok di sela waktu senggangnya di Komplek Kebuk Raya Bogor, Minggu (3/1/2015).

Namun, belakangan suara kodok di kediamannya perlahan-lahan menghilang. Usut punya usut, rupanya, biawak yang menjadi penyebabnya.

"(Awalnya kodoknya) ada ribuan. Buanyak sekali. Ya, tetapi kodoknya habis dimakan biawak," cerita Jokowi ketika diwawancara Rosiana Silalahi dan ditayangkan di Kompas TV, Kamis (25/5/2017) malam.

 

(baca: Aktif di Medsos hingga Nge-Vlog, Jokowi Ketularan Kaesang)

Meski demikian, Jokowi tidak terlalu risau. Kala hujan, ia masih sedikit mendengar ocehan kodok.

Mungkin kodok itu takut diterkam biawak jika bersuara terlalu lantang. Lagipula, menurut Jokowi, redupnya suara kodok tidak membuat nuansa alam hilang seluruhnya dari kediamannya itu.

"Kalau pagi tetap sangat sejuk, banyak burung. Kalau sore juga sama. Sejuk, banyak burung. Di sini kalau kita lihat hewan-hewan, rusa mungkin ada lebih dari 700 ekor, ada kambing yang kita pelihara, ada ikan yang kita pelihara, ada ayam banyak yang kita pelihara,' ujar Jokowi.

Tinggal di Istana Bogor, diakui Jokowi, memang lebih tenang dibandingkan tinggal di Jakarta. Jauh dari bising suara knalpot, jauh dari polusi dan yang terpenting jauh dari panasnya suhu politik Jakarta.

Dengan suasana yang tenang, Jokowi lebih jernih melihat satu persoalan. Dengan demikian, keputusan-keputusan penting yang diambilnya, tidak hanya adil, namun juga diharapkan bermanfaat bagi rakyat.

"Apalagi memutuskan hal-hal yang sangat penting bagi negara. Ini perlu sebuah pikiran yang mengendap. Perlu sebuah pikiran jernih. Sehingga, jangan sampai memutuskan pada posisi yang keliru," ujar Jokowi.

Kompas TV Menurut Presiden Joko Widodo, komunikasi dengan rakyat tidak harus langsung bertemu, melainkan di zaman yang modern dapat pula dilakukan dengan cara vlog.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com