Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sajikan Tumpeng untuk Megawati, SBY, hingga Para Tamu VVIP

Kompas.com - 17/08/2017, 15:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjamu para tamu VVIP untuk santap siang usai upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-72 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017).

Para mantan presiden yang hadir, yakni Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, semuanya diundang ke jamuan makan siang.

Ada juga mantan Wakil Presiden Boediono, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, serta dua putera SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Agus senang ia sekeluarga bisa dijamu oleh Presiden bersama para tokoh lain.

 

Baca juga: Fenomena "Bediding" Mulai Menusuk Tulang, Akan Berlangsung Sampai Kapan? Ini Kata BMKG

Baca: Megawati dan SBY Bertemu, Sekjen PDI-P Puji Kepemimpinan Jokowi

"Tadi kan dijamu Presiden. Ada tumpengan, diberikan kepada pejuang 1945 yang masih bersama kita," kata Agus ditemui usai jamuan makan.

Sementara Romahurmuziy mengaku senang melihat keakraban para tokoh bangsa. Khususnya Megawati dan SBY yang selama ini kerap dikabarkan tidak akur.

Baca juga: Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto...

"Pak SBY dengan Bu Mega, semuanya saling bersalaman dan bertegur sapa, dengan wajah yang tidak mengernyitkan kening," kata Romy.

Baca: Jokowi Ajak Megawati, SBY, dan Habibie Foto Bareng

Kompas TV Warna Warni Baju Adat Ramaikan HUT ke-72 RI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Bagaimana Pimpinan KPK Bisa Sadap WA Porno Pejabat?
Bagaimana Pimpinan KPK Bisa Sadap WA Porno Pejabat?
Nasional
Jaksa Dakwa 3 Eks Direktur PT ASDP Ferry Rugikan Negara Rp 1,25 T
Jaksa Dakwa 3 Eks Direktur PT ASDP Ferry Rugikan Negara Rp 1,25 T
Nasional
Penerima Bansos Jika Terbukti Main Judol, Mensos: Kita Akan Coret!
Penerima Bansos Jika Terbukti Main Judol, Mensos: Kita Akan Coret!
Nasional
Dalam 2 Hari, DPR-Pemerintah Selesai Bahas Seluruh DIM RUU KUHAP
Dalam 2 Hari, DPR-Pemerintah Selesai Bahas Seluruh DIM RUU KUHAP
Nasional
PSI Sebut DPT untuk Pemilihan Ketum Baru Capai 187.306 Kader
PSI Sebut DPT untuk Pemilihan Ketum Baru Capai 187.306 Kader
Nasional
Pengacara: KPK Gagal Tangkap Harun Masiku, Lalu Tumbalkan Hasto
Pengacara: KPK Gagal Tangkap Harun Masiku, Lalu Tumbalkan Hasto
Nasional
MK: Pemilu yang Paling Konstitusional adalah yang Terpisah Nasional-Lokal
MK: Pemilu yang Paling Konstitusional adalah yang Terpisah Nasional-Lokal
Nasional
RUU KUHAP, DPR-Pemerintah Sepakat Negara Tanggung Ganti Kerugian Korban, Jika Pelaku Tak Mampu
RUU KUHAP, DPR-Pemerintah Sepakat Negara Tanggung Ganti Kerugian Korban, Jika Pelaku Tak Mampu
Nasional
Wacana Haji lewat Jalur Laut, Menag: Masih Perlu Banyak Pertimbangan
Wacana Haji lewat Jalur Laut, Menag: Masih Perlu Banyak Pertimbangan
Nasional
KPK Periksa Khofifah untuk Dalami APBD Terkait Hibah Kelompok Masyarakat
KPK Periksa Khofifah untuk Dalami APBD Terkait Hibah Kelompok Masyarakat
Nasional
Megawati Angkat Pidato Bung Karno Tahun 1960: Dunia Kapitalis-Eksploitatif Harus Diganti
Megawati Angkat Pidato Bung Karno Tahun 1960: Dunia Kapitalis-Eksploitatif Harus Diganti
Nasional
LMKN: Ada 100 Lebih EO Disomasi karena Tak Bayar Royalti
LMKN: Ada 100 Lebih EO Disomasi karena Tak Bayar Royalti
Nasional
Petuah Bung Karno dan Mega Jadi Spirit Hasto Lawan Tuntutan 7 Tahun Penjara
Petuah Bung Karno dan Mega Jadi Spirit Hasto Lawan Tuntutan 7 Tahun Penjara
Nasional
Johanis Tanak Klarifikasi Pernyataannya Soal Ridwan Kamil Pernah Dipanggil KPK Terkait Kasus Bank BJB
Johanis Tanak Klarifikasi Pernyataannya Soal Ridwan Kamil Pernah Dipanggil KPK Terkait Kasus Bank BJB
Nasional
DPR Supervisi Penulisan Sejarah Ulang, Fadli Zon: Ya Bagus Lah
DPR Supervisi Penulisan Sejarah Ulang, Fadli Zon: Ya Bagus Lah
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau